Apa ini?
Kenapa rasanya sangat sesak dan panas? Ada apa dengan tubuhku?
Aku terus memegang dadaku yang sesak ini, sebisa mungkin menahan diriku agar tidak rubuh. Aku terus merasakan keringat dingin mengalir dan jantungku berdegup tak menentu.
Apakah Aku akan mati?
Oh tidak, Aku mohon jangan! Aku bahkan belum merasakan kursi jabatan yang sesungguhnya.
"Tuan Kan—"
Aku mendengar panggilan Jaa yang terpotong di belakangku.
Kenapa Dia tiba-tiba diam saja? Apa Dia tidak akan membantu atasannya?
Sialan, Aku semakin merasa tersiksa.
"Tuan Kana... kenapa wangi Anda sangat memabukkan..." Jaa kembali bersuara, kali ini Aku bisa merasakan lengannya akan menyentuhku.
Brugh!!
"Jangan Sentuh Kana."
Mew Suppasit mendorong badan Jaa dengan amat kasar, ada apa ini? Sungguh Aku tak paham!
Siapa pun tolong Ak—
"Gulf, ayo Kita keluar."
Mew berlutut padaku dan menggenggam lenganku tepat di bagian siku. Aku tidak berani menatap matanya lagi, Aku tidak mau menatapnya lagi.
Aku terus menundukkan kepalaku sembari mencoba mengikuti arahan Pria yang baru Aku temui hari ini. Tangan kanannya berpindah ke pinggangku, sialan kenapa hanya sentuhan di pinggang semakin membuatku lemas?
"Aahhh—"
Ya, Aku mendesah.
"Tenang... Aku paham kondisimu, Aku akan menyembuhkannya..." Ujar Mew.
Aku terus meringis, tubuhku semakin panas di dekat Pria ini. Wangi yang dimiliki Mew sangat maskulin, ini wangi yang berbeda dengan milik kedua orang tuaku.
"Tay, blanket."
Tiba-tiba semuanya jadi hitam.
•••
Mew meletakkan Gulf diatas ranjang.
Untungnya gedung milik Traipipattanapong ini memiliki ruang istirahat khusus untuk CEO.
"Tay." Panggil Mew kepada Asistennya.
"Ya?"
"Sudah izin kepada keluarga Traipipattanapong?"
"Sudah, Mew. Aku sudah mengirimkan pesan kepada Mereka, Mereka sudah memberi izin"
Mew melepas jas dan dasinya.
"Pasti mereka terkejut."
"Tentu saja, Mew. Sudah banyak artikel dari media bermunculan... Aku rasa Kita harus hati-hati."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐚𝐥𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐝𝐨𝐰𝐧 ; 𝐌𝐞𝐰𝐆𝐮𝐥𝐟
FanfictionDua perusahaan Alpha-Jongcheveevat dan Traipipattanapong berkolaborasi tahun ini. Ketika Gulf hendak bersalaman dengan Mew, tiba-tiba Gulf terjatuh dan sekujurnya lemas. Mew yang paham dengan kondisi Gulf pun segera membawanya keluar aula acara.