Saat Alvin keluar dari kamar mandi, ia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Keysha yang sedang ngambek. Ia pun duduk diranjang dan mengayunkan tangannya memanggil Keysha.
"Sayang, kemari." pintanya. Namun Keysha tak bergeming dan masih sibuk menonton tv.
"Kemari atau..." dengan cepat Keysha langsung berdiri dan duduk disebelah Alvin. Alvin pun langsung memberikan handuknya kepada Keysha. Keysha pun mengambil handuknya.
"Keringin rambut aku, sayang." Keysha hanya menyahuti perkataan Alvin dengan berdeham kecil.
Keysha pun mengeringkan rambut Alvin menggunakan handuk. Alvin memperhatikan wajah Keysha. Keysha hanya berpura-pura tidak tau.
"Sayang."
"Hmm."
"Masih ngambek ?"
"Udah tau nanya lagi." batin Keysha
"Enggak!" tegas Keysha.
"Senyumnya mana?" Keysha memaksakan senyumnya.
"Gitu dong."
"Tuh rambut kamu udah lumayan kering. Sekarang aku mau mandi. Jadi buruan anterin aku kerumah." sambil memberikan handuknya ke Alvin.
"Ini kamu udah dirumah, sayang."
"Ini rumah kamu Alvinnnn."
"Oh iya, barang-barang kamu yang dirumah sana udah aku suruh orang untuk bawa kesini. Tuh barang kamu." ucap Alvin tak menanggapi perkataan Keysha sambil mengarahkan kepalanya ke arah walk in closet.
"Kamu apa-apaan sih Vin. Aku gak suka ya kalau kamu bawa barang aku tanpa izin." sambil berjalan kesana. Keysha membuka pintunya dan bajunya sudah tertata rapi disana. Ia pun segera menatap ke sekeliling walk in closet untuk mencari koper. Ia pun menemukannya dan berada diatas lemari. Ia yakin ia tidak bisa menggapainya dikarenakan tubuhnya yang mungil. Tapi ia berusaha berjinjit-jinjit untuk menggapainya.
Alvin yang heran Keysha belum juga keluar dari walk in closet pun kemudian menyusulnya. Ia melihat kekasihnya sedang berusaha untuk menggapai koepr yang ada diatas lemari. Ia pun memeluk paha Keysha dan mengangkatnya.
"Eh.. Eh.. Alvin kamu ngapain?"
"Bantuin kamu."
"Tumben-tumbenan mau bantu." pikirnya.
Keysha pun tak mau menghilangkan kesempatan ini. Ia segera bergerak meraih koper yang ada diatas sana. Saat sedikit lagi tangannya berhasil meraih koper tersebut, tiba-tiba Alvin menurunkannya."Tapi bohong." ucap Alvin sambil menarik Keysha keluar dari walk in closet.
"Kamu apaan sih Vin? Kalau gak niat bantu ya gak usah bantu dari awal. Lagian aku bisa sendiri kok."
"Yakin?"
"I.. Iya yakin." ucap Keysha sedikit angkuh sambil menaikkan wajahnya menatap Alvin.
"Gak usah pura-pura yakin gitu deh sayang. Aku tau kamu gak sampe buat ngambil tuh koper."
"Sembarangan aja. Aku emang yakin aku bisa kok. Lagian kamu ngapain disini? Bukannya mau ke sekolah?"
"Ngapain ke sekolah? Kan kamu gak masuk sekolah, jadi aku juga gak masuk."
"Gak bisa gitu dong. Kamu harus masuk sekolah Vin. Sana gih."
"Gak mau, sayang. Ayo, sarapan." ajak Alvin sambil menuntun Keysha keluar kamar menuju ke meja makan.
"Serah dah." jawab Keysha malas.
Mereka pun sampai di meja makan dan semua makanan sudah disiapkan oleh pelayan rumah. Mereka duduk bersebelahan dan bersiap untuk sarapan. Mereka makan dalam keheningan. Saat Keysha sedang fokus dengan makanannya, tiba-tiba tangan Alvin bergerak dan membersihkan pinggiran mulut Keysha.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bipolar Boyfriend
RomansaFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA. Trims. Berawal dari temanku yng memperkenalkanku dengan seorang murid pindahan yang baru saja pindah ke sekolahku. Waktu berkenalan dengannya aku merasa sangat nyaman bicara dengannya. Jadi aku berusaha untuk dekat deng...