sedih

530 69 5
                                    











Seseorang yang memakai hoodie putih dengan dibalut outer coat berwarna cream itu melangkah pelan, supaya kehadirannya tidak diketahui banyak orang. Tangannya memegang sebuket bunga yang tertata rapi sempurna.

Orang itu, Chaewon, Diam-diam membuka pintu kamar rumah sakit. Chaewon lalu meletakkan sebuket bunga di rak samping ranjang. Di atas buket bunga itu, terdapat catatan yang Chaewon tulis sendiri untuk menyemangati ayahnya.

Dirinya termenung saat memandangi wajah ayahnya yang sedang tertidur dengan kerutan di wajahnya, menandakan tidurnya tidak nyenyak.

Tangan Chaewon terangkat untuk mengelus pelan tangan ayahnya. Tak sadar, air matanya terjatuh melihat ayahnya yang terbaring lemas.

"Ayah"

"Aku kangen ayah yang dulu, kita sering liburan bareng, quality time berempat. Aku, ayah, mama, Tomi. Tapi itu semua gabakal terjadi lagi ya kan? "

Chaewon mengusap pipinya yang sudah dibanjiri air matanya sendiri. Berusaha untuk tidak menangis di depan ayahnya, yang mungkin tidak mengetahui kehadirannya.

"Ayah ingat kan dulu aku gimana? Selalu buat masalah kalo disekolah, dibilangin gak mau dengar. Sampe ayah janji sama aku bakalan bawa aku ke tempat favorit aku kalo aku dapet juara 1."

"Aku berusaha sampe dapet juara 1, dan ternyata ayah gak inget sama janji ayah sendiri."

"Sampe sekarang aku masih mau ayah bawa ke pantai. Makanya Aku selalu berusaha jadi juara 1 cuman karena mau ngingetin janji ayah sama aku. Kata Ayah kalo aku dapet rank 1, ayah bakalan bawa aku ke pantai. Tapi janji itu udh lama, sebelum perempuan itu datang hancurin keluarga kita"

"Plis ayah, balik lagi kyk ayah yang dulu. Aku kangen ayah yang dulu. Ayah yang selalu jadi penyemangat aku, yang selalu jadi tameng aku kalo lagi dimarahin mama. Hahaha"

Chaewon tertawa masam menyadari betapa indahnya kehidupan keluarganya dulu. Tanpa Chaewon sadari, ayahnya mengeluarkan air dari matanya.

"Rasanya aku mau balik ke masa lalu cuman buat ngerasain hal itu lagi. Aku mau peluk kalian semua. Sekarang aja aku gatau mama ada dimana, kehidupannya gimana, atau yang lain. "

"Yang tersisa cuma kita sekarang, walau kelihatannya aku acuh sama ayah. Tapi ayah harus tau, aku sayang bgt sama ayah. Aku gatau ungkapin nya gimana, cuma sekarang waktu yang tepat untuk aku akuin. "

"Sekarang waktunya aku pergi, sebelum pak kwon datang. Semoga cepat sembuh, nama ayah selalu ada di doaku. Aku pamit"

Chaewon bangkit dari kursi, dan memakai kupluk hoodienya agar tidak terlihat siapapun orang. Menghapus air matanya, dan berjalan keluar rumah sakit.





























"Eh Chaewon ? Kok ? Gak tidur?" Tanya Yujin dengan mata sayu, dan suara serak

Chaewon yang sedang menangis di ruang tamu dengan cepat langsung menghapus air matanya.

"Blom bisa tidur" Jawab Chaewon singkat

"Ohh, hm? Lu nangis? Kenapa"

"Engga kok kelilipan"

"Ohh"

Yujin yang memang sudah mengantuk langsung masuk ke kamar dan kembali tidur. Karena dia masih setengah sadar juga, makanya ia tak menyadari kejanggalan dari alasan Chaewon.


























Aneh • 2kim | AnnyeongzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang