Jangan lupa untuk tinggalin jejak dulu ya... Trimakasihhh
Happy reading
Delon membalikan arah badannya ketika mendengar panggilan ia kenali yang berasal dari mobil yang mewah . ia memutar matanya malas ketika menyadari siapa kedatangan seorang yang sangat familiar di benaknya tersebut.
"Wah gila mak lampir cuy" Gilven mendelik merinding melihat pemandangan .
"Ngapain njim" emosi Kiara saat itu juga.
Indah dan Tama terkekeh "santai dong lu berdua ngapa dah sensi amat gitu" ledek Indah.
Kiara menghempas nafas nasar "udah udah jangan ribut lu pada " lerai Tama.
Mereka baru saja tiba di Jakarta semenjak hari di mana tragedi pasca di Cafe mereka memutuskan untuk segerah balik di Jakarta ,Agatha yang melihat pandangan Delon mencoba melepas pautan tangan mereka . Ah namun sia sia Delon tak membiarkannya mudah terlepas dengan pasrah Agatha menundukan kepalanya berharap tak ada kejadian buruk lagi .
"Delon mari kita pulang aku dan papa udah menunggu kamu dari tadi" ucap gadis yang baru saja tiba dan memeluk lengan Delon manja dan menatap tajam gadis di sebelah Delon yang tak lain adalah Agatha .
Delon menghempas tangan gadis itu hingga ia terhuyung ke belakang kalo saja tak ada seorang paruh baya yang menahan tubuhnya mungkin ia sudah terjatuh "gue pulang sendiri" datar Delon .
"Bisa kah kau bersikap sopan pada Syalana"Bentak paruh baya itu dengan wajah merah padam lalu melirik tajam Agatha.
Delon tersenyum sinis "orang tua saya tak pernah mendidik saya" sahut enteng Delon.
"Sudah om enggak papa mungkin Delon lagi kecapekaan makanya engak sengaja ngedorong aku "
Alvaro menarik kasar lengan Delon hingga cekalan tangan Delon dan Agatha terlepas "jangan sentuh saya" bentak Delon dengan urat urat di leher yang muncul membuat org yang melihatnya merinding.
"Pulang bersama papa dan Syalana tak ada penolakan, dan jangan berhubungan dengan gadis yang sembarangan seperti dia sangat berbeda dengan Syalana" kata Alvaro dengan penuh penekanan.
Delon mengepal tangannya hingga kuku tampak memutih "saya harus menemani Agatha sampai di jemput dan jangan pernah merendahkan gadis saya " Delon menatap tajam pria yang baru saja menjelek jelekan orang yang ia cintai .
"Dia bisa sendiri Delon bukankah ia sudah dewasa" sahut Syalana dengan mengusap pelan bahu Delon dan langsung mebdapat tatapan tajam namun di hiraukannya
Alvaro menatap tajam Agatha " ia bisa sendiri bukan begitu Agatha?" Tanyanya penuh intimidasi agar Agatja mengiyakan perintahnya.
"I-Iya kok Delon aku bisa sendiri bentar lagi bang Andra nyampe" yakin Agatha dengan mata memancarkan permohonan lada Delon agar mengijinkannya ia sudah tak taham menjadi pusat perhatian pengunjung.
Delon menghempaskan deruh nafas kasar "nah tuh Agatha gak papa kok Delon yuk pulang mama aku udah siapin makanan loh kesukaan kamu " ucapnya mengandeng lengan Delon untuk beranjak dari tempat itu sebelum itu Syalana melayangkan tatapan sinis dan smrik kemenangan dan tentu saja hanya Agathalah yang melihat tatapan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My perfect boyfriend
Ficção Adolescenteperasaan yang tumbuh tampa pengenalan dan kedekatan bisakah bertahan lama? . Penasaran dengan kelanjutan ceritanya? Kuy baca cerita MY PERFECT BOYFRIEND. [Beberapa part di privat di sarankan follow terlebih dahulu] - - - - - - - - Budayakan Vote seb...