"Pagi om dirga." sapa Gio kepada ayah Arell.
"Pagi Gio, ayo duduk sarapan dulu"
"Iya om, tapi arell masih mandi." jawab Gio kepadah ayah Arell.
"Udah nak Gio kita duluan aja kalo nungguin Arell,nanti kamu kesiangan. " serkah Lena ikut menjawab.
"Saya panggil Arell dulu aja om" ungkap Gio seraya tersenyum.
Gio pun berjalan menuju anak tangga arah kamar arell .
"Lama bangetsii pake baju sama dandan doang elahh" gerutu Gio dalam hati "Apa gue masuk aja kali ya? Masuk aja dehh."
"Tok tok tok tokk" Gio mengetuk pintu kamar Arell namun tidak ada sahutan dari Arell yang membuat Gio resah.
"Krekkk" Gio membuka pintu kasar karna khawatir dengan keadaan Arell.
"Tiiidaaaakkkkkk" teriak Arell histeris karna kemunculan Gio yang tiba² mengagetkan Arell.
Disisi lain Gio yang terpelongo melihat Arell yang masih mengenakan handuk berwarna pink dusty dibawah lutut lalu menutup wajahnya dengan tangan.Arell mengeluarkan Gio dari kamarnya secara paksa dan membiarkan Gio menunggunya diluar.
Setelah selesai memakai baju dan siap untuk sekolah arell menghampiri Gio yang sedang menunggunya."Woyy Gio, lo ngapain sembarangan masuk ke kamar gue? " geram Arell sambil memukull pundak Gio yang masih melongo terheran heran.
"Maap Rell gue gak sengaa jj aa... Gg uu eee...
Ujar Gio gugup dan tidak bisa melanjutkan kata kata nya."Apa lo hah? Lo mau modusin gue ya? Ngaku lu Gio kamprett! Gue laporin sama mamah gue! "
Gerutu Arell yang terus mendesak Gio agar mengaku."Pikiran lo gitu amat anjirr, gue gaada niat mau modusin lu bego!" balas Gio yang tak terima dengan tuduhan Arell.
"Terus lu mau apa ke kamar gue?" tanya arell sambil mendongkak.
"Lo dikamar lama banget, gue khawatir sama lo! " ucapnya spontan membuat Arell melongo.
Keduanya terdiam karna ucapan Gio barusan."Ehhhh anjimm kenapa gue bisa keceplosan sii,sialan!" gerutu Gio dalam hati.
"Hahahahahahaha"Arell lalu tertawa terbahak bahakk
"Kenapa lo ketawa?" tanya Gio malu dan kesal ya campur aduk ajalah gitu.
"Lo sekarang lagi Ge E Ge El O Lo GELO! " ucap Arell tidak lupa dengan khas ketawanya yang kencang memenuhi seisi ruangan Waww dong serem juga ketawanyaa.
"Ya ya ya seterah lo, yu kita kebawah" ujar Gio menyudahi pertengkaran nya karna malu.
Mereka menuruni anak tangga menuju papah dan mamahnya untuk berpamitan untuk menuju sekolah mereka.
"Pah mah, kita berangkat yaa takut telat"ujar Arell menyalimi tangan kedua orang tuanya yang disusuli oleh Gio.
"Gak sarapan dulu Rell? "tanya lena.
"Iya Rell,lagian Gio belum sarapan tadi nungguin kamu lama banget."
"Pah, tadi gio... Awwwww
Tak sempat memberi tahu papah nya bahwa Gio udah sembarangan masuk ke kamarnya tiba² saja Gio mencubit lengan putih Arell sampai meringis."Apa rell?" tanya dirga.
"Eeuuu euuu nggak, kita berangkat byee"ucap Arell berlari menggenggam keras tangan Gio.
"Aaduuhhhhh... duhh.... Lepasin elah sakit tauu"ujar Gio.
"Lo yang duluan cubit gue, tadi! "
Tanpa menghiraukan ocehan wanita nyebelin dan super duper cerewet di sampingnya itu.
Gio memberikan helm berwarna hitam senada dengan helm yang dikenakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HARTA, TAHTA, AURELLIA.
Roman pour AdolescentsDua orang yang terikat ikatan saudara sepupuan namun memiliki rasa yang lebih dari sepupu. Melakukan semua hal berdua? Ya. Itulah yang menjadi penyebab rasa itu muncul. "aku mencintaimu rell, tapi apakah kita bisa bersatu?" Oke, siapin mental kali...