13. Melekat

1.9K 244 11
                                    

Selamat membaca

Mood Ara hari ini benar-benar hancur. Mulai dari mejanya yang kotor, sampai saat Ara melihat kakaknya seperti asik dengan Naneun.

"Kenapa?" Tanya Haruto dengan senyumnya yang meledek Ara

Jangan lupakan fakta kalau memang Haruto tau identitas aslinya.

"Gila ya lu, akting lu hebat banget ampe gua gak nyadar." Lanjut Haruto lagi membuat Ara menginjak kakiknya kesal.

Meringis kesakitan, "Galak amat sih." Ujar Haruto.

Mereka semua tertawa kecuali Yohan. Menurut mereka interaksi Haruto dan Ara itu lucu tapi itu entah kenapa malah membuat Yohan panas. Yohan sendiri masih tidak tau apa yang dia rasakan, tapi Dongpyo, Daehwi, dan Dohyon tau jelas perasaannya.

"Panas bro." Sindir Dongpyo membuat yang di sindir merasa dan menatapnya tajam.

"Situ ngerasa bro?" Tanya Daehwi membuat Yohan hanya bisa memutar boka matanya malas.

"Au ah, gua mau balik ke kelas." Ujar Ara malas sambil lbangkit berdiri nampan makanannya yang masih penuh di tangannya.

"Sayang itu Ra." Ujar Ryunjin.

"Gua gak napsu. Kalian mau?" Tanya Ara.

Menggelengkan kepala mereka, "Ya udah." Jawab Ara santai kemudian membawanya ke tempat sampah.

Yah, itu adalah hal aneh karena biasanya Ara itu memang tidak pernah tidak makan seperti tadi. Paling parah kalau dia lagi tidak mood dia akan makan sama kenyang pol, tapi ini beda.

Sementara itu di meja keluarga Park.

"Kalian masih mo lanjutin?" Tanya Naneun dan mendapat tatapan bingung dari para lelaki itu.

"Dia sama sekali gak ngerespon." Lanjut Naneun tau kalau mereka tak mengerti apa yang dia bicarakan.

"Nanti aja kali." Jawab Dino.

"Iya, lagian emangnya lu gak seneng punya sodara ganteng kek kita?" Tanya Lucas menyombongkan diri membuat Naneun memutar bola matanya malas.

"No, keknya gua berubah pikiran. Emang nyatanya gua dah terbiasa hidup sebagai anak tunggal." Jawab Naneun.

"Lagian juga gua pikir bukan ini cara kalian buat di jadi dirinya sendiri." Lanjut Naneun lagi.

"Kalian kakak kandungnya yang harus kasih tau dia." Sambung Jisung membuat kakaknya menatap dia.

Mencoba mendengarkan masukan dari sepupunya itu, "Okelah, thanks ya udah mau bantu kita simulasi punya adek sebelum ngadepin dia." Jawab Dino dengan senyum sendu.

Rasanya dia seperti gagal sebagai seorang kakak. Mungkin apa yang Jisung bilang benar, mereka harus berbicara langsung dengan bukannya malah meminta Ara melakukannya sendiri.

Dia dan kakaknya pernah menduga kalau mungkin memang satu-satunya cara membuat Ara menjadi dirinya adalah dengan berbicara langsung dengan mereka, tapi bodohnya Dino dan kakaknya menyangkal cara itu karena satu hal, Ego.

Park Family [SEVENTEEN × NCT 2020] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang