Banyak orang bilang, terdapat sebuah garis tipis antara keberanian dan kebodohan. Kurasa saat ini, ditempat aku berdiri ditengah hutan sembari terdiam mematung mendengar ledakan dan dentuman keras dari baja yang saling bertemu. Aku telah menyadari bahwa telah melewati garis itu.
Namaku Gazel, aku berusia dua puluh empat tahun dan dapat kukatakan dengan sangat jelas bahwa aku tidak jauh berbeda dengan pria pada umumnya. Aku tidak mempunyai bakat, tidak punya kemahiran khusus dan tidak ada latar belakang pendidikan yang layak. Yang pasti dari diriku hanyalah aku memiliki sebuah obsesi besar untuk mendapatkan kekuatan, yang tidak pernah kumiliki selama ini. Obsesiku telah membawaku mengelilingi dunia dengan harapan dapat menemukan kekuatan dari diriku.
Setelah bertahun tahun lamanya mencari, akhirnya aku menemukan sebuah cara untuk mendapatkan yang kumau. Tetapi sebelum itu , aku harus memenangkan turnamen ini melawan penyihir terkuat melawan kesatria terganas didunia, bahkan mungkin melawan pembunuh pembunuh kejam yang selama ini tidak pernah kulihat sebelumnya. Terdengar gila bukan? Ya karena ini memang sesuatu hal yang sangat gila. Tetapi sudah terlambat bagiku untuk mundur. Satu satunya jalan tersisa hanya terus maju melangkah kedepan.
Selama aku berdiri disini, mengetahui bahwa tidak mungkin lagi bagiku untuk kembali kekehidupan normalku, aku hanya merasa tenang dengan semua kegilaan ini. Mungkin karena aku telah lama mempersiapkan mentalku untuk hal ini, atau mungkin saja ternyata aku jauh lebih kuat dibanding yang kuketahui, atau mungkin semua karena keinginanku untuk tidak gagal, hanya demi membunuh adikku.
Sesaat aku termenung, pikiranku tentang adikku membawaku pada luka lama, mengguncang hatiku. Amarah dan dendam kepadanya semakin memuncak. Hingga aku tersadar kembali, bahwa obsesiku untuk mendapatkan kekuatan hanyalah bersumber dari dendamku kepada adikku.
Sebuah ledakan yang berjarak sekitar beberapa ratus meter dari lokasiku membuyarkan segala pikiranku dan lamunanku. "Jadi, akhirnya pertarungan telah dimulai" tukasku sembari tersenyum. Aku segera bergegas mencari tempat yang cukup aman dan cukup untuk memantau segala kejadian sekitar. Hatiku berkata untuk menghindari segala pertarungan sesering mungkin. Jika ingin bertahan dalam turnamen ini.
Aku segera bergegas menuju arah berlawanan dari ledakan tersebut. Langkahku terhenti pada satu titik, bukan karena aku merasa sudah aman. Tetapi aku mendengar beberapa suara yang membuat langkahku terhenti.
Tak cukup lama bagiku untuk dapat menemukan sumber suara tersebut. Disebuah lahan yang cukup terbuka , aku melihat dua sosok pria yang sepertinya telah menyelesaikan pertarungan. Satu dari mereka terlihat seperti penjahat biasa, dengan jubah coklat dan beberapa pisau lempar di sabuknya. Senyum sinisnya membuatku tersadar bahwa dialah yang memenangkan pertarungan. Pria satunya mengenakan jubah besi yang lengkap, tetapi perisainya kulihat telah terjatuh di tanah.
Kuperhatikan lebih seksama sosok pria berjubah besi ini, aku menyadari bahwa pria ini berkepala botak dan berumur sekitar empat puluh tahunan. Luka di pipinya yang berbentuk cakaran srigala membuatku terkejut. Pria itu adalah zoran sang legenda. Bagaimana bisa dia kalah dari penjahat biasa itu? Pertanyaanku terjawab sudah ketika pria satunya berbicara sembari memainkan pisau ditangannya.
"Sang legenda Zoran!! Sang penyelamat dataran tengah. Mereka semua bilang bahwa kau telah mengelilingi dunia, mengalahkan sekumpulan srigala dan monster untuk menyelamatkan satu desa. Kurasa sekarang aku tahu, bahwa memang seharusnya legenda tidak bisa dipercaya. Dari awal aku selalu mengira bahwa cerita dongeng tentang orang orang kuat hanyalah dongeng peneman tidur anak anak"
Dia mulai tertawa lepas, tetapi tidak berlangsung lama dan kemudian terdiam. "Siapa disitu!?" Teriaknya. Aku yang mengetahui bahwa pria itu berbicara padaku langsung bersembunyi dibalik pohon tempatku berpijak dan tak mengeluarkan sepatah kata apapun.
"Aku tahu kau disana! Keluarlah pengecut atau harus kulemparkan pisau ini kearahmu" teriaknya kembali. Mendengar hal itu aku hanya berkata, "aku tak melihat sebuah alasan untukku menunjukan diriku kepadamu," ucapku kepadanya.
Reflek dia melemparkan pisau kearahku yang telah diketahuinya dari suaraku. Sedetik sebelum pisau itu mengenaiku aku berhasil menghindarinya. Pria tersebut sedikit kaget ketika pisaunya kembali ketangannya tanpa ada darah sedikitpun.
"Kurasa kau mencari masalah denganku!" Ucapku tegas sembari memberi ancaman kepadanya. Pria itu terdiam sebentar , lalu akhirnya berkata "Manvoid eh?" Ucapnya setenang mungkin, walau aku mengetahui ada rasa takut dibalik suranya yang bergetar.
"Dengan cara apa aku harus membunuhmu?" Ancamku kepadanya. Tanpa banyak kata pria itu bergegas pergi menjauh, dari kejauhan aku bisa mendengar makiannya "suatu hari nanti aku akan mebunuhmu".
Setelah merasa kondisi sudah aman, aku muncul dari tempat persembunyianku dan menghampiri pria berjubah besi yang masih tetap berada diposisinya. "Manvoid, kurasa lebih baik aku mati ditanganmu daripada ditangan pria tadi" ucapnya pelan. Mendengar perkatannya aku hanya dapat menggelengkan kepalaku sembari berkata, "Untuk alasan apa aku harus membunuhmu". Pria ini mendongakan kepalanya untuk dapar melihatku, dapat kuketahui bahwa pria ini penuh pertanyaan kepadaku.
Sebelum aku melanjutkan kata kataku , pria ini kembali berkata "Jika kau tidak datang untuk mebunuhku. Lalu kenapa kau kemari". "Aku hanya tidak suka melihat pertarungan yang tidak seimbang ini" timpalku. Pria ini kembali terdiam, hingga akhirnya pria ini berdiri . Kulihat luka di tubuhnya telah sedikit tertutup, "Healer?" Tukasku. Pria ini menolehkan kepalanya kearahku dan berkata "iya, aku adalah seorang healer. Namaku Zoran". "Zoran sang legenda, bagaimana bisa kau kalah dengan pria seperti tadi". Zoran hanya diam dan menggelengkan kepalanya, "Semua pasti punya kelemahan bukan". Aku mengangguk setuju.Setelah mengambil kembali perisainya, kami berjalan bersama menuju arah hutan. Zoran berkata akan membalas kebaikanku dan akan bertarung bersamaku. Aku tak menolak tawarannya, karena kurasa baik untukku memiliki seorang yang kuat bersamaku. Terutama karena sebenarnya aku ini lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Barren Gazel
AdventureSeorang pria muda yang ingin mencari kekuatan untuk membunuh sang adik. Terjebak dalam sebuah dilema antara empat kerajaan . Yang membuatnya memunculkan kekuatan sesungguhnya dari dalam dirinya. Hingga akhirnya akankah dia berhasil membunuh sang adi...