"Udah lah, El, lo cobain dulu aja. Kalo emang nanti gak dapet, gue masih punya banyak kok, temen single." Sam bersuara tapi matanya tetep fokus sama ponsel yang ada di tangannya.
"Nih," Sam lalu menyerahkan ponsel tersebut, alias ponsel gue, yang menampilkan satu aplikasi yang baru aja dia instal, Telegram.
Gue Ellina. F20 yang udah menjabat sebagai jomblo hampir 2 tahun. Dan Sam yang songong itu adalah adek sepupu gue yang baru aja dapet gebetan melalui Anonymous Chat di aplikasi Telegram.
Iya, karena hal itu akhirnya Sam memaksa gue untuk ikut melakukan hal yang sama, sama apa yang dia lakukan.
Gue jelas gak tertarik. Bukannya apa, tapi udah banyak berita tentang insiden yang bermula dari perkenalan online berakhir naas. Mulai dari barang yang dijarah, kekerasan seksual, bahkan dibunuh.
Gue bukan paranoid. Gue cuma mau menghindari kemunginan-kemungkinan buruk yang kapan aja bisa terjadi. Makanya gue menolak mentah-mentah saran Sam barusan.
Sejujurnya gue juga gak begitu butuh sama sosok use to called 'pacar'. Karena gue punya Arjuna yang kapan aja bisa gue jadiin tukang ojek, Jayden yang kapan aja bisa gue palakin kalo lagi bokek, dan Liana yang kapan aja siap sedia mendengar keluh kesah gue.
Kurang apalagi coba???
Kalo gue gak bersyukur punya mereka, harusnya dari 2 tahun lalu gue udah gak ada di dunia ini. Especially sosok Arjuna, gue bersyukur banget menemukan dia di taman perumahan 4 tahun lalu. Walaupun first impression gue ke Arjuna sangat jauh dari kata baik.
4 years ago.
"Mbak punya uang dua ribu gak?" Tanya seorang laki-laki sambil mengangkat dua jarinya, yang gue perkirakan umurnya gak beda jauh sama gue.
"Lo malakin gue?"
"Enggak mbak. Gue cuma haus, tapi kayaknya dompet gue jatoh tadi di sekitar sini, udah gue cari tapi gak ketemu juga. Ayolah mbak, dua ribu doang, lho. Gue haus banget ini serius." Jelasnya panjang lebar.
Kemudian gue memperhatikan cowok itu. Hm, gelagatnya sih gak menunjukkan tanda-tanda orang jahat. Waktu gue menatap matanya lumayan lama, gue juga masih sadar. Alias gue gak lagi dihipnotis.
Akhirnya gue memberikan selembar uang 5 ribu.
"Uang pas gak ada, mbak?"
Rasa ingin menjambak mukanya 📈📈📈
Bukannya menjawab, gue malah pergi meninggalkan dia. Dan detik berikutnya dia melambaikan tangan dengan selembar uang lima ribu yang tadi gue berikan,
"MAKASIH MBAAAAK!"
Dan gue kembali menghela napas waktu memasuki kelas baru gue dan mendapati cowok yang beberapa hari lalu gue temui di taman, sedang menatap gue kaget.
"LHOOOO MBAK NYA???!!"
Seisi kelas menatap dia dan gue bergantian. Beruntung Bu Anna selaku wali kelas baru gue, menginterupsi mereka. "Anak-anak! Attention, please!"
Kemudian Bu Anna beralih ke gue dan berbisik pelan, "Ayo Ellina perkenalkan diri kamu."
"Halo semuanya, gue Ellina Arabelle. Senang bertemu kalian semua."
"Eh Ellina! Duduk sama gue sini!"
Gak perlu gue kasih tau lagi, kan, itu suara siapa??
Oke, back to topic.
Yaudah, jadi intinya gue belum butuh sosok pacar atau gebetan kaya yang Sam saranin sebelumnya.
Tapi kalo nanti gue menemukan yang ganteng sih, ya tetep gue sikat lah. YA KALI NGGAK.
***
Hi Teumes (Para Friendzoners & Nasi Goreng)!
Aku kembali dengan cerita baru, nih. Iya aku tau, cerita lainnya masih belum selesai tapi aku dengan gak tahu dirinya publish cerita baru. ueueueueueu mmf yy (。•́︿•̀。)
Kalian harus tau!!! Aku bucin banget sama oknum Bang Yedam, OMG!
AND YES, it's the reason why i wrote this story, ehehehehehe 👉👈
Semoga kalian suka yaaa!
Then let's meet the casts⤵️
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
©grl-unknown, 2020.
Started: 27 Oktober 2020
Finish: 7 Agustus 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Anonymous Chat
FanfictionFind your gebetan on Anonymous Chat. ©grl-unknwon, 2020. was : #1 in treasurelokal #1 in aukpop