Donat

208 38 2
                                    

"Papa, katanya libur." Renjun yang sedang menengok dapur menutup kembali adonan donat.

"Itu adonan donat untuk kita." kata Kun.

"Asyik!" Chenle yang kegirangan.

Kun membuka adonan itu. Aroma khas tepung dan pengembang membuat air liur Chenle dan Renjun menetes. Mereka mau donat.

"Sini. Bantu Papa. Terserah kalian adonannya mau dibuat bentuk apa." Kun menarik kursi supaya Chenle sampai di meja.

Ini surganya Chenle. Dia selalu senang membuat adonan kue Kun. Sayangnya, Chenle sering mencuri makan topping kue-kue Kun atau memakan adonan mentah yang manis. Akhirnya, Chenle jarang diizinkan bergabung.

Kun membuat donat kepang. Renjun membuat donat yang standar. Chenle masih bingung mau buat apa.

Chenle melirik ayahnya. Bentuknya susah. Chenle bingung.

Chenle mau meniru Renjun, tapi dia bosan juga. Akhirnya, Chenle menggulung asal adonan donat. Kun dan Renjun yang kebingungan hanya diam. Mereka baru bertanya saat akan menggoreng donat.

"Itu bentuk apa, Chenle?"

Chenle menjawab dengan semangat. "Poop Chenle!"

After Papa's WorkhourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang