[min.seung] no... dont, please..

2.1K 105 9
                                    

tw // kidnapping, physical abuse

Minho tak mengerti mengapa ia merasa seperti berada dalam wahana roller coaster taman bermain saat ini, padahal kenyataannya ia sedang duduk terdiam di dalam sedan hitamnya, termangu setelah mendapatkan panggilan telepon dari nomor tak dikenal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minho tak mengerti mengapa ia merasa seperti berada dalam wahana roller coaster taman bermain saat ini, padahal kenyataannya ia sedang duduk terdiam di dalam sedan hitamnya, termangu setelah mendapatkan panggilan telepon dari nomor tak dikenal. Jantungnya berdebar tak wajar memompa darah dengan begitu cepat hingga membuatnya mual.

Wajahnya memerah begitu pula dengan matanya. Setir mobil dirematnya erat hingga buku tangannya memutih. Napasnya memburu kala otaknya memutar kembali penggalan memori menyesakan dada. Telinganya berdenging seakan tuli sebab terngiang suara rintihan yang disertai isakan pilu.

“S-seungmin..”

Satu nama lolos dari bibirnya, tersebut sarat akan getir ketakutan. Ia menggeleng ribut, pancaran matanya kini berubah nyalang penuh amarah. Mobil sedannya ia kendarai melebihi batas kecepatan normal, membelah jalanan licin ditengah guyuran hujan. Minho mengendarai mobilnya kesetanan, nyaris mengundang ajal menjemputnya.

Deru mesin mobilnya menggema di perkarangan rumah terbengkalai yang berada di pinggiran kota. Mobilnya ia parkirkan sembarang, dengan cepat melangkah terburu dan mendobrak pintu utama rumah usang itu. Napasnya memburu seiring dengan langkah kakinya menyusuri rumah tersebut. “KIM SEUNGMIN!” suaranya lantang menggaung penuh emosi memanggil orang terkasihnya saat ini.

Suara tawa dari sudut ruangan menarik perhatiannya, ia menatap nyalang sosok lelaki yang tak lagi asing baginya. “Bajingan! Lepaskan Seungmin berengsek! Dia gak ada kaitannya sama sekali dengan masalah kita!” Minho berteriak marah hingga napasnya tersenggal. Jemarinya mengepal kuat membuat buku jarinya memutih.

“Gue gak akan lepas cowoklo itu, gue senang melihat lo menderita.” balasnya mendecih meremehkan. Ia tersenyum senang melihat bagaimana mata Minho bergetar ketakutan melihat lelaki bernama Kim Seungmin diseret dengan kasar dari ruangan lain.

Hati Minho mencelos sepenuhnya begitu melihat kondisi lelaki yang dekat dengannya beberapa waktu belakang sedang tidak baik-baik saja. “Gue ulangi sekali lagi, LEPASKAN SEUNGMIN JACK!” amarah Minho memuncak begitu saja.

Jack tersenyum remeh dan memberi perintah melalui gestur tubuh pada anak buahnya. Seungmin berjengit karena kaget dan rasa pilu menghantam pinggangnya yang ditendang oleh anak buah Jack. Rintihan lirih lolos dari mulutnya, maniknya terpejam menahan rasa sakit yang melanda tubuhnya “SEUNG!”

Minho memberontak marah hendak menghampiri lelaki yang tengah diperlakukan dengan tidak baik. Namun tubuhnya dengan sigap ditahan oleh anak buah Jack. Ia memejamkan matanya tak sanggup melihat raut wajah kesakitan Seungmin yang begitu menyayat hatinya.

Seungmin dengan bersusah payah menahan ringisannya, karena ia tahu hal itu akan semakin membuat Minho lemah. “Ahㅡk.” semua usahanya hancur begitu saja, rasa sakit yang menghantam tubuhnya kian menyakitkan, membuatnya tak sanggup menahannya lagi sampai air matanya mengalir deras.

Minho terpaku melihat kondisi Seungmin semakin tak berdaya, hatinya sepenuhnya hancur lebur menyaksikan bagaimana lelaki yang beberapa waktu belakangan mengisi hatinya dihajar karena perbuatannya. Tubuhnya merosot jatuh ke lantai, lemas tak kuasa merasakan sesaknya napas yang tersendat.

“Gue mohon, lepaskan Seungmin. Siksa gue aja, jangan Seungmin. Gue mohon.” pintanya begitu lemah dengan air mata serta isakan yang terdengar memilukan. “Tolong jangan siksa Seungmin lagi.. Udah cukup... Berhenti.” racaunya menangis tak karuan memohon agar Seungmin dibebaskan dari masalah yang tidak ada sangkut pautnya sama sekali.

Hening, rumah usang itu kini hanya terisi isakan pilu dari Minho yang terus memohon kepada musuhnya untuk membebaskan Seunhmin. “Please, hajar gue aja sampe bonyok, jangan Seungmin.” mohonnya sekali lagi dengan tangisan yang semakin menjadi.

Jack kembali tersenyum kesenangan, ia dengan cepat menyuruh anak buahnya untuk meninggalkan Seungmin dan menghajar Minho hingga babak belur tak berdaya. Ia dengan kejamnya memaksa Seungmin untuk menyaksikan kekejaman perbuatannya kepada Minho yang membuat air matanya mengalir semakin deras.

“Cabut.” setelah puas menghabisi Minho hingga tak dapat berkutik lagi, Jack dan kawanannya pergi meninggalkan Minho berdua dengan Seungmin yang tak henti-hentinya menangis. Sepeninggal Jack dan teman-temannya, Seungmin menghampiri tubuh Minho yang bahkan sudah diambang kesadarannya.

Minho tersenyum kecil, sangat tipis untuk disebut sebuah senyuman. “Maaf, bikin lo terluka, Mine.” kalimat permintaan maaf yang begitu lirih membuat Seungmin semakin terisak sedih. “Bodoh. Minho bodoh. Bodoh! Bodoh! Bodoh!” Seungmin meracau dengan kedua tangan yang meremas ujung baju Minho kuat dan kepala yang tersandar di dada Minho.

Isakan Seungmin berlanjut sebab Minho dengan tak tahu diri malah terkekeh ditengah kesadarannya yang minim. “Iya, Minho bodoh karena terus menyangkal perasaannya ke lo, Mine.” Minho berkata begitu halus disertai usapan hangat pada surai coklat terang milik Seungmin.

“Bodoh! Ini bukan saatnya confess! Lee Minho sialan!” sengit Seungmin kepada Minho yang tidak tau keadaan memilih untuk menyatakan perasaannya disaat dirinya kritis saat ini. “Jangan jadi berandal lagi bodoh! Aku khawatir berengsek!” Seungmin terus melanjutkan omelannya yang hanya ditanggapi dengan tawa geli oleh Minho.

Seungmin terdiam setelah kelelahan memarahi Minho. Dirinya memilih untuk mendengarkan detak jantung Minho yang memang lemah setelah dihajar habis-habisan oleh musuhnya. “Iya mau.” gumaman Seungmin membuat Minho mengerutkan keningnya bingung, “Mau apa?” tanyanya ditengah keheningan menunggu datangnya ambulans yang sudah ditelpon Srungmin.

“Seungmin mau jadi pacar Minho.” cicitnya samar namun masih terdengar oleh Minho. “Padahal gue gak minta lo jadi pacar gue.” kekeh Minho yang dihadiahi cubitan gemas dari Seungmin. “Aw! Iya iya, mulai sekarang lo pacar gue, Mine.” ujarnya mengusap-usap surai emas Seungmin penuh sayang.

Seungmin mencuri kecupan di bibir Minho lebih dulu, menghasilkan kerutan tak senang dari Minho. Cengiran lebar tercipta di wajah manis Seungmin sebelum melebur dalam pagutan panas yang kali ini dimulai oleh Minho. Keduanya hanyut dalam ciuman bergairah yang menggemakan lenguhan tertahan serta kecipak bibir yang menghangatkan atmosfir.

 Keduanya hanyut dalam ciuman bergairah yang menggemakan lenguhan tertahan serta kecipak bibir yang menghangatkan atmosfir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

not proof-read yet.
happy belated bday minho!

recherchéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang