Klitik, Afiks, dan Partikel

54 13 0
                                    

GYAAAAHAAAAA!!! Halo pembaca sekalian! Kaget ya? Intro awal udah heboh aja. Wkwkwkw maklum, penulis kali ini otaknya agak miring jadi bikin materi seenak jidat.

Eits-! Ta-ta-tapi... bu-bukan berarti materi ini asal-asalan lho. Ja-jangan salah sangka ya?! Hmph-!/dih

Ok, cukup cringe-nya. Seperti kata saya tadi, materi ini ngga sepenuhnya asal-asalan. Kami mengambil bahan materi kebahasaan kali ini dari buku Abdul Chaer, Linguistik Umum. Jika kalian anak bahasa, pastinya tahu siapa beliau.

Yang akan kita bahas kali ini adalah klitik, afiks, dan partikel. Sebenarnya ini sesuatu yang HARUSNYA sudah dipelajari di SMP dan SMA hanya saja, mungkin kalian mempelajarinya dari kacamata yang berbeda. Apakah klitik, afiks, dan partikel itu? Jawaban serta penjelasannya akan saya jelaskan di bawah ini. Silakan menanggapi atau bertanya, dari kami akan mengusahakan menjawab dengan reverensi yang ada jika dibutuhkan.

Afiks

Afiks mungkin adalah yang paling tidak asing untuk kalian. Kalau kalian buka buku bahasa indonesia kalian, singkat kata Afiks itu ya... imbuhan. Dan ya, itu benar, meski dari kacamata Linguistik itu bisa berarti lebih luas.

Dalam Bahasa Indonesia, Afiks dapat ditempatkan di depan, dalam, dan belakang kata. Ciri-ciri afiks secara umum adalah:

- Tidak berdiri sendiri, berarti afiks (misal: me-) tidak dapat berdiri tanpa disertai kata.
- Tidak memiliki makna sendiri, berarti afiks secara sendiri tidak memiliki makna, tapi memiliki fungsi untuk mengubah kata.

Contoh:
- (Me-) Me + rusak(kata sifat/adjv) = Merusak (kata kerja/Verba)
- (Be-) Be + kerja(kata kerja/verb) = bekerja (kata kerja/verba)
- (Pe-) Pe + rusak(kata sifat/adjv) = Perusak (kata benda/nomina)
- (Di-) Di + rusak(kata sifat/adjv) = dirusak (kata kerja/verba)

Klitik

Klitik ya, bukan KRITIK. Klitik itu apa sih thor? Nah, klitik itu sebenarnya sama kaya afiks, berupa imbuhan yang harus disertai bareng kata. Bedanya Klitik ini memiliki makna. Makna apa thor? Kehidupan? :v

Bukan! Untuk lebih jelasnya, ini ciri-ciri klitik:

- Tidak berdiri sendiri, sama seperti afiks, klitik pun ngga bisa sendiri. Suka caper dia.
- Memiliki makna sendiri, maksudnya memiliki makna itu bagaimana? Maksudnya klitik ini sama kaya 'kata sejati', memiliki yang bisa dijelaskan. Tidak seperti afiks.
- Memiliki akar kata, berarti klitik ini (sebagian besar) memiliki asal katanya sendiri.

Contoh:
- Swa (sendiri); swalayan, swafoto dkk
- Maha (besar); Mahasiswa, Maharaja dkk
- Ku (aku); batuku, kupegang dkk
- Nya (dia); padanya, katanya dkk
- Se (satu); seseorang, seorang, dkk
- Ter (paling); terbaik, tertinggi, dkk
- dkk

Partikel

Terakhir, partikel dalam artian kebahasaan. Partikel di sini berdiri sendiri seperti kata, tapi tidak memiliki makna khusus seperti afiks. Ada pun, partikel dapat berfungsi untuk mengubah makna kalimat dalam bahasa lisan.

Contoh-conto partikel, adalah sebagai berikut:

-Lah, berfungsi menegaskan kalimat menjadi kalimat seru.

-Kah & Tah, berfungsi memperhalus kalimat menjadi kalimat tanya.

Pun (ada yang dipisah dari kata), berfungsi memperjelas kalimat berita.

Bedanya dengan imbuhan
- Tidak mengubah makna kata
- Mengubah makna kalimat
- Bergantung pada jenis kalimat

Partikel 'pun' tidak dipisah dalam semua kata. Jika terdapat konjungsi di antara klausa atau frasa, partikel 'pun' disatukan olehnya.

Contoh:
Bagaimanapun
Meskipun
Walaupun
Adapun

Nah sekian dulu materi dari ALC kali ini, semoga terbantu, jika ada pertanyaan silahkan ketik REG spasi NANYA *plak!

Silahkan nanya di kolom komentar, kalau kalian suka tambahkan ke daftar bacaan dan rekomendasikan ke teman teman, jika ada tambahan feels free to comment, kalau ga suka please jangan di report, HAHAHAHA sampai jumpa di lain waktu :) jangan lupa jejak voted nya ya~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anime Literature Circle ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang