Virus

16 3 1
                                    

Jangan lupa tabur tabur bintang✨

_____________________________

•||GVN||•

"Bang, titip salam sama Nada. Gue pergi dulu."
Ucap Gema yang sudah siap untuk keluar dari keluar Wijaya itu.

Pasalnya sedari tadi ia menunggu Nada keluar dari Kamarnya. Namun sampai saat ini Nada masih setia mengurung diri di Kamarnya. Bahkan Angkasa pun sudah membujuk Nada untuk keluar.

Tapi mau bagaimana lagi?
Memang dasarnya keras kepala.

"Emang tu Bocah. Suka watados.".
Saut Angkasa.

"Gue pergi dulu bang. Salam juga buat Bunda.."
Gema berpamitan.

Lalu keluar dari Rumah Wijaya, naik ke motor nya dengan logo CB-R kebanggaannya dan juga jaket hitam.
Setelah helm sudah ia pakai,
Sebentar, ia menatap jendela kamar Nada. Berharap bertemu cewek itu sebelum ia pergi. Tapi nyatanya tidak,
Cewek itu tidak sekalipun mengintip.

Gema menghela nafas,
Memang salahnya slalu mencari masalah dengan Nada.

Gema mengambil.ponselnya.
Membuka salah satu aplikasi, dan roomchatnya dengan Nada.

NadDonad
Online

||Gema

Gue pergi dulu, jangan Rindu.
Gue nggak salah, jadi nggak minta maaf.

Send.

Seperti Nada yang keras Kepala , Gema pun sama. Jika bersama Nada ia tidak akan mengaku salah, jika memang ia sudah berada diujung maunya, baru Gema mengalah.

Belum juga dibaca.
Akhirnya pun, Gema menghidupkan mesin motornya, dan keluar dari pekarangan keluarga Wijaya.

Seperti biasa, ia akan ke markas CB-R sekarang. Memang di sana lah tempat tinggalnya.

•||GVN||•

Nada melihat sosok itu dari balik jendela dan korden putih tipis , sehingga makhlusk astral itu masih terlihat jelas di mata Nada.
Perasaan kesalnya masih ada. Tapi jika secepat itu dimaafkan ia pasti akan berbuat jahil lagi pada Nada.
Toh diamkan Nada lama saja Gema masih terus saja memancing Amarahnya.

Drttt drtt

Ponsel Nada bergetar digenggaman Nada. Nada langsung membuka ponselnya. Terlihat notifikasi Chat dengan nama Gema di layar Ponsel.

Nada membacanya.
Memang Gema sangat pintar jika membuat Nada sebal.
Nada menggerutu tidak jelas setelah membaca pesan Gema yang Watados itu.

"Dasarrr!!! Gempa Bumi!!!! Sukett Tekiii!!!!! "

Nada benar benar sebal.
Ia hanya menatap kepergian Gema dibalik jendela kamarnya. Rasanya ia ingin mencekik leher Gema saat ini.

Tok tok tok

Pintu putih itu diketuk oleh seseorang.

Dengan ketus Nada menyaut, karena sedari tadi ia diam karena keberadaan Gema, sekarang Gema sudah pergi.

"Siapa!"

Gema Vs NadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang