ALKALOID event ~ Envy - Feather Touch (3)

51 6 4
                                    

WARNING!!

GAJE OOC ANEH GAJE(lah dua kali ini kata) ANTIK.. POKOKNYA INI SAYA BUAT DENGAN HATI GEMBIRA AJA(?)?! BAHASANYA JUGA GADO GADO:((( OH YA, SAYA SUKA TYPO, JADI MOHON BILANGIN YAK!!:(


SELAMAT MEMBACA GAES~

"Live di Lingkungan Musik Khusus yang baru saja dibangun?" Tatsumi menaikkan alisnya mendengar penjelasan Anzu.


Anzu mengangguk lalu menjelaskan. "Jika kalian tampil di sana, kalian akan relatif bebas untuk melakukan siaran langsung ke arah mana pun yang kalian suka. Selama kalian punya dana dan waktu untuk itu." Jelasnya.


"Dan... Anzu-san juga bisa memilih unit yang akan berpartisipasi?" Aira bergumam. Anzu mengangguk.


"Tapi bukankan jatuhnya live ini jadi lebih ke Yumenosaki? Tatsumi-san bisa berpartisipasi kah?" Mayoi bertanya dengan ragu.


"Mungkin jatuhnya seperti mengundang bintang tamu. Contohnya kayak Summer Live tahun lalu, dimana Trickstar mengundang Eden kemari." Aira menjawab pertanyaan Mayoi.


"Seperti yang diharapkan dari Aira, pastinya tau banyak mengenai ini ya." Hiiro memuji ketangkasan Aira dalam bidang ini. Aira mengangguk. "Tapi entahlah, kupikir Anzu-san seharusnya lebih memilih unit terkuat lainnya dibanding kami. Meski kami sudah melakukannya dengan baik akhir-akhir ini,  tapi kami hanyalah pemula dibanding yang lainnya. Maksud ku, akan lebih baik kalau unit yang lebih berpengalaman saja yang membantu Anzu-san... Tentu saja aku juga sangat senang kalau bisa tampil-- tapi kalau boleh jujur, aku tak yakin bisa memenuhi harapan Anzu-san, belum lagi kondisi ku yang buruk ini-- yang ada hanya akan merusak live..." Aira tersenyum sedih. "Pada akhirnya, aku hanyalah seseorang 'berprestasi rendah'... Soal MDM juga paling karna aku hamya beruntung..."


Semua terdiam mendengar isi hati Aira. Respon yang hanya bisa dipikirkan Hiiro saat ini hanyalah memeluk Aira dalam diam, yang langsunh diikuti Tatsumi. Sementara Mayoi linglung bagaimana ingin memeluk mereka, namun akhirnya ikut berpelukan juga.


Mereka bertiga (minus Aira yang masih terbengong) menatap Ramiel yang juga menatap mereka. "Ayo sini Rami, ikutan!"


"... Ga, makasi--"

"Ayo jangan malu-malu!"

"..."


Ramiel pasrah dengan ke uwu an yang menimpanya. Mentang-mentang badannya juga mungil gitu...


Aira baru sadar betapa memalukannya posisi mereka auto panik. "U--uwaa kalian! Aku minta maaf karna sudah berkata seperti itu, jangan seperti ini dong--" Aira berseru malu. Anzu yang melihatnya terkekeh geli, mereka semua memang manis sekali...


"Tak apa, ayo kalian mulai serius berlatih. Aira jangan berpikir begitu, kalian unit yang hebat kok, yang perlu dilakukan hanyalah berusaha sebaik mungkin seperti biasanya.. Oke?" Ucap Anzu sambil menyemangati unit ini. Agak merasa tak enak karena pada awal mereka debut Anzu sama sekali tidak bisa membantu mereka, tapi...

Jurnal Ensemble Stars!! Basic dan MusicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang