2.2K 180 58
                                    

"Dia memerhatikanmu lagi."

"Huh?"

Status omega, tubuh kecil, senyum menggemaskan, pipi bundar, mata rubah, dan aroma tubuh terlampau manis yang mampu membuat Alpha di sekitar senang untuk menguntit. Dia, Yang Jeongin, tampak seperti mangsa empuk yang siap diterkam kapanpun-jika saja tidak ada sepasang mata yang senantiasa mengawasi dari kejauhan. Yang Jeongin memang terlihat lemah dan mudah dihancurkan kapan saja karena statusnya sebagai omega. Namun, mendekatinya pun terasa mustahil selagi ada alpha dominan yang terus mengawasi tanpa perlu aksi. Hwang Hyunjin, mampu mengawasi sang 'mantan' kekasih cukup dengan menatap dari kejauhan dan tetap berbincang secara profesional dengan para kolega yang datang.

Awalnya Jeongin acuh mendengar aduan tersebut. Sialnya sudah kesekian kali Felix berbisik dengan-sangat-keras bahwa ada pria 'asing' yang terus memandangi. Ntah bagian tubuh mana yang diperhatikan, Jeongin sejujurnya tidak peduli. Felix saja yang terlalu khawatir berlebihan.

Jeongin kira yang dimaksud Felix adalah Hyunjin. Ia tahu betul bagaimana sang mantan yang sedari tadi terus memerhatikan dengan awas. Seakan takut Jeongin akan diculik dari keramaian pesta ulang tahun perusahaan. Rupanya, yang dimaksud Felix adalah tamu spesial perusahaan dari luar negeri.

"Memangnya dia siapa?" Baiklah, sehubungan dengan tubuhnya yang terasa sangat sensitif sejak pagi, Jeongin akhirnya mulai merasa tidak nyaman diperhatikan terlampau dalam oleh pria asing tidak dikenal.

Felix menatap Jeongin tidak percaya, "apa kau benar-benar sekretarisnya Hyunjin? Kau pernah mengatur jadwal pertemuan Hyunjin dengan koleganya yang satu itu."

"Uh," helaan napas meniup lembut kedua bilah bibir Jeongin yang ranum-gemas minta dicium, "aku lupa. Aku sudah mengatur banyak sekali pertemuan untuk alpha jelek itu. Aku tidak ingat!"

Mengabaikan fakta bahwa Jeongin baru saja mengatai sang atasan, Felix menjawab dengan bisikan-takut-takut suara beratnya terdengar keras, "Christopher Bang. Kolega Hyunjin dari Australia. Kau ingat?"

Christopher Bang. Perlahan nama itu tidak lagi asing seraya dengan memori mengenai 'BANG corp' yang naik ke permukaan. Oh, tampaknya Jeongin hanya sekedar lupa. Akhir-akhir ini Hyunjin memutuskan untuk melebarkan bisnis ke negeri Kangguru. Itulah sebabnya ia kini berkolega dengan CEO muda yang cukup sukses membangun kerajaan bisnis di negeri itu. Memang tidak seharusnya Jeongin melupakan hal ini sebagai sekretaris kepercayaan. Sekretaris macam apa dia?

Kini Jeongin manggut-manggut lucu setelah berhasil mengingat garis wajah Chris dari pertemuan singkat mereka satu bulan yang lalu. Seingatnya, Chris adalah pria dewasa berusia 32 tahun yang sudah sangat matang untuk meminang omega mana pun.

By the way, apa tadi kata Felix? Pria itu memandanginya? Pfft.

Jeongin tersenyum sekilas. Merasa lucu dengan kenyataan bahwa ada dua alpha yang tertarik pada omega standar modelan dirinya. Konyol.

Felix yang tidak sabaran terpaksa mengulang kembali pertanyaan, "Ingat tidak?!"

"Uh... iya. Jeongin ingat."

"Lalu? Bagaimana?" Felix terlihat begitu antusias. Jeongin tidak paham mengapa omega satu itu begitu mengurusi kehidupannya. Bahkan Jeongin sendiri pun terlampau malas memikirkan hal romansa. Tidur seharian dengan kucing gembulnya di apartemen terkadang terasa jauh lebih baik daripada harus melakukan seks dengan Hyunjin semalam suntuk.

"Bagaimana apanya?"

"Kau sudah putus dengan Hyunjin, kan? berarti kau bisa memacari Christopher Bang. Sudah jelas jika ia tertarik padamu. Dia itu termasuk jajaran Alpha berkualitas tinggi. 100% yakin." Terlampau heboh, kini Felix terlihat seperti ibu-ibu yang senang bergosip saat arisan, "lihat bagaimana taksido hitam itu membalut bisepnya. Ketat! Dan besar!"

Reckless ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang