"Hueekkk!"
Jeongin dilanda rasa mual berkelanjutan sejak lima hari ke belakang. Dahinya menjadi lebih sering memproduksi peluh. Bahkan, sarapan nikmat buatan Hyunjin tidak sanggup ia cicipi barang seujung sendok.
Hari ini sudah kelima kalinya Jeongin berlari ke kamar mandi untuk sekedar memuntahkan isi perut yang sebenarnya hanya tinggal air putih. Setelah mendapat saran dari Jisung untuk melakukan tes kehamilan, saat itulah Jeongin tahu bahwa ia sedang berbadan dua. Ya, tentu mengandung anak dari satu-satunya alpha yang pernah memerkosanya semalaman hingga pagi menyapa. Pria itu benar-benar menanamkan benih pada malam yang sama. Benar-benar memanfaatkan heat Jeongin yang rentan untuk membuat jabang bayi. Tidak hanya itu, pria itu juga mengigit lehernya untuk memberi tanda kepemilikan abadi. Sialan.
Sudah sebulan berlalu semenjak insiden 'kemarahan' Hyunjin. Dua hari setelah kejadian tidak mengenakkan di acara pesta ulang tahun perusahaan tersebut, Hyunjin segera menyeret Jeongin untuk mendaftarkan pernikahan mereka secara hukum. Hyunjin sudah tidak peduli dengan segala penolakan yang Jeongin berikan. Tanpa perlu kembali menunggu, ia pastikan omega bermata rubah tersebut akan segera memakai nama keluarga Hwang untuk selamanya.
Bagaimana dengan keluarga Hwang sendiri? Tentu mereka merasa kelewat senang. Sudah bertahun-tahun lamanya keluarga Hwang mengharapkan anak sulung mereka untuk menikah dan memberi keturunan. Megingat, Yeji juga merupakan seorang alpha dan baru menjalin hubungan berusia dua bulan dengan seorang omega dari keluarga terpandang—Choi Lia.
Pernikahan mereka akan berlangsung bulan depan. Namun... Hyunjin sudah tidak sudi menunggu lama untuk mengklaim sang omega idaman. Itulah mengapa ia memberikan tanda kepemilikan terlebih dahulu.
Dengan mata sembab akibat lelah muntah-muntah seharian, Jeongin memutuskan untuk menelepon Hyunjin yang sedang berada di Australia untuk menemui Christopher Bang. Jeongin sudah tidak peduli. Ia hanya ingin sang calon suami untuk pulang segera dan memberinya bisikan-bisikan menenangkan di antara rasa mual yang terus kian datang tanpa jeda. Jeongin sudah terlampau lelah.
Oh, Jeongin pun sudah tidak lagi bekerja menjadi sekretaris di Hwang company. Mulai saat ini, ia akan menjadi istri yang baik seperti Jisung. Cukup diam di rumah agar terhindar dari pandangan para alpha jahat di luar sana.
Dan jika dipikir-pikir, itu semua tidak terlalu buruk.
.
END
Fanfik ini didedikasikan untuk @desahan_ayen on twt
Saya harap tulisan saya ga terlalu ngaco ya... i've tried my best. Thank you for reading!