Elle bukannya tidak menyadari bagaimana tatapan Adniel. Iris mata remaja laki-laki itu nampak berubah saat Elle menunjukkan buah berry nightshade yang berhasil dipetik. Elle jelas mengingat bahwa iris mata Adniel sewarna dengan rambutnya, cokelat madu. Namu, sekilas ia melihat ada asap hitam yang mewarnai iris Adniel.
Berusaha mengabaikan keanehan tersebut, Elle segera memasukkan tiga buah berry ke dalam tube bening berdiamaeter 7,5 cm yang disodorkan oleh Miss Grewyinn. Gadis itu menyerahkan tube ke tangan sang guru.
“Ini, Miss,” kata Elle.
“Kenapa bukan kau saja yang membawanya? Kau yang sudah berhasil memetiknya.” Miss Grewyinn tersenyum bijak. “Ayo kita bergegas. Sudah hampir menjelang pagi. Kita harus bisa sampai di sekolah ketika matahari terbit.”
Remaja berkacamata itu segera memasukkan tube berisi buah berry ke dalam tasnya. Ia pun mulai memimpin dengan jalan di depan yang diikuti oleh Miss Grewyinn. Sementara Adniel berjalan mengikuti paling belakang.
Perjalanan menuju sekolah tidak sesulit perjalanan ketika berangkat. Tidak butuh waktu yang lama ketiga orang itu sudah mencapai perbatasan antara Blackcave dan Clover Hills. Sepanjang perjalanan Elle lebih banyak diam, sesekali ia menanggapi celotehan Miss Grewyinn yang tampak bangga padanya.
“Miss, tidak bisakah Anda meramu penawar itu di sini?” tanya Elle. Gadis itu menatap hamparan semanggi yang tampak seperti lautan hijau.
“Ah, dear. Aku berharap kita dapat melakukan itu di sini. Namun, aku merasa lebih baik kita meramunya di tempat yang sudah terjamin kehigienisannya.“ Elle manggut-manggut mendengar alasan guru farmasi yang sangat masuk akal tersebut.
“Bisakah kita sampai tepat waktu?”
“Tentu saja, bisa—”
Tiba-tiba Elle jatuh terjerembap. Ia tersungkur setelah tubuhnya terdorong. Saat ia membalikkan badan dan duduk di atas tanah, barulah ia menyadari bahwa Adniel yang sudah mendorongnya. Gadis itu tampak awas menatap teman seperjalanannya yang memancarkan aura permusuhan.
“Ada apa denganmu?” tanya Elle sambil bangkit dari duduknya. Ia segera membersihkan jubah dengan menepuk-nepuk di bagian bokong dan dan celana di bagian lututnya.
Yang berikutnya terjadi di luar prediksi Elle. Miss Gresyinn berdiri membelakanginya. Gadis itu segera waspada kala mengenali gestur Miss Grewyinn. Itu adalah kuda-kuda dasar dari setiap elf yang mau bersiap untuk bertarung. Elle mempelajari hal itu dalam ujian Summer Battle-nya. Thedon Ulsador, yang menjadi rekan satu timnya memiliki kuda-kuda yang sama persisi dengan Miss Grewyinn.
“Miss Thompson. Sebaiknya kau tetap berada di belakangku. Dan tetap lindungi tube itu.” Miss Grewyin segera merapalkan sebuah kalimat rune.
Sesaat setelah kaliamt itu terucap, Elle bersumpah ia merasa tas selempangnya menjadi lebih berat. Gadis itu akhirnya mengikuti saran dari sang guru. Ia berdiri tepat di belakang Miss Grewyinn, kemanapun sang guru melangkah.
Sementara itu Adniel tampak berubah. Iris matanya yang berwarna madu kini hitam pekat. Langkahnya tegap sambil menatap tajam. Pandangannya terfokus pada tas yang tersampir di bahu Elle.
“Serahkan tanaman itu!” Suara yang keluar dari mulut Adniel tampak menyeramkan.
“Jadi, memang kamulah pelakunya.” Miss Grewyinn berkata dengan tenang.
Elle berjengit saat menyadari makna kalimat Miss Grewyin. Ia mengintip Adniel dari balik bahu gurunya. Remaja belasan tahun di depannya sekarang tak lagi tampak seperti remaja yang gugup.
“Oh, rupanya kau sudah mengetahuinya,” kata Adniel sinis.
“Awalnya itu hanyalah sebuah praduga. Kejadian keracunan siswa werewolf bertepatan dengan jadwal ektrakurikuler Ramuvi. Saat itu hanya dirimu yang berdekatan dengan rak-rak penyimpanan herba.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey to Nightshade (MAPLE ACADEMY YEAR 1)
Fantasía[OPEN PRE ORDER ✅] Sebagai seorang Penutur, Elleanor sadar tidak ada yang dapat menolong sahabatnya, Peony, dari ambang kematian selain dirinya. Peony dan siswa ras werwolf lainnya mengalami keracunan yang diduga berasal dari bubuk wolfbane. Ketika...