Author Pov On
"Eomma, aku ingin menikah" Ucapan Yoongi membuat kedua orang tuanya mengeryit kebingungan dan ada rasa tak suka dari Ibu nya.
"Dengan Irene?" Tanya sang Eomma.
"Bukan, tapi Jihyo. Park Jihyo." Jawab Yoongi sedikit ketus.
"Apakah dia yeoja yang membuat mu terluka? Yang membuat mu kehilangan ingatan, kau mau menikahinya Yoon? Andwe, Eomma tak setuju!" Jawaban sepihak yang dilontarkan Ny. Min membuat Yoongi benar - benar ingin marah, tapi dia sebisa mungkin harus menahannya agar mendapat restu.
"Eomma, bukan dia yang menyebabkan Yoongi kecelakaan. Lagi pula itu sudah berlalu." Ucapan rendah Yoongi seperti tak di dengar sang Eomma, dia kembali menyudutkan Jihyo sebagai penyebab terlukanya Yoongi.
"Apapun itu Eomma tak setuju, bagaimana bisa kau menikahinya. Apakah kau gila Yoon, sudah tahu dia yang.."
"EOMMA, JEBAL!" Yah, mungkin itu yang di inginkan Ny. Min. Nada tinggi dari suara Yoongi, sekarang Min Yoongi benar - benar sudah melampaui batas kesabarannya. Apa salah ia meminta restu dengan cara baik? Lagi pula selama ini mereka tak pernah mempedulikan Yoongi. Apa mereka tahu siapa yang bisa membuat Yoongi berubah? Siapa yang menemani Yoongi ketika ia terpuruk? Atau siapa yang membuat Yoongi berjuang hidup ketika harus hidup tanpa perhatian mereka?
"Aku meminta dengan baik, kenapa kalian sangat membencinya? Kalian hanya tahu saat aku terluka karenanya bukan? Tapi bisakah kalian ketahui siapa yang mampu membuat ku bertahan, untuk hidup yang bahkan tanpa kehadiran kalian? Huh?"
"Appa? Kenapa? Kenapa kau diam? Bukankah seorang kepala keluarga harus bisa menengahi kekacauan ini? Ani, atau bisakah kau menjawab pertanyaan ku? Bisakah kau menjawabnya?" Lagi - lagi Yoongi seperti menyudutkan kedua orang tuanya, dan mereka benar - benar kalah telak oleh ucapan Yoongi yang memang benar adanya.
"Appa merestui mu Yoon."
Yoongi sedikit terkejut oleh ucapan sang Ayah, Yoongi kira Appanya juga akan melarangnya seperti sang Eomma.
"Yeobo?" Panggil Ny. Min, ia merasa kecewa saat sang suami tak mendukung keputusannya dan malah membela sang anak.
"Tidak, Yoongi benar. Selama ini apa kita pernah memberinya hadiah terbaik? Pernah kita memberinya hari terindah? Tidak bukan? Memori yang ia simpan hanyalah kenangan terburuk yang kita berikan. Jadi dia tidak salahkan menuduh kita seperti itu? Karena Appa tahu jika yang terbaik adalah pilahan mu sendiri Yoon." Ucap sang Ayah tegas dengan senyum yang tak pernah Yoongi lihat sebelumnya, senyum dengan penuh ketulusan.
"Appa" lirih Yoongi, menahan air mata yang kapan saja bisa meluncur. Ia takut saat kedua orang tuanya tak ada yang mendukung niatnya, ia benar - benar tak siap untuk mendengar itu. Tapi rasa lega sudah mengalahkan rasa takut itu.
"Kau tak mau memeluk Appa Yoon?" Tanya sang Appa dengan senyum yang lebih bahagia, dan kedua tangan yang melebar siap menerima pelukan.
"Terimakasih Appa, terimakasih." Ucap Yoongi setelah menghambur kepelukan sang Ayah.
Ny. Min pergi begitu saja tanpa meninggalkan sepatah kata untuk Yoongi.
"Jadi kapan?" Sang Appa kembali bertanya.
"Secepatnya." Yoongi menjawab dengan tegasnya dan pasti.
Author Pov End
.
.
.
Yoongi Pov OnSudah sehari aku tak mengabari Jihyo, aku rasa gadis itu akan mulai kesal tak menerima kabar dari ku. Memang sengaja aku berbuat begitu, aku ingin memberinya kejutan. Sesuatu yang tak begitu berarti tapi bisa memberikan kenangan seumur hidup, bagaimana? Apakah terkesan klasik? Aku bukan pria yang romantis, terkadang juga bingung untuk memikirkan sebuah rencana. Jika saja tak ada Hoseok mungkin tak pernah ada hari seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Basket
RomanceMin Yoongi pemuda yang memiliki hobi bermain basket ini menjadi luluh hanya karena Park Jihyo, meskipun terkadang masih swag. penasaran mampir yuk😊 Please, jangan plagiat oke!! Dilarang 😚