157. Play Again - 🔞🔞🔞 (Jeno X Haechan NCT)

2.9K 36 3
                                    

Haechan sama sekali tidka perlu khawatir meski ia berjalan melewati taman belakang dengan bertelanjang hingga akhirnya mencapai sebuah gubuk kecil dengan kolam renang dan peristirahatan yang tenang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Haechan sama sekali tidka perlu khawatir meski ia berjalan melewati taman belakang dengan bertelanjang hingga akhirnya mencapai sebuah gubuk kecil dengan kolam renang dan peristirahatan yang tenang. Rumah yang begitu luas, dengan tamana belakang yang sudah seperti hutan ini memang miliki Jaehyun dan Jeno, dua kakak adik yang entah bagaimana bisa jatuh cinta pada Haechan dalam waktu bersamaan.

"Hyungie...."

Kepala Jeno menoleh, ia menatap pada Haechan yang mendekat padanya. Tangannya meletakkan anggur mahal di atas meja dan segera mendekati sesuatu yang lebih memabukkan dari anggur yaitu Haechannya. Bibir Jeno segera melumat lembut bibir Haechan, menikmati bibir ranum merah muda yang sudah agak bengkak karena perbuatan kakaknya. Jeno terus menciumi dan melumat bibir Haechan, terkadang ia menyesapi bibir bawah Haechan sembari tangannya bergerak aktif meraba tubuh indah milik Haechan. Jeno melesakkan lidahnya kedalam rongga mulut Haechan, mendengarkan indah suara desahan Haechan sembari tangannya meremas - remas pantat semok Haechan.

"Anggghh... ahhhhh..." desahan Haechan kali ini benar - benar lolos tanpa ada halangan ketika Jeno kemudian melepaskan ciumannya, tubuhnya didorong oleh Jeno untuk lebih menempel pada tubuh Jeno.

Tangan Jeno sendiri masih aktif meremas - remas, membuka lubang pantat Haechan dan satu jarinya mulai masuk kedalam lubang anal Haechan.

"Ahhhh... ssshhhh... hyungie.... ahhhh...." Haechan mengusakkan kepalanya gemas kearah bahu Jeno, merasakan lubangnya di obok - obok oleh Jeno seperti ini membuatnya ingin dimasuki lagi, karena itulah Haechan berinisiatif mengelus penis Jeno yang masih bersembunyi di balik handuk kimono berwarna putih. Tangan Haechan menelusup masuk, ia tersenyum lebar ketika menemukan penis panjang dan besar yang sudah berdiri tegak itu.

"Sudah tidak sabar rupanya babby enchan..." bisik Jeno sembari mengigit lembut daun telinga Haechan.

"Neh daddy... masukkan enggghhh... ahhhh..." desahan Haechan semakin keras ketika Jeno menambah satu jari dilubang analnya. Ia semakin bergerak gelisah karena kenikmatan yang ingin segera ia dapatkan.

Jeno tiba - tiba saja mengendong tubuh Haechan, membawa tubuh mungil itu masuk kedalam kolam renang yang hangat. Jeno menunggingkan tubuh Haechan menghadap padanya. Melihat pantat semok milik Haechan, Jeno menelan salivanya sendiri, ia takkan tahan jika berlama - lama mel9hat keindahan di hadapannya, apalagi Haechan dengan sengaja menggoyangkan pantatnya drngan sengaja.

Jeno memegangi bongkahan pantat Haechan sembari mengarahkan penisnya untuk melesak masuk kedalam lubang hangat itu.

"Enggghhh aaaahhhhh aaaashhhh daddy ahhhhh aaahhh..."

Haechan terus mendesah, merasakan penis Jeno yang perlahan lahan masuk kedalam lubang analnya. Haechan terpekik cukip keras jetika Jeno menghentakkan penisnya dsn segera menumbuk titik ternikbat dan terdalam milik Haechan.

Jeno tidak menunggu Haechan siap, mengingat kekadihnya ini sudah di bobol oleh kakaknya. Jeno langsung menggerakkan pinggulnya, membuat air disekitarnya berriak. Penis Jeno keluar masuk dengan begitu bebasnya dilubang yang benar - benar hangat dan memanjakan penis Jeno.

"Ahhh... ahhhh... aaaaah.... aahh.. moreeeehh... ahhh..."

Mendengar racauan Haechan, Jeno mempercepat gerakan pinggulnya, menggerakkan penisnya keluar masuk dengan lebih cepat. Haechan merasakan penisnya dan penis jeno berkedut - kedut luar biasa, keduanya mencapai klimaks dalam waktu nyaris bersamaan. Haechan menelungkupkan tubuhnya dipinggiran kolam, Jeno membungkukkan tubuhnya, menciumi punggung dan leher Haechan.

"Engggh... dad..."

Jeno tersenyum lebar, ia mengeluarkqn penisnya dan mengendong Haechan menuju ranjang yang ada di pinggir kolam. Tubuh Haechan yang masih lemas Jeno letqkkan diatas ranjang, ia mengambil hanfuk dan dengan perlahan mulai mengeringkan tubuh Haechan.

"Terima kasih..."

Yaoi Oneshoot Series - Book 2Where stories live. Discover now