R&R 22

11 3 0
                                    

" Sialan kenapa harus kedua anak itu si yang dapet warisan rumah ini " Batin Anita dalam hatinya.

" Ma Reva sama Andini mau ke kamar dulu ya " Pamit Reva kepada Anita.

" Iya siapa juga yang larang " Sahut Anita yang sedang membaca majalahnya.

Akhirnya Reva dan Andini naik ke atas menuju kamar Reva, Sepertinya mereka akan membicarakan tentang warisan itu tapi ralat mereka mungkin akan membicarakan tentang sikap mama baru mereka.

" Din lo ngerasa ada yang beda ga? sama mama baru kita " Ucap Reva yang duduk di tepi kasur.

" Iya si gue ngerasa kaya gitu, tapi gatau deh pusing " Kata Andini yang langsung mengambil ponselnya.

" Revaa! Andini! " Panggil Anita dari lantai bawah dengan nada yang tinggi.

Reva dan Andini turun ke bawah " Kenapa ma? " Sahut Reva dan Andini secara bersamaan.

" Beresin semua ruangan yang ada di rumah ini, Bi Sari sudah saya pecat " Titah Anita yang sudah bersiap-siap untuk pergi.

" Loh emangnya bi Sari salah apa ma? kenapa mama pecat dia " Heran Andini.

" Kamu gausah banyak tanya, kerjain aja semua yang saya suruh tadi! " Balas Anita lalu pergi keluar.

" Kak kenapa mama gitu ya " Ucap Andini yang sedang menyapu lantai.

" Gatau Din gue juga " Balas Reva yang sedang mencuci piring.

Setelah 1 jam membersihkan rumah mereka duduk santai di ruang tv, Anita yang baru saja datang sambil membawa banyak belanjaan dan melihat Reva sedang bersantai di ruang TV dengan kembarannya itu membuatnya kesal.

" Kalian enak banget ya santai, ini tolong bantuin saya! " Sarkas Anita sambil melemparkan semua belanjaannya ke wajah Reva.

" Aw, iya ma " Sahut Reva sambil meringis kesakitan karena wajahnya tertimpuk kantong belanjaan milik Anita.

" Sini biar gue bantuin " Ucap Andini sambil mengambil salah satu kantong belanjaannya.

" Makasi Din " Kata Reva sambil tersenyum manis.

" Sama sama " Balas Andini sambil tersenyum manis juga.

" Cepetan bawa ke kamar saya! malah ngobrol lagi " Bentak Anita dengan mata yang melotot.

Reva dan Andini kaget mendengar bentakan itu " Iya ma " Sahut Reva dan Andini secara bersamaan.

Reva dan Andini masuk ke dalam kamar Anita, mereka menyimpan belajaan itu di atas kasur. Anita yang melihat itu pun langsung menghampiri mereka berdua.

" Jangan di simpan di kasur, tapi di meja! salah trus daritadi ga becus " Sarkas Anita yang langsung memindahkan kantong belanjaan itu ke atas meja.

" Ma- maaf ma " Balas Reva sambil menunduk.

" Kalian pergi sana! jangan ganggu saya mau tidur " Bentak Anita membuat Reva dan Andini pergi dari kamar Anita.

Saat di kamar Reva dan Andini sudah curiga dengan Mama baru mereka, sepertinya Anita mencintai papanya itu hanya mengejar hartanya saja.

" Gue udah curiga Din " Ucap Reva yang duduk di sofa kamarnya.

" Curiga apaan Rev " Kata Andini yang tidak mengerti dengan perkataan Reva tadi.

" Curiga kalo mama baru kita itu cintanya ga tulus sama papa, paling dia ngejar harta papa doang " Balas Reva dengan jelas.

" Iya gue juga sama, btw om mau ke rumah kita hari ini " Sahut Andini.

" Yang bener Din, tapi dia kan harus kerja di London " Kata Reva yang tidak percaya.

" Beneran katanya si mau kerja di Indonesia, kita bakal aman Rev " Ucap Andini sambil tersenyum.

" Aman apanya maksud lo? gue ga ngerti deh asli" Heran Reva.

" Aman ga di siksa sama mama iblis itu, awalnya juga gue ga suka sama mama baru kita tapi mau gimana lagi papa udah terlanjur sayang sama dia " Sahut Andini panjang lebar.

" Iya juga ya, dengan kedatangan om Rafi kita bakal aman " Balas Reva sambil tersenyum senang.

" Apa! adiknya mas Bisma mau tinggal disini, gagal dong rencana gue " Batin Anita dalam hatinya, Anita mendengar semua percakapan Reva dan Adini di depan pintu kamar Reva.

" Rev gue mau ke kamar ya, nanti kalo om Rafi udah dateng gue telepon lo " Pamit Andini sambil tersenyum dan pergi dari kamar Reva.

Reva masih duduk di sofa kamarnya ia melamun membuatnya ingat kepada sesuatu, yap surat yang ia temukan di depan pintu kamarnya itu belum di baca sama sekali.

Reva beranjak dari duduknya dan mengambil buku diary nya " Surat ini belum gue baca, sekarang aja deh gue baca " Ucap Reva sambil duduk kembali di sofa dan mulai membuka surat itu.

Saat Reva membukanya ia kaget melihat surat itu yang di dalamnya terdapat nama kembarannya yaitu Andini Ratu Chelsea.

" Surat ini dari pihak rumah sakit, trus kenapa ada nama Andini ya " Heran Reva yang belum selesai membacanya.

Saat Reva membaca bagian bawah itu ada bacaan pemeriksaan penyakit jantung yang sudah sedikit parah, Reva menganga tak percaya matanya pun mulai berkaca-kaca.

" Apa! Masa si Andini punya penyakit jantung, ini sama persis kaya mama " Ucap Reva sendiri yang sudah mengeluarkan air mata.

" Din kenapa si lo ga bilang sama gue, kalau lo punya penyakit jantung hiks " Lanjut Reva sambil menangis.

Andini membuka pintu kamar Reva " Revaaa! ya ampun Om Rafi udah ada di kota Bandung " Teriak Andini dengan senang.

Reva masih terdiam melihat Andini yang datang dengan gembira karena Om Rafi akan datang ke rumahnya.

" Rev kenapa lo diem aja, mata lo kaya yang abis nangis " Ucap Andini yang menghampiri Reva di sofa.

" Kenapa lo sembunyiin ini? hah! kenapa lo ga ngasih tau gue " Ujar Reva yang tiba-tiba membuat Andini heran melihat kertas putih itu.

" Maksud lo apaan Rev, gue ga ngerti sama lo " Sahut Andini yang masih bingung.

" Ya ini surat apa! baca sama lo " Kata Reva yang sudah kesal.

" Ini kan surat yang gue cari, pemeriksaan jantung gue " Batin Andini dalam hati.

" Reva pasti udah baca semuanya, trus gue harus jawab apa " Lanjut Andini di dalam hatinya.

" Jawab Din! Jawabb hiks " Kata Reva sambil menangis.

" Iya Rev sebenarnya gue punya penyakit jantung, papa sama lo gatau yang tau cuma nenek sama Om Rafi " Ucap Andini dengan hati-hati.

" Trus kenapa lo ga ngasih tau gue sama papa Din, kenapa " Balas Reva yang masih menunggu alasannya.

" Ya karena gue gamau bikin lo sama papa khawatir, awalnya juga gue mau kasih tau lo tapi nunggu waktu yang tepat aja " Sahut Andini dengan jelas.

" Ya ampun Din kalo lo kasih tau dari waktu itu pasti gue sering perhatiin lo, dan nyuruh lo banyak istirahat " Balas Reva.

" Sorry gue ga kasih tau lo sama papa " Kata Andini sambil memeluk tubuh Reva.

Reva membalas pelukan Andini " Gue sayang sama lo Din, lo itu kembaran gue jadi kalo ada masalah atau apapun kita selesaikan bersama " Ucap Reva.

Andini melepaskan pelukannya " Gue juga sayang sama lo Rev, gue janji gue bakal kasih tau lo kalo ada masalah atau apapun " Kata Andini sambil tersenyum.

Reva mengangguk dan tersenyum.

















Vote ya guys
Kalo ada typo komment aja
Salam hangat dari Author😙
Gimana seru ga ceritanya?

Revan dan Revaline { On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang