*SMA Cakrawala*
Edwin dan Sakha baru selesai bermain basket. Awan kelabu menghalangi sinar matahari membakar kulit mereka.
Belasan adik kelas duduk memberi semangat dan sebagian riuh bertepuk tangan ketika Sakha lagi-lagi berhasil memasukkan bola ke dalam ring.
Ketika mereka selesai bermain, beberapa siswi yang sebagian adalah adik kelas, sengaja datang untuk menyapa sekaligus memberikan minuman. Ada juga yang membawakan handuk tanpa diminta.
Padahal Sakha selalu menyiapkan handuk kecil yang ia simpan di tas sekolah. Meskipun terlihat cuek, tapi sebenarnya Sakha itu menyukai keteraturan dan segala sesuatu yang terencana.
Tidak hanya merencanakan cita-citanya dengan baik, setelah lulus SMA. Seperti hendak kuliah dimana dan kelak ingin bekerja dimana. Semenjak lima bulan lalu, ia menambah cita-cita baru dalam jurnal hidupnya.
Ada apa memangnya dengan lima bulan lalu? Tepatnya di masa itu ia pertama kali mulai mengenal Flo. Dari iseng-iseng sampai akhirnya ia serius menisbatkan rencana masa depannya pada satu nama. Dia bukan Tiara. Bukan pula Seli, Rosa, Lily atau Yasmin. Dia itu Flowerina Cinta Amanda.
Karena Sakha melihat Flo berbeda dengan deretan mantan ataupun gadis yang pernah dikenalnya. Dulu kata Fathir, Flo anaknya pemalu dan tidak percaya diri. Tapi sekarang gadis itu sepertinya sudah kebal dengan apa pun pandangan orang tentangnya.
Diam-diam Sakha mengamati perkembangan akademik dan kebiasaan Flo di kelas. Ia masih punya beberapa mata-mata selain Fathir. Ada Juned, anak futsal yang satu kelas dengan Flo. Nilai Flo tidak terlalu menonjol. Tapi termasuk di atas rata-rata kelas.
Flo juga hobi baca novel. Gadis itu juga seorang pendengar yang baik. Selalu mendengarkan cerita temannya sampai selesai dan tidak pernah memotong pembicaraan.
Flo juga suka bersih-bersih. Kadang meski nggak jadi petugas piket, tanpa diminta dia menghapus white board saat pulang sekolah. Merapikan meja guru dan membuang sampah kertas atau bekas makanan di dalam laci meja teman-temannya, ke tempat sampah.
Si Juned itu sudah kayak CCTV berjalan yang kadang sengaja pulang paling akhir atau pura-pura tidur di kelas, hanya untuk kasih laporan ke Sakha.
Untuk prestasi Flo di kelas, rupanya karena dia rajin belajar bersama Fathir. Seandainya saja Sakha tidak sibuk dengan persiapan ujian akhir, ia dengan senang hati akan mengajari Flo.
Tapi gara-gara insiden "almost kissing" di rumah sakit, kini Flo seolah menghindari Sakha. Ah, gadis itu benar-benar ilfil dengannya. Padahal ia sudah berulang kali meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi.
Hei, tahukah kamu Flo, calon masa depan aku. Aku tuh nggak bisa membuang perasaan ini begitu saja. Meski kamu membangun pagar yang tinggi, aku akan selalu mencari cara untuk masuk. Walaupun harus melompat atau mungkin terbang ke dalam pintu hatimu.
Tapi Sakha bertekad tidak mau terlihat bucin. Catat itu. Ia akan membuat kelak Flo yang akan memohon untuk menjadi kekasihnya. Karena itu ia sengaja membiarkan beberapa adik kelas memberinya perhatian khusus. Termasuk setelah ia selesai bermain basket.
Berharap Flo akan melihat dan tumbuh letupan kemarahan dan rasa cemburu muncul dalam diri gadis itu. Senang rasanya membayangkan Flo bakal cemberut ketika melihat ia dikelilingi teman-teman sebaya gadis itu.
Tapi sepertinya itu hanya angan Sakha belaka. Karena siang ini ia belum melihat Flo keluar kelas. Malah Nayla yang tadi keluar mengambilkan cateringnya Flo. Apakah Flo nggak keluar karena tahu ia lagi main basket di lapangan. Please hati, jangan baper. Ini tuh bukan gue banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLOWER OF LOVE (Tamat di KBM dan Karyakarsa)
RomanceBercerita tentang seorang gadis yang kerap dicemooh teman dan lingkungan, karena penampilan fisiknya tidak sesuai namanya. Rumah dan keluarga yang penuh cinta, selalu membuatnya yakin bahwa Cinta sejati itu ada dan akan ada lelaki yang kelak bisa m...