20. Yangyang

1.5K 138 16
                                    

    

      Bunga itu cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      Bunga itu cantik. Tapi tidak abadi.
Dia rapuh dan cepat hilang. Bunga harus dirawat dan dijaga sepenuh hati.

Dia itu cantik, tapi tidak bisa kumiliki.
Rapuh dan sensitif. Dia harus disayang dan dijaga sepenuh hati.

Walau sakit, aku sangat mencintainya.
.
.
.
.
.

       Menjadi dosen bukan hal mudah. Semudah para mahasiswa berkata dosen hanya datang memberi tugas, menilai lalu beres.

Tidak, kami tidak begitu. Ya mungkin ada sebagian yang begitu, tapi percayalah itu bukan aku.
Dosen tetap manusia, dan setiap harinya juga tetap butuh belajar.
Belajar apa ?

Sesuatu tentang hidup, mungkin. Selain materi pelajaran tentu saja.

Contoh kecil tapi berpengaruh, kesabaran.

Uhm, panggil saja aku lebay. Lelaki berusia 26 tahun, seorang dosen bahasa asing di sebuah univ yang lumayan terkenal dan yang masih belajar soal kehidupan, hai, aku Liu Yangyang.

"Kak, serius deh saya udah ngerjain cuma lupa aja bawanya..."

"Ya udah, saya ngasih nilainya juga lupa aja."

"Yaaaa...jangan gitu dong, Kak..." Rengek Y/n, salah seorang mahasiswi yang seperti ucapannya, ia lupa membawa tugas yang harus dikumpulkan.
Ia semester 3 sekarang, berumur 22 tahun, jurusan sasing.

Sedikit bocoran, dia tetanggaku.

"Saya nanti ke rumah Kakak deh, saya traktir bakso Pak Djo."

"Gak mempan. Tugasmu dikumpulkan dalam 1 jam kedepan. Cukup untuk balik ke rumah lalu ke sini lagi."

"Kakkk!!!"

Aku diam seolah menutup telinga. Kadang mahasiswa modelan begini memang harus ditegaskan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

   Dengan langkah gontai, gadis itu berjalan menuju pintu keluar. Namun, ia tiba-tiba berhenti. Y/n mengambil ponselnya yang sedari tadi mengeluarkan suara getar

"Halo ? Omg! Seriuss ?? Oke aku kesana! Makasih sayangg." Ucapnya. Ia kemudian berbalik dan menatapku dengan senyuman, "Kak, tunggu ya, tugasnya udah datang."

"Pacarmu yang bawain ?"

Dia lalu mengangguk cepat.

"Ya sudah sana, yang penting kumpul dulu."

"Aye-aye sir!"

"Gak sopa-" klek. Dia keluar.

Aku menggeleng pelan, bahkan sudut bibirku entah kenapa mulai tertarik.
Mungkin kalian sudah bisa mulai menebak.
Dialah alasanku untuk belajar soal kesabaran.

       Y/n adalah gadis yang sedari dulu kusukai. Kami akrab sejak kecil karena tetangga. sejak SMP atau SMA, Y/n selalu cerita berbagai hal padaku.
Hingga saat aku mengejar S2 di Jerman, kami lost contact sekitar satu tahunan. Dengan susah payah dan terus meminta bantuan sepupuku, akhirnya aku bisa menemukan kontaknya. Tapi, dari situ aku menemukan fakta lain, bahwa ia sudah memiliki kekasih.
Saat kuhubungi, ia terlihat senang. Lalu ia kembali menjadi Y/n yang selalu bercerita padaku, walau hatinya tidak padaku.

IMAGINE || Nct with sad ending- short story [ TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang