Part 11

844 84 0
                                    

Acara pembukaan ajaran baru Music Art School segera dimulai. Siswa-siswi baru Musarts sudah memenuhi aula untuk menyaksikan penampilan yang akan dibawakan oleh masing-masing dari perwakilan mereka. Panggung yang disetting sedemikian rupa terlihat sangat megah. Beberapa murid ada yang berdiri di belakang panggung. Mereka bersiap-siap untuk tampil sesuai urutan.

Penampilan pertama dibuka oleh siswa Musarts dari Preparations Class. Terdiri dari enam orang anak. Dua perempuan dan empat laki-laki. Mereka menyajikan modern dance yang dikolaborasikan dengan musik daerah, yaitu angklung. Mereka sangat lincah dalam bergerak. Diiringi dengan aransemen musik yang bagus menambah semangat para murid yang menari.

Yuki, Stefan, Kimberly dan Adi duduk sejajar dan berdampingan. Mereka menikmati acara yang tengah berlangsung. Tangan Yuki mengepal keras saat ia mengingat kejadian tadi. Kejadian sebelum akhirnya ia dan lainnya duduk disini. Stefan menoleh sekilas ke arah Adi. Memberikan isyarat dengan kerlingan mata. Adi mengangguk kecil. Kemudian ia menoleh Kimberly dan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Stefan padanya tadi.

Beberapa menit yang lalu...
Adrian mengajak Yuki dan lainnya berkumpul di ruangan musik. Mereka membahas apa yang akan mereka tampilkan nanti. Mereka memutuskan akan membawakan sebuah lagu. Mereka akan memainkan musiknya sendiri. Menggunakan alat musik yang sesuai dengan keahlian mereka. Yuki bermain piano, Adi bermain gitar, sedangkan Stefan dan Kimberly memainkan gitar. Kesepakatan telah dibuat sampai akhirnya Tamara datang bersama Indra dan Nadine. Mereka meminta Yuki dan lainnya tidak hanya menampilkan nyanyian, tapi juga tarian.

"Menari?" gumam Yuki. Tamara mengangguk mantap.

Yuki tercekat. Menari? Ia tidak pernah melakukan itu sebelumnya. Bukannya tidak pernah, tapi sudah tidak melakukannya lagi. Kecelakaan yang menyebabkan cidera dikakinya membuat Yuki berhenti menari dan memilih fokus di permainan pianonya. Adrian menatap Yuki lekat.

"Apa yang ada dipikiran kamu?" tanya Adrian. Yuki memandang Adrian lekat.

"Saya tidak bisa menari," ujar Yuki kemudian. Semua terperangah.

Keempat guru itu semakin terperangah kaget saat mengetahui keempat muridnya itu tidak ada yang bisa menari. Indra mengacak rambutnya frustasi. Ia tidak percaya dengan apa yang terjadi sekarang. Mana murid yang dikatakan sangat berbakat? Menari saja mereka tidak bisa. Tamara menatap tajam mereka satu per satu.

"Memalukan!" desisnya tajam.

"Tunjukkan kelebihan kalian. Tutupi kekurangan itu dengan kelebihan yang kalian punya." ujar Nadine berusaha menenangkan. Semuanya mengangguk setuju. Mereka harus tampil maksimal untuk menutupi kekurangan itu.

Sekarang penampilan dua siswi dengan nilai terbaik yang berhasil masuk Musarts. Natasha dan Nasya. Kedua gadis itu tengah menyanyikan sebuah lagu yang diaransemen sesuai dengan musik zaman sekarang. Lagu romantis duet antara Krisdayanti dan Melly Goeslow, yang berjudul Cinta mengalun indah.

Tanpa adanya transisi, mereka langsung menampilkan sebuah tarian yang membuat para penonton bersorak meriah. Tarian dengan kelincahan dan penuh energik mereka tampilkan. Membuat para penonton bersemangat. Mata Yuki tidak terlepas dari Natasha. Meskipun gadis itu menari diatas panggung, namun tatapan mata tajamnya tak lepas dari Yuki.

"Yakin lo akan terus berada diatasnya," ujar Adi setengah berbisik.

"Mereka hanya menampilkan gerak erotis yang ngga ada seninya. Itu bukan bakat, tapi..." Yuki menatap Adi datar.

"Explorasi tubuh." lanjut Yuki penuh penekanan.

Adi terkekeh geli mendengar kalimat terakhir Yuki. Adi kembali melihat penampilan dua gadis diatas panggung. Benar saja, dua gadis itu hanya meliuk-liukkan tubuhnya selentik mungkin. Dengan pakaian yang terlihat sangat minim, tanktop putih dan rok mini kembang menimbulkan kesan erotis. Pantas saja penonton berteriak semangat.

SuperstarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang