Persimpangan

6 1 0
                                    

Aku berhenti tepat di persimpangan lampu lalu lintas. Merah menyala. Padahal 5 detik sebelumnya, lampu hijau masih menyala.
'ah kalau saja aku masih sempat, mungin bisa mempersingkat waktu' aku mengeluh dalam hati.

Tepat di sebelah kiri jalan, aku memperhatikan seorang bapak tua yang tengah duduk tertunduk di sebuah kursi kayu.
Ku lihat matanya tertutup di balik wajahnya yang keriput.

Kenapa bapak tua itu duduk di pinggir jalan? Mungkin beliau seorang juru parkir yang kebetulan duduk karena lelah. Aku menjawab dari pertanyaanku sendiri.

Ku lihat langit mulai menampakan wajah senjanya.
'ah, sungguh indah visual ciptaan Tuhan ini' aku mengamati langit yang tampak cantik dengan siluet jingganya.

Lampu merah sudah berganti hijau. Aku melajukan pelan motor yang sudah penuh oleh barang belanjaan.

Tepat saat itu pula, kumandang azan magrib bergema dari mesjid arah seberang jalan.

Aku mengamati dari balik kaca spion motor, bapak tua tua itu beranjak bangun dari duduknya, dan menyeberang jalan.

Sudah tepat berada di persimpangan menuju rumahku, aku memberhentikan motorku, sengaja.
Aku memalingkan pandangan melihat bapak tua itu berjalan perlahan menuju halaman depan mesjid itu.
Dengan sisa kekuatan yang dimiliki raganya, bapak tua itu melangkahkan kaki memasuki rumah Allah.

Aku tak melihat detail wajah bapak tua itu lagi, karena sudah cukup jauh dari pandanganku.

Aku merasakan sebuah rasa yang selama ini mungkin hilang timbul dari jiwaku.

Aku melajukan kembali motorku, azan telah usai. Langit mulai menampakan sisi malamnya.
Senja berganti malam.

🌇🌇🌇

RD281020 10.03 BPP

Cerita SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang