"Ara berangkat ya Momy" Fika mengangguk lembut, mengelus puncak kepala Ara lembut.
"Kalo ada apa-apa langsung kabarin Momy ya" ujar Fika, Ara tersenyum.
"Ganteng!" Fika memanggil seseorang di balik Ara, Ara menoleh.
"Eh Tante?" Lion menjawab, mata nya terkejut saat melihat kepala Ara yg diperban. Pikiran nya dipenuhi tanda tanya.
"Itu--"
"Tante minta tolong jagain Ara ya.. kalo ada apa-apa langsung kabarin Tante oke" ucap Fika, Lion mengangguk tangguh.
"Ara bisa jaga diri sendiri Mom, kalo ada apa-apa Albar bisa bantu"
Deg
"Kok Ara ngomong nya gitu?" Fika yg merasa tidak enak dengan Lion.
"Gak apa-apa, Momy udah ditunggu Daddy tu, Da! See you Mom!" Ara membantu Fika masuk ke mobil Arkan sambil melambai dengan tersenyum.
"Ra--"
"Albar!" Ara berlari menghampiri Albar, meninggalkan Lion dengan perasaan yg tak bisa diartikan.
Albar menoleh "Ra kok---"
"Kemarin ada masalah sedikit, tapi sekarang udah gak apa-apa kok, Albar gak perlu khawatir" ujar Ara yg melihat Albar khawatir melihat perban dikepala nya.
"Hm.. yaudah yuk masuk" Albar menggandeng tangan Ara didepan Lion. Ara mengangguk tersenyum.
"Tumben gak sama Lion?" Basa-basi Albar sambil berjalan.
"Ara lagi marah sama Lion, masa Lion nyuruh Ara jauhin Albar? Albar kan gak ada salah sama Ara" ujar Ara bergeming.
"Ra.., lo percayakan sama gue?"
"Kok Albar nanya gitu?"
"Jawab aja"
"Percaya, em apa.., ada yg disembunyiin sama Albar?"
"Percaya omongan orang atau lebih milih nanya langsung ke gue?"
"Ra!" Panggilan seseorang membuat Ara menghentikan ucapan nya saat ingin menjawab pertanyaan Albar.
"Ra! Gue udah bilang jauhin dia!" Lion mendorong bahu Albar.
"Lion! Lion apaan sih! Lion siapa Ara? Lion gak berhak ya ngatur-ngatur Ara" ucap Ara yg membuat sesak di Lion.
"Ra--" saat Lion ingin berbicara Albar menarik kerah baju nya.
"Maksud lo apa nyuruh Ara ngejauhin gue? Gue tau lo cemburu ngeliat gue sama Ara! Tapi gak gini! Cara lo gak gentle jadi cowo!" Ujar Albar.
Lion menatap tajam ke Albar, memegang kedua tangan Albar yg memegang kerah baju nya.
"Liat diri lo sendiri, lo gentle gak jadi cowo? Bertanggung jawab gak atas apa yg lo lakuin? Asal lo tau gue lebih baik dari lo" ujar Lion pelan pedas, menghempaskan tangan Albar dari baju nya.
"Udah Albar, jangan ladenin Lion" ujar Ara menarik lengan Albar, mata Lion tertuju dengan Ara yg merangkul lengan Albar.
Sakit.
Lion membuang wajah.
Albar berjalan mendekat.
"Masalah gue, punya gue, lo tau apa tentang gue? jangan sok lo yg paling bener" sindiran Albar.
"Gak bener kata lo, terus Anna kemana anjing!" Lion kian emosi menarik kerah baju Albar, bicara pelan, mengumpat tinggi. Sehingga Ara tidak mendengar nya.
"Maksud lo?" Albar berpura-pura tidak mengerti.
Bughh
Lion meninju perut Albar, membuat seluruh siswa siswi berhamburan untuk menonton kedua nya, hingga lorong itu ramai.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARANA
Romansa(cerita ini mengandung bawang+emosi) "Happy birthday.. Ara..." "Happy birthday Ara...." "Happy birthday... happy birthday... Happy birthday.... Ara...." "Happy birthday untuk diri kamu sendiri Ara..." Arana. Gadis pecinta hujan. Menyukai pelangi. Na...