"SELAMAT ANDA MEMENANGKAN FANSIGN ONLINE DENGAN JUNG JEFFREY"
"Deg-deg an banget La, nanti gue harus ngomong apa ke jeffrey?. "
"Lu tanya basa-basi aja terserah deh, curhat juga gapapa" Hara menarik nafas dalam-dalam menghilangkan rasa groginya.
"Hello Hara" suara dari handphone di depannya berbunyi dengan menampilkan manusia tampan yang selama ini dia puji.
"Hello Jeffrey" balas Hara dengan tersenyum malu, sungguh Jeffrey sangat tampan bahkan kualitas untuk video Call ini tidak terlalu bagus, tapi dia tetap terlihat tampan. Oh tuhan bisakah dia jadi jodohku, batin Hara.
"Are you from Indonesia? "
" Yes, I'm from Indonesia. By the way can I Call you oppa? Because I'm younger than you."
Jeffrey tersenyum menampilkan kedua lesung pipinya "Yes, of course. You can call me oppa, tapi aku lebih nyaman kamu memanggil ku dengan sebutan Jay."
"Okey, Jay" Jeffrey mengacungkan kedua ibu jarinya.
Hara tampak berpikir sebentar untuk memberikan topik pembicaraan, terlintas ide untuk bercerita kepada Jeffrey "Ehm, bolehkah aku bercerita sesuatu kepadamu Jay? Mungkin ini sedikit berbeda dengan fans lain, tapi aku ingin kamu memberi opinimu tentang ceritaku. Lebih tepatnya aku ingin kamu memberikan opini mu sebagai kakak lelaki ku."
Jeffrey tampak berpikir "Okay, akan aku dengarkan cerita mu sebaiknya ceritanya kamu ringkas agar aku bisa mendengarkan semuanya. Waktu kita tidak banyak." Jeffrey membenarkan posisi duduknya dan mendekatkan mukanya ke handphone agar ia bisa mendengarkan lebih jelas.
"Okay aku akan mulai. Mungkin ini cerita yang sedikit terdengar cringe tapi aku harap kamu tidak bosan mendengarkannya. Aku menyukai seseorang lelaki, dia adalah tipe ideal ku, sebelumnya aku tidak pernah jatuh cinta secara serius. Aku awam sekali dengan hal percintaan, aku tidak tahu cara mendekati dengan benar, cara menarik perhatiannya, bahkan aku takut untuk mengatakannya."
Jeffrey menganguk paham "Jadi bisa dikatakan dia cinta pertama mu?."
Hara menganguk "Mungkin bisa jadi."
"Okey lanjut Ra." ucap Jeffrey.
"Aku pernah mencoba untuk mendekatinya dengan mengirim pesan, tapi ia tak pernah membaca pesanku apalagi menjawab itu sebuah kemustahilan. Aku tidak pernah patah semangat untuk membuat topik pembicaraan, tapi lagi dan lagi hanya dibaca bahkan untuk dibaca saja membutuhkan waktu satu minggu."
"Sebentar, biasanya perempuan selalu bercerita pada teman dekatnya lalu teman dekatnya akan membantu mendekati." Tanya Jeffrey.
Hara menganguk " Ya, teman kelasku memiliki kebiasaan seperti itu, tapi aku tidak terlalu suka menceritakan hal percintaanku dan kebetulan teman dekat ku saat itu pernah berkata jika ia tidak suka dengan lelaki yang aku sukai. Sebenarnya aku ingin cerita, tapi karena hal itu aku mengurungkan niat ku. Karena aku takut dia akan mengejekku. "
Jeffrey masih setia menatap Hara yang bercerita "Hara, aku mohon akhir cerita ini tidak seperti yang ada dipikiran ku sekarang."
Hara tersenyum "Mari kita lihat, aku harap juga seperti itu."
"Satu tahun aku suka padanya dan tak pernah cerita ke siapapun. Teman-teman ku menganggap bahwa aku tidak mudah menyukai seseorang, aku pun mengiyakan saja."
"Tapi sepertinya kamu memang susah untuk jatuh cinta ya, Ra?. " tanya Jeffrey.
Hara menganguk "Ya sangat sulit dan aku pun sulit untuk melupakan orang yang pernah aku cintai."
Hara melanjutkan ceritanya karena mengejar waktu " Singkat cerita, ternyata teman ku yang pernah meremehkan orang yang aku sukai, ternyata teman ku jatuh cinta padanya dan meminta ku untuk membantu dia mendekati orang yang aku sukai dan aku membantunya."
"Bodoh." Kata Jeffrey tanpa sadar. "Maaf Ra, habisnya kok kamu malah bantuin."
Hara tersenyum "Iya memang bodoh, tapi aku berpikir harus alasan apa yang aku berikan untuk menolak dan aku tidak ingin membuat temanku marah. Aku bukan tipe orang yang suka menolak."
"Aku pun membantu temanku untuk pendekatan dengan orang yang aku sukai, ku kira orang yang ku sukai tidak merespon dengan baik. Karena dilihat cara dia merespon ku saja cuek sekali. Ternyata aku salah Jay, dia merespon dengan baik, bahkan orang yang aku sukai selalu mengucapkan ulang tahun pada teman dekat ku, memiliki foto berdua , mengajak bertemu." lanjut Hara.
"Teman mu sampai sekarang tidak tau jika kalian menyukai orang yang sama?." Tanya jeffrey.
Hara menggeleng "Dia belum tau. karena kisah itu telah usai untuknya, bukan untukku."
"Aku tau mereka saling punya perasaan, sejak itu aku selalu tersenyum dan ikut pura-pura bahagia saat temanku menceritakan keromantisan yang dia dapatkan. Katakanlah aku menyesal dengan yang ku lakukan, tapi aku paling benci dengan satu hal akibat yang aku lakukan."Lanjut Hara.
"Aku menjadi lebih inscure dengan diriku." Putus Hara dihadiai tatapan tidak suka dari Jeffrey.
"Salah memang, tapi menurut ku itu pemikiran yang wajar jika kamu tidak mendapatkan orang yang kamu sukai bukan?. Aku berpikir apakah aku kurang cantik? Apakah aku kurang menarik?, tapi memang teman ku lebih cantik dari ku. Aku tidak menyalahkan temanku, tapi aku berpikir kenapa aku tidak dihargai. Aku tidak meminta dia untuk membalas perasaan ku. Dia boleh tidak menyukai ku, karena resiko dari mencintai adalah luka. Tapi aku mohon setidaknya balas pesan dari ku, jika ia tidak suka bilang padaku sejak awal."
"Aku selalu berusaha melupakan dia tapi tidak bisa. Tiga tahun mencintai dalam diam dan bertepuk sebelah tangan ternyata berat. Semenjak itu aku takut untuk menyukai seseorang, mendapatkan respon seperti itu membuatku rendah diri." Lanjut Hara.
"Cerita ku sudah selesai, aku harap kamu tidak bosan atau merasa jijik. Kamu bisa memberikan opini sekarang." ucap Hara sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fansign Online
Fiksi PenggemarBagaimana rasanya diberi kesempatan untuk bercakap dengan idol mu secara online? Penasaran apa yang jadi topik perbincangan antara fans dan idol? Mampir yuk, cerita tentang Hara dengan idol bernama Jung Jeffrey.