Temen Tapi Demen

11 1 0
                                    

     Ini Cerita yang gak sengaja di buat, ini cuma cara agar saya bisa lebih dekat :), semoga dia baca aja.
(28/10/20)

   Saya andi, umur 18 tahun, di pertemuan oleh seseorang di sebuah aplikasi, pada awal mulanya saya tidak menyangka bisa bertemu dia di sana(biar lebih asik pake inisial) "D", sama seperti yang lain kalau ingin menjalin pertemanan pastinya memeriksa beberapa bagian pada akun tersebut (stalking) " Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan " (Q,S Ar-Rahman 55:31), kalimat yang pertama kali saya ucapkan saat melihat wajah nya, tanpa basa basi saya beranikan diri agar bisa lebih dekat dan menjadi teman dalam pikir saya waktu itu, setelah pertemanan terjalin antara akun saya dan akun beliau "D" Semakin yakin kalau inilah yang di namakan "Pucuk di cinta wulan pun tiba" Tanpa pikir panjang langsung meminta nomor WA " Main WA gk? " Beliau"D"  menjawab "udh enggak ", aku membalas dengan tambahan emoticon " :( kenapa " Dia menjawab dengan cepat " Soalnya pernah kecewa di situ " Dan aku yang belum faham menjawab " Kenapa? Sering di read doang, sama dong :) " Dengan candaan yang receh, dan dia membalas dengan offline, dalam hati kecil saya berkata " Kau akan bahagia bersama ku kelak ", dan benar saja seiring berjalan nya waktu , kami semakin dekat bagaikan pasangan yang berbeda alam :) " Ketawa kamu bacanya aku pukul " Dan alhasil dia melunak dan saya mendapatkan apa yang selama ini aku cari, namun setelah apa yang aku impikan sudah di berikan, apalah daya dengan begitu mudahnya dia mematahkan apa yang selama ini aku pertahankan, dengan beraninya dia berkata" Iya baru bikin WA soalnya cowo aku yang minta " Dengan ini saya akan menunjukkan apa yang telah dia perbuat
 

  
  [24/10 20.41] Andi Setiawan: Jujur
[24/10 20.42] Andi Setiawan: Itu beneran cowo kk?
[24/10 20.42] D🖤: Waalaikumsalam
[24/10 20.42] Andi Setiawan: PP itu
[24/10 20.42] D🖤: Lah Iya bener🙄
[24/10 20.42] D🖤: Iya ndi
[24/10 20.42] Andi Setiawan: Seriusan jadinya ni
[24/10 20.42] D🖤: Iya seriusan🙄
[24/10 20.43] D🖤: Kenapa ndi
[24/10 20.43] Andi Setiawan: Jadi pas aku dulu pertama kali ngchat kk minta WA, itu kk udh sama dia belum?
[24/10 20.44] D🖤: Belum lah
[24/10 20.44] D🖤: Baru sebulanan kok sama dia
[24/10 20.45] D🖤: Lah😅 kenapa
[24/10 20.45] Andi Setiawan: Yaudah, do'a nya supaya gk gonta ganti lagi.
[24/10 20.45] Andi Setiawan: Kalo udh dia, dia aja teruuusssssssss
[24/10 20.46] Andi Setiawan: Aminin kk :)
[24/10 20.46] D🖤: Amiin😊
[24/10 20.46] D🖤: Eh iya
[24/10 20.46] D🖤: Yang jatoh kemarin udah sembuh?
[24/10 20.47] Andi Setiawan: Gk usah di pikirin kk, udh sehat semua badan aku, senin jugak udh mulai kerja :)
[24/10 20.47] D🖤: Alhamdulillah
[24/10 20.48] Andi Setiawan: Iya:')
[24/10 20.48] D🖤: Kenapa ih?
[24/10 21.05] Andi Setiawan: I'm fine:')
[24/10 21.06] D🖤: Serius
[24/10 21.09] Andi Setiawan: I'm really serious
[24/10 21.11] D🖤: Boong
[24/10 21.11] Andi Setiawan: Mau gimana, udh basi kk
[24/10 21.11] Andi Setiawan: Basi
[24/10 21.11] Andi Setiawan: You know basi
[24/10 21.12] D🖤: Kok basi sih
[24/10 21.13] Andi Setiawan: Sekarang gini, kita sahabat kn?
[24/10 21.13] D🖤: Iya kalo andi mau ya hayuk
[24/10 21.13] Andi Setiawan: Jadi kalo ada salah satu dari kita sayang sama sahabat nya gk salah kn kk?
[24/10 21.14] Andi Setiawan: Sayang dalam arti gk mau liat sahabat nya gimana gimana
[24/10 21.14] Andi Setiawan: You know lah
[24/10 21.14] Andi Setiawan: Misal kk ada masalah
[24/10 21.14] Andi Setiawan: Atau apa pun itu
[24/10 21.15] 🖤: Iya kalo sekedar sayang ga masalah sih

Itu adalah sepotong kecil dari rumit nya, sakitnya saat mendengar dia sudah di miliki yang lebih baik dari saya, dan saya yakin bukti cinta saya ke dia "D" Adalah mengikhlaskan nya, itu baru yang di namakan cinta

  Dan semoga Tuhan mempertemukan saya dengan orang yang selama ini saya cari dan soal sahabat saya, cuma satu aja pesan dari saya " Semoga bisa sampai ke jenjang pernikahan dan menjadi keluarga yg bahagia:)

   " Sahabat yang baik adalah sahabat yang bahagia melihat sahabatnya bahagia, Dan sedih saat melihat sahabatnya sedih, biar lah dia bahagia dengan yang lebih baik agar, dan biar lah persahabatan kita menjadi kisah yang bisa kita bagikan kepada anak kita masing masing, dan janganlah hanya karna ini kita memutuskan persahabatan yang sudah saya anggap sebagai bagian keluarga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Temen Tapi DemenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang