Chapter 4

208 19 2
                                    

Naruto pun langsung pulang menuju apartemen nya dengan melewati tatapan tatapan tajam dan jijik dari warga, karena Naruto ini bukanlah naruto dari dunia ini jadi ia menenggapi nya dengan biasa saja.

lalu iapun sampai di apartemennya, Setelah sampai ia melihat apartemen nya sangat sangat berantakan.

"Huh, seperti nya aku harus membereskan tempat ini." Ucap Naruto kepada dirinya sendiri.

Naruto pun mulai membereskan apartemen nya.

1 Jam Kemudian

"Huh..huh ini sangat huh melelahkan huh." Ucap Naruto sambil duduk terengah-engah dikasur lalu langsung tertidur.

Setelah itu Naruto terbangun dengan keadaan langit yang sudah menggelap.

"Sepertinya aku tertidur terlalu lama" lalu terdengar suara krruukk.. "Aku lapar." Ucap Naruto lalu bangun dan menuju dapur untuk memasak ramen cup, setelah selesai memasak ramen nya ia pun duduk di kursi makan nya.

"Selamat Makan." Ucap Naruto lalu makan dengan tenang.

Setelah makan ia kembali kekamar dan tidur kembali.

Esok pagi nya

Tok..tok..tok..tok

Terdengar suara ketukan dari pintu apartemen Naruto, Naruto yang terbangun langsung membukakan pintu depan dan terlihat seorang anbu ber topeng beruang yang berada di depan nya.

"Ada apa anbu-san?" Tanya Naruti pada Anbu itu.

"Kau di panggil oleh sandaime-sama." Ucap anbu itu.

"Ah, baiklah." Balas Naruto lalu anbu itu pergi dengan shunshin.

"Ok, saat nya pergi." Ucap Naruto sambil mengunci pintu apartemen nya.

Saat diperjalanan Naruto kembali di pandang jijik dan tajam oleh warga desa.

"Huh, warga takda akhlak." Batin Naruto

Sekarang Naruto pun sudah sampai di kantor hokage.

Tok tok tok

"Masuk." Jawab seseorang didalam sana, Naruto pun masuk ke kantor hokage

"Ada apa jiji?" Tanya Naruto langsung pada Hiruzen.

"Aku ingin memasukkan mu ke akademi." Jawab Hiruzen.

"Cih, Sandaime-sama untuk apa kau memasukkan aib itu ke dalam akademi, hanya membuat malu saja." Sela Minato tiba-tiba.

"Tidak ada salah nya bukan memasukkan nya?, Walau ia tak bisa menjadi shinobi setidak nya ia mendapatkan ilmu pengetahuan dari akademi."

"Tidak perlu ia hanya tetap menjadi tak berguna." Ucap Minato sambil menatap sinis Naruto.

Sembari mereka beretengkar Naruto menahan amarah nya terhadap minato dengan muka datar ( yang tidak di sadari hiruzen tentu nya ), agar tidak muncul sifat aslinya.

"Naruto kau mau kan ku masukkan kedalam akademi?" Tanya Hiruzen mengalihkan pembicaraan agar keributan lebih lanjut tak terjadi.

"Iya jiji tentu saja aku mau." Jawab Naruto pada hiruzen kembali tersenyum

"Terserah pada anda sajalah sandaime-sama." Ucap minato kembali dingin,
"tapi kalau ia sampai mempermalukan desa kita itu salah anda sandaime." Ucap Minato mengancam Hiruzen sambil menatap dan menunjuk Naruto.

Sedangkan reaksi Naruto tetap santai, sambil menguap yang membuat Minato bingung 'Ada apa dengannya biasa nya ia langsung menangis, cih sudahlah aku tak peduli.' Batin Minato bingung namun langsung bodo amat lagi.

"Baiklah naruto kau mulai masuk ke akademi besok, dan sekarang kau boleh pulang." Ucap Hiruzen sambil tersenyum.

"Haik jiji, jaa." Ucap naruto lalu pergi dari ruang hokage
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
...
....
.....
Halo ketemu lagi sama aing

maaf banget cerita nya pendek

dah segitu dulu

janlupa di pencet bintang nya

kalo kaga stock indomie setaun lu semua ilang




























































Canda :)

Avatar Naruto : New Dimension ( Slow Up )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang