25

222 20 1
                                    

Sudah satu minggu Noah berada di Bandung. Menghabiskan waktu kerjanya dengan keponakan pertama.

Noah tidur di rumah ibunya seorang diri, sedangkan ibunya menginap di rumah Benny setelah anaknya lahir. Mengasuh cucunya beserta menantu kesayangan.

Jay sudah meninggalkannya kembali ke Jakarta empat hari yang lalu. Sahabatnya itu sudah merengek minta pulang di hari kedua.

Noah mengerti karena Jay juga harus bekerja di Jakarta.

Entah apa yang menahan Noah tetap di sini, di kota yang sama dengan seseorang yang mengganggu pikirannya beberapa bulan ini.

Noah menatap nanar pada layar ponselnya. Wanita itu sengaja memblokir seluruh sosial media yang berhubungan dengannya, padahal dua hari lalu ia masih bisa melihat postingan instastory Lana.

Noah yakin sesuatu telah terjadi sampai wanita itu tiba-tiba memusuhinya tanpa sebab.

Ia bertekad untuk menemui Lana sebelum ia kembali ke Jakarta. Kalau tidak ia akan mati penasaran dan galau tak tentu arah.
***

Lana menatap wajah Nessy yang berada di layar datar ponselnya. Wanita itu sedang menguyah cookies yang ia kirimkan beberapa hari lalu.

"Serius lo belum besuk istrinya Benny?"  Lana menggelengkan kepalanya.
"Kenapa? Mau nunggu anaknya gede dulu?" Lana terkekeh.
"Gak gitu juga Ness"

"Lagian lo aneh, dimana-mana besuk orang lahiran tuh di rumah sakit, ini udah sampe rumahnya belum juga lo besuk"

"Biarin, lebih baik telat daripada gak sama sekali kan?"
"Palingan dia udah pulang juga Lan"
"Tahu darimana?"

"Feeling.. lagian kurang kerjaan lah Noah di Bandung lama-lama, kerjaan dia banyak di Jakarta"
"Ya siapa tahu kan, namanya juga baru punya keponakan"
"Terserah lo deh"

"Btw kerjaan gue udah kelar, mungkin lusa gue sama Lucy baru bisa berangkat ke singapur"
"Kenapa lusa? Kenapa gak besok?"

Lana memutar bola matanya dengan malas. Semakin hari Nessy semakin mendesaknya untuk segera ke Singapur.

Sahabatnya itu selalu beralasan dengan membawa-bawa nama Bianca sebagai tameng.

Bianca memang sudah sangat lama ingin berkolaborasi dengan brand butik Lana.

Namun Lana yakin Bianca tak se-excited itu sampai mendesak Lana untuk segera ke sana.

Kemungkinan ada sesuatu yang disembunyikan Nessy darinya. Tapi Lana sengaja tidak bertanya, tidak untuk sekarang di saat ia banyak pikiran seperti ini.

"Besok mau briefing dulu sama pegawai butik, sekalian baca laporan dari Wulan, gue belum packing baju juga"

"Padat banget jadwal ibu bos" Lana terkekeh.
"Ya bagus dong, daripada nganggur yang ada gue makin tambah galau"
"Ya ya ya, jangan lupa besukin anak Benny dulu baru ke sini"

"Iya-iya, ntar malam gue besuk"
"Ya udah, salam ya sama Benny"
"Iya"
"Ya udah gue tutup dulu, ngantuk"
"Hm bye"
"Bye"
***

Noah menggendong bayi lucu itu dengan hati-hati. Lama kelamaan ia menjadi terbiasa dengan cara menggendong bayi dengan benar.

Love At Second SightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang