Chapter 1

281 12 5
                                    

Allo, Allo... Apa kabar semua? Semoga sehat selalu ya. Anyway, cerita Camus ada lagi nih. Monggo dibaca. Berhubung ini fanfict, Saint Seiya punya Masami Kurumada. Saya cuma pinjem tokoh-tokohnya. Warning! Dilarang keras memplagiat atau mengcopy cerita ini tanpa izin author ya. Budayakan berpikir kreatif dan menghargai usaha orang lain. Anyway, enjoy.

Milo meringis untuk entah keberapa kalinya hari ini. Tangannya mencengkram erat perutnya sembari ia duduk memeluk lutut di atas kasur. Wajahnya dibenamkan di puncak kedua lututnya dengan harapan ia dapat meredam eluhan kesakitan yang keluar dari bibirnya.

Melihat Milo kesakitan begitu, Camus tentu tidak bisa tinggal diam. "Kamu kenapa, Mi?" tanyanya.

"Gak apa-apa."

Camus menghela nafas. Berkali-kali ia menanyakan keadaan saint Scorpio itu dan jawaban itu yang selalu terlontar. Jawaban yang sama sekali tidak menjawab pertanyaannya. "Gak apa-apa dari mana?" Tanpa membuang waktu, ia berjalan menghampiri Milo dan duduk di sampingnya di atas kasur. Ditekannya punggung tangannya pada leher saint Scorpio itu untuk mengukur suhu tubuhnya. "Gak demam. Kamu ada salah makan kah kemarin?"

"Kamu kok tanya gitu?" tanya Milo, masih dengan wajah dibenamkan di lutut. "Aku makan makanan yang sama denganmu, Camus."

"Yah... perutmu sakit kan." Kata Camus yang dibalas dengan erangan Milo.

"Aku bukan salah makan." Gumam Milo.

"Terus apa?"

Perlahan saint Scorpio itu mengangkat wajahnya dan menatap Camus masam. "Sudah aku bilang aku baik-baik saja." Camus baru saja akan membantah saat Milo tiba-tiba menyela. "Sudahlah, Camus. Gak usah khawatirin aku terus. Lebih baik kita pergi jalan-jalan saja. Mumpung misi kita di New York sudah selesai, aku mau jalan-jalan sepuasnya sebelum kita kembali ke Sanctuary besok."

"Jalan-jalan?" Camus mengecek jam di ponsel Milo. "Ini sudah jam 9 malam, Milo. Gak kemalaman?"

"New York kan tidak pernah tidur." Balas Milo sambil mencibir. "Ayolah, Camus... Gak seru amat sih."

Saint Aquarius itu menghela nafas. "Ya sudah." Katanya sambil tesenyum tipis. "Kamu mau ke mana?"

"Rockefeller Centre. Aku dengar di situ ada pohon Natal besar banget. Kita ke sana aja ya." Kata Milo sambil melompat turun dari kasur. Tidak sampai sedetik ia berdiri, rasa sakit sudah menghunjam punggung bagian bawahnya. Mau tidak mau, saint Scorpio itu kembali terduduk di kasur sambil meringis kesakitan.

Mata hijau Camus terbelalak lebar melihat kondisi Milo. Kekhawatiran merasuki dirinya selagi ia berusaha memperhatikan gejala-gejala kecil yang membuat Milo kesakitan. "Kamu pasti terluka kena serangan musuh. Coba berbaring telungkup di kasur. Aku lihat lukanya."

"Aku gak luka apa-apa." Milo masih saja membantah.

"Jangan bohong, Milo." Kata Camus tajam.

"Gak percaya? Mau aku buka baju?" saint Scorpio itu balik bertanya, ancaman terdengar di suaranya. Perlahan seulas seringai terlukis di wajahnya. "Wah, wah... Aquarius Camus... mentang-mentang kita pergi misi berdua dan sekarang menginap di kamar hotel yang sama, kamu mau cari kesempatan."

Rona merah menghiasi wajah Camus. "Kalau kamu gak mau, gak usah." Ia menggosok tengkuknya penuh salah tingkah. Cepat-cepat ia berdiri dan kembali ke kasurnya yang terletak tidak jauh dari kasur Milo. "Kamu istirahat saja malam ini."

Milo mencibir. "Loh gak jadi jalan-jalan?"

"Badan kamu sakit semua begitu gimana mau jalan-jalan?" Saint Aquarius itu duduk di atas kasurnya dan meraih iPad yang baru dibelinya beberapa minggu lalu.

Serba SalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang