HOLA PEMBACA ZAKISEPTT❤️❤️❤️
[JANGAN LUPA VOTE KOMEN YA, KARENA ITU PENTING BANGET BUAT AUTHOR, DAN JANGAN LUPA UNTUK BACA AUTHOR NOTE DI AKHIR CHAPTER NANTI TERIMAKASIH❤️❤️✨💘]]
"Tatapanmu, selalu membuat diriku terpaku, dengan jantung yang berderu, dan kaki yang langsung lesu."
•••••••
"Mungkin lo kenal, ya, Nath. Dia kelas dua belas juga, namanya itu–-"
"Bro, buruan! Katanya lo mau traktir kita berdua!" tukas dua orang pria yang datang tiba-tiba membuat suasana percakapan antara Natha dan Dewa langsung berhenti. Pria yang datang tiba-tiba itu, bisa Natha yakinkan bahwa mereka adalah teman dekat Dewa.
"Lo berdua bisanya ganggu gue, ya. Tenang aja, gue traktir kalian. Tapi nanti!"
"Yah, Wa. Mana bisa? Jam istirahat kurang lima belas menit lagi! Kita keburu laper, nih!" sewot seorang pria lagi bergantian dengan penampilan sytle biasa namun menarik untuk dipandang seraya mengelus perutnya dramatis. Dewa menghela napas pelan.
"Lo berdua memang nyusahin, ya. Ganggu gue aja. Lo ke kantin dulu sono!"
Kedua pria itu pun menghela napas dan melangkah meninggalkan Dewa dan Natha hanya berdua di anak tangga sebelah perpustakaan.
"Kasihan tahu, Wa. Anak orang udah kelaparan gitu," ucap Natha seraya terkekeh kecil. Entah mengapa, dirinya tidak bisa untuk marah pada Dewa. Ternyata, pria itu jauh lebih ramah pada semua orang, juga seru saat mengobrol.
"Kalau gitu gue tinggal dulu, ya, Nath. Pulang sekolah nanti jangan langsung pulang, ya?" pinta Dewa seraya bangkit dari duduknya. Natha mengerutkan keningnya, dan mendongakkan kepala menatap Dewa dengan tanda tanya.
"Kenapa?" ucap Natha polos. Dewa tak menjawab, hanya mengedipkan sebelah matanya saja, lantas melangkah pergi dari hadapan Natha.
Natha hanya menggelengkan kepalanya. Ada-ada saja ulah Dewa untuk membuatnya tersenyum. Natha mengulas senyum kecil, lantas mengalihkan tatapannya kembali membaca buku. Namun, bayangan Dewa tiba-tiba menggantikan sederet tulisan di bagian lembar buku yang ia baca.
"Eh, kenapa malah cowok itu yang keluar di buku ini?" gumam Natha, lantas menutup rapat-rapat bukunya, dan memijat pelipisnya pelan.
Sepertinya, ia benar-benar terjerat oleh pesona seorang Dewangga Putratama.
******
"Naya, kita mampir ke kelas dulu, ya? Gue mau ambil bekal." Ucapan Nadhira membuat Naya mengerutkan keningnya aneh. Ia menatap Nadhira dengan penuh tanda tanya.
"Ambil bekal? Emangnya lo mau ke mana? Enggak makan di kelas aja?" jawab Naya seraya terus berjalan bersebelahan dengan Nadhira dari ruang guru karena menyerahkan buku yang dimaksud oleh Bu Dewi waktu lampau.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO-FACED [SELESAI]✅
Ficção Adolescente[HARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA KARENA ADA PART YANG DIPRIVAT] JANGAN LUPA UNTUK MEMBERI VOTE DAN KOMEN, KARENA SANGAT BERARTI BAGI AUTHOR, THANKIES❤️ BERHENTI PLAGIAT! INI CERITA ASLINYA⚡✨ Sebenarnya, pertemuan kita ini, hanya menunda sebuah per...