Halo mentemennn❤️✨✨
[[SIAP BACA CHAPTER INI? VOTE KOMEN DULU YUK DIRAMAIKAN, AKU BAKAL LEBIH SEMANGAT LAGI KALAU KALIAN KASIH MASUKAN. SO, JANGAN LUPA VOTE NYA YA, KARENA BERHARGA]] 💘💚😻
"Kalau hati udah bilang iya, harusnya bibir juga gak akan bisa bohong. Tapi kenyataannya, semua sama saja."
•••••••
"Sebentar lagi, sekolah kita akan mengadakan sebuah event untuk panti asuhan."
Seketika semua anak mulai ricuh bukan main. Ada yang bertanya-tanya, seperti apa event kali ini yang dimaksud oleh Pak Roni, wali kelas X IPA 5 itu. Natha, Nadhira dan Naya langsung saling berbisik juga. Setelah sekian lama pembelajaran, hal inilah yang mereka tunggu-tunggu. Naya tak bisa untuk tidak bahagia mendengar kabar ini.
"Event nya apa, Pak? Semua kelas XII atau seluruh sekolah, Pak?" tanya Abi, sang ketua kelas sembari mengangkat tangannya. Murid yang lain juga bersorak, membuat Pak Roni jadi bingung bukan main.
"Diam semuanya! Biar saya jelaskan dulu!" tegasnya seketika semua anak diam tak berani berkutik. "Baik, jadi SMA Taruna Nusa akan ikut membantu galang dana untuk Panti Asuhan Mentari. Salah satu cara yang bisa kita lakukan, adalah dengan mengadakan bazar. Tentu kalian tahu bazar itu apa."
"Jadi, saya minta setiap kelompok, harus ada lima anak untuk menyiapkan bazar apa yang akan kalian bentuk, juga apa yang akan kalian jual nantinya. Boleh, saat di pasar malam nanti, kalian berjoget atau bagaimana untuk menarik pembeli datang," jelas Pak Roji membuat Natha mengangguk paham. Ternyata perkataan Dewa waktu itu tidak main-main.
"Kapan, Pak?" tanya Nadhira menambahkan sembari mengangkat tangan. Dia paling bersemangat untuk event seperti ini. Apalagi membantu anak yatim dan yatim piatu.
"Event ini akan segera kami selenggarakan, besok. Jadi, saya minta kalian membicarakan hal apa yang akan masing-masing kelompok jual. Besok, kita akan berkumpul di halaman sekolah, pukul lima, dan tiba di lokasi pukul enam."
"Hasil dari penjualan kalian, akan disumbangkan ke panti asuhan. Jadi, semakin banyak hasil yang kalian dapat, akan semakin baik pula penilaian praktik kalian," tutup Pak Roji membuat beberapa anak mulai ricuh lagi. Mereka sudah membentuk kelompok masing-masing. Natha dan Nadhira sempat berdiskusi, karena mereka bersepakat untuk satu kelompok.
"Kalian pilih kelompok sendiri, dan bisa diskusi di jam pelajaran saya ini. Terima kasih," tutup Pak Roni lagi dan membuat suasana kelas tambah ramai. Pak Roni yang keluar kelas, membuat beberapa anak mulai berdiri, mencari pasangan kelompok mereka masing-masing.
Naya menoleh ke belakang, "Gue gabung kelompok kalian, deh. Awas aja, ya, kalau gue gak ditulis," sindir Naya sambil mengerucutkan bibirnya. Nadhira yang mendengar langsung mengerutkan alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWO-FACED [SELESAI]✅
Teen Fiction[HARAP FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA KARENA ADA PART YANG DIPRIVAT] JANGAN LUPA UNTUK MEMBERI VOTE DAN KOMEN, KARENA SANGAT BERARTI BAGI AUTHOR, THANKIES❤️ BERHENTI PLAGIAT! INI CERITA ASLINYA⚡✨ Sebenarnya, pertemuan kita ini, hanya menunda sebuah per...