24. AKARA

4.3K 748 111
                                    

play mulmed🦋

+++


24. AKARA

•••

Dan tiba saatnya,
Ketika bayangan mu pun tak bisa ku sentuh,
Ketika aku berdiri sendiri menata mimpi menjadi nyata,

Disini di kamar ku,
Aku masih sibuk memikirkan mu
Meskipun waktu telah berlalu begitu cepat,

Ternyata,
Aku tanpamu,
Baik baik saja.

-Rosseane, 20xx

•••

Bandung, 24 Juli 20xx

"Hai Rose!!"

"Hai Ten!" sapa Rose yang baru saja memasuki ruang penyiar radio kampus.

Ah iya Rose aktif di organisasi kampusnya saat ini, selain aktif di organisasi ia juga sering mendapat gelar mahasiswi terbaik di setiap tahunnya. Jiwanya yang mudah bergaul membuat ia gampang memiliki teman. Siapa yang tidak kenal Rose? Mahasiswi Fakultas Kedokteran yang famous, cerdas dan aktif itu. Bahkan satu mahasiswa yang ansos pun akan tau Rose dengan hanya mendengar suaranya di siaran radio kampus.

"So guys! Kita udah sama Rosseane, hallo Rose!" ucap Ten.

Nama dia sebenarnya Ben Fairuz, cuman dari kecil sering dibilang Benten biar kaya karakter kartun hero. Anak Ilmu Komunikasi semester 5, sama kaya Rose cuman beda jurusan aja.

"Hai semua!!" sapa Rose dengan nada yang menggemaskan, bahkan wanita sekalipun menyukai suara sapaan Rose di siaran tersebut.

"Okay Rose, gimana nih? Baru selesai kelas atau masih ada acara lagi?"

"Ahahah, engga kok baru beres"

"Anyway, banyak yang nanya nih Rose. Katanya, kok bisa sih lo jadi best mahasiswi terbaik!! Whoaa! Dan apa sih tips nya biar jadi kaya lo? Boleh dijawab?" ucap Ten.

"Okay, thanks Ten. Sebelumnya aku gak punya tips atau trick semacamnya, aku cuman belajar seperti kalian biasanya. Kita semua sama-sama belajar, cuman mungkin cara belajar kita yang beda. Paling cuman manage waktu aja yang baik-baik sih," kata Rose.

"Biar jadi kaya aku?? Mm, You don't have to be someone else, right? Setiap orang punya potensi nya masing-masing so don't compare yourself with other people. Gitu aja kali ya??"

"Okay, lanjut nih Rose.. Katanya Kak Rose udah punya pacar belum sih?" tanya Rose.

Rose terdiam, ia membisu berjuta suara. Mau bilang "ada" ah tapi apa yang jauh disana masih mengganggap dia ada? Mau bilang "gak ada" tapi nyatanya ada hanya tak saling genggam saja.

"Next question please? Hehe" kata Rose.

"Jawab dong Rose, ga mau ngaku ya??" ucap Ten.

"Eh bukan gitu, just privacy" jawab Rose.

Ten yang paham mood Rose menurun ia mengalihkan pertanyaan lainnya. Membuat Rose sesekali tertawa. Ten menyukai tawa Rose yang terkesan lepas.

AKARA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang