"ayo putus." ucap heejin tiba-tiba.
suasana cafe yang runyam, ditambah gerimis, jaemin sudah duga, sesuatu yang buruk pasti akan terjadi.
"a-ayo putus." ucap heejin sekali lagi, matanya berkaca-kaca, ia menundukkan kepalanya, walaupun mungkin jaemin sudah tau dirinya sedang menahan tangis saat ini.
"kenapa?"
heejin ngegeleng pelan, masih menundukkan kepalanya.
jaemin menghela nafas, "aku harus tau dulu alasannya jeon heejin. kamu gak bisa mutusin gitu aja."
heejin menggigit bibirnya, berusaha sekuat mungkin agar tidak menangis.
"hey." jaemin menangkup wajah gadis dihadapannya itu, otomatis mereka melakukan eye contact.
heejin melepas tangan jaemin dari wajahnya, "a-aku mau ke perancis. besok."
"ngapain?"
"aku mau ngejar mimpi aku."
"jadi model?"
heejin mengangguk.
"jangan jadi model."
"maaf jaem...."
heejin sudah bicara pada jaemin perihal mimpinya untuk menjadi model, lalu jaemin ngelarang karena takut banyak yang suka sama heejin nanti.
suasana hening meliputi keduanya. heejin takut jaemin marah. ia bahkan tak berani menatap jaemin saat ini.
"aku boleh nyusul ke perancis?"
heejin membelalakan matanya, "ngapain?" perasaannya mimpi jaemin gak usah jauh-jauh ke perancis juga bisa dilakuin, heejin ke perancis karena ada yang nawarin aja, kan kesempatan emas.
"aku juga mau ngejar mimpi aku."
"jadi pengusaha?" tanya heejin, mengingat jaemin yang memang tertarik dengan dunia bisnis.
"jadi pasangan hidup kamu." ucap jaemin sambil tersenyum.
"ish lagi serius juga."
jaemin senyum, "iya aku serius by."
ah apa heejin salah jika berharap saat ini? heejin takut, takut kalau apa yang di ucapin jaemin hanya omongan belaka.
"kamu mau nungguin aku?" tanya jaemin.
heejin menundukkan kepalanya, "aku takut jaem." cicitnya.
"takut kalo ujung-ujung nya gak jadi, kamu udah punya pasangan sendiri disini, aku udah punya pasangan sendiri disana. jadi..."
"aku percaya kamu, kamu gak percaya aku?"
heejin natap jaemin dalam. "i dont know... ughh... im..."
"jangan putus." tangan jaemin bergerak mengelus tangan heejin. "ya?"
heejin menghela nafas pasrah, "janji ya gak php?"
jaemin tersenyum lalu mengangguk, "ayo tetep jalanin, aku bakal berusaha keras disini biar bisa nyusul kamu secepatnya. disana jangan main-main atau deket sama cowok, temenan sama cewek aja, kalo diajak ke bar jangan mau, harus hati-hati kamu tau kan pergaulan di sana kayak gimana. makan yang bener. kalo aku chat bales secepatnya kalo aku vc atau telpon wajib di angkat, jangan sok sibuk, jangan gengsi, jangan jadi dingin." jaemin mengambil nafas panjang lalu mengeluarkannya.
heejin ketawa, "iya mah, udah ah jangan banyak ngomel."
"aku pulang ya? masih banyak barang yang mau dikemas."
KAMU SEDANG MEMBACA
rain 51db
Fanfiction✎ uɔʇ x ʃoouɐ ╰─> ❥• classic oneshot/twoshot story by;;; moe(•ө•)♡