Jennie mengemudi sementara Taehyung berada di belakang dengan Ara yang sudah lebih tenang dari sebelumnya. Kekhawatiran dimata Taehyung terlihat jelas, tetapi Jennie bisa melihat bagaimana pria itu tetap mencoba bersikap tenang demi Ara.
"Dad, aku baik-baik saja dan selimut ini benar-benar membuatku panas." protesnya, menarik ujung selimut yang membungkus dirinya.
"Tetap pakai, sayang," Taehyung kembali membenarkan selimut yang sempat ditarik Ara.
Ara tampak baik-baik saja di mata Jennie, tapi ia tahu darimana kekhawatiran suaminya. Ara mengalami demam tinggi dan terlihat sangat pucat meskipun ia mengatakan baik-baik saja, tapi bagaimanapun juga itu sudah cukup bagi Taehyung untuk segera membawanya ke rumah sakit.
"Bisakah kau lebih cepat, Jane..... kumohon," pintanya pelan pada Jennie, melirik wanita itu melalui kaca spion.
"Aku melakukan yang terbaik yang aku bisa, tapi aku tidak bisa menyalip di wilayah ini." jelas Jennie.
Taehyung menghela nafas. "Maafkan aku." menyeka keringat di dahinya, Taehyung mengembalikan pandangannya pada Ara yang sedang menatap ke luar jendela.
Sisa perjalanan ke rumah sakit diliputi keheningan, begitu pula Taehyung yang sibuk dengan pikirannya berharap semuanya akan baik-baik saja.
Beberapa menit kemudian mereka tiba di rumah sakit, Taehyung dengan sigap membawa Ara dan memeluknya sementara Jennie mengikuti dari belakang.
"Aku butuh bantuan. Anakku mengalami demam dan—"
"Tuan, bangsal anak ada di lantai dua," jawab seorang suster yang juga tampak sedang buru-buru.
Taehyung melongo ke arah Jennie dengan tidak percaya tetapi bukannya mengungkapkan ketidaksetujuannya, ia lebih memilih untuk mengikuti instruksinya dan menuju ke lantai dua.
Dunia Taehyung mulai berputar ketika orang pertama yang dilihatnya adalah seorang anak kecil yang sedang melintasi ruangan, dibantu oleh seorang perawat. Dilihat dari wajah pucat dan ketebalan rambutnya, Taehyung tahu bahwa anak itu menderita kanker. Hatinya menjadi dua kali lipat lebih khawatir ketika kembali mengingat bahwa belum lama ini Ara berada di posisi yang sama.
"Tolong. Putriku demam tinggi dan dia...."
Seorang dokter segera mendatanginya. "Bawa kesini." menunjuk ke sebuah brankar yang kosong.
"Dia menderita Leukimia dan sekarang tiba-tiba terserang demam tinggi." Taehyung menjelaskan.
Dokter sibuk melakukan apa yang seharusnya dia lakukan, sesekali mengangguk sementara Taehyung menjelaskan kondisi Ara. Jennie berdiri di pintu dengan tangan disilangkan, menggigit kukunya.
"Siapa namamu?" tanya dokter lembut pada Ara.
"Ara Kim." jawabnya dengan lemah.
"Suhunya tinggi, tapi sebelum kita mulai mengobatinya, kamiperlu tahu riwayat penyakitnya—"
"Dia menderita leukimia dan baru sembuh beberapa bulan yang lalu." Taehyung memotong, ingin mempercepat prosesnya. "Dia datang ke sini awal minggu ini untuk pemeriksaan dan arsipnya disimpan di rumah sakit ini, jadi semuanya sudah ada disini. Segala sesuatu tentang kesehatannya ada disana."
Dokter mengangguk. "Sistem kekebalannya lebih lemah karena kanker jadi mungkin tidak seserius yang Anda pikirkan, tapi saya akan melihat dokumennya terlebih dahulu sebelum mulai memberikan pengobatan. Beri saya waktu lima menit." ucap sang dokter sebelum melangkah keluar ruangan.
Taehyung melirik Jenne dan menggelengkan kepalanya sebelum ia kembali pada Ara yang di mata Taehyung terlihat lebih pucat.
"Ara?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Bed ✔️
FanficPassion. Price. Possession. Hanya ada dua hal yang disukai Jennie Gray selain heels enam inci dan penthouse suite miliknya. Seks dan keluarganya. Ketika Ayahnya mengusulkan pernikahan untuk menyelamatkan bisnis keluarga mereka, Jennie terkejut-terle...