15. Si Putra Hades

152 29 8
                                    

15. Si Putra Hades

Min Yoongi

Kami mematung ketika berhadapan dengan anjing berkepala tiga yg super besar dan geligi runcing yg berliur banyak.
Aku sendiri belum pernah bertemu langsung dengan anjir Cerberus selain dalam foto di google. Nyatanya, anjing ini berbeda jauh dengan foto di Google. Anjing berkepala Pitbull raksasa dan berbadan anjing hitam besar itu tengah meringis kepadaku dan Jungkook.
"Bagaimana cara kita mengalahkannya?" Tanya Jungkook.
Aku sempat berfikir untuk menyerang dan menebas ketiga kepala anjing tersebut, tapi itu akan memengaruhi tujuan kami.
"Jika kau membunuhnya, itu hanya akan membuat Dewa Hades murka. Setelahnya, kita tahu apa yg terjadi." Jawabku.
"Jadi, lari?"
"Setuju,"

Kami pun berlari ke hamparan tanah tandus yg berhektar-hektar besarnya. Awalnya si anjing terdiam, namun aku berani sumpah kalau anjing2 itu menyeringai lalu berlari mengejar kami dengan kecepatan yang mustahil di tandingi.
"Tidak ada gunanya berlari!" Umpatku.
Ketika aku mengerem berhenti, secara tidak sengaja aku menabrak sesuatu yg padat. Aku melenguh pelan ketika terasa sakit di bahuku.
Berbeda dengan Jungkook yg sudah menjauh dan menatap heran pada sesuatu yg kutabrak.
Aku mendongak dan mendapati seorang pemuda setinggi sama sepertiku berbedan kecil berambut gelap berantakan lengkap dengan mata yg berbayang2 hitam. Bajunya berwarna hitam bergambar tengkorak dan celana jins khaki berwarna hitam sobek2 pada pahanya.

Aku yakin keningku mengerut sangat dalam. Apa pemuda ini manusia? Dia terlihat sangat nyata.
"Kalian masih hidup." Ujarnya. "Kenapa kalian berada di sini?"
Aku pernah mendengar kisah tentang seorang anak lelaki yang sangat menutup diri dengan pergi menjelajahi dunia bawah. Tapi anak lelaki itu sangat berjasa dan berperan besar dalam pertempuran2 sebelum kami. Dia adalah Nico di Angelo.
"Apa kau Nico di Angelo?" Tanyaku.
Pemuda itu melemparkan tatapan tak percaya seolah mengatakan bukankah itu sudah jelas terlihat?

"Ya, ada apa kalian kemari?"
"Kami butuh bantuanmu," jawabku. "Tapi, kenapa kau masih terlihat sangat muda?"
Nico memutar bola matanya. "Waktu di dunia ini lebih lambat. Satu hari di sini sama seperti tiga bulan di bumi atau bahkan lebih."
Di tengah keterkejutanku, Jungkooklah yg terlihat tidak sabar setelah mendengar fakta tentang dunia ini.
"Aku Jeon Jungkook, cucu Hades, putra Freya." Ucap Jungkook. "Aku ingin meminta bantuanmu."
"Freya? Siapa itu?"
"Mitologi Nordik." Jawabku
Lalu aku menjelaskan tentang misi yg sedang kami emban dan mengenai dua dunia yg bersekongkol menghancurkan dunia. Dan berakhirlah ke penjelasan mengenai kedatangan kami untuk meminta restu Hades.

"Itu akan sulit." Ujar Nico.
"Makanya kami minta bantuanmu." Ketusku.
Wajah Nico agak terkejut melihat sikapku. Dan aku tidak peduli mengenai itu.
"Sayangnya, aku juga sedang mengerjakan tugas."
"Tugas apa?" Tanya Jungkook dengan nada mendesak.
"Aku harus mencari seseorang. Dan ini sangat penting." Jawabnya.
"Waktu kami tidak banyak Nico, tolong bantu kami." Itu Jungkook yg memohon. Alu tidak mau merendahkan diri seperti itu.
"Tapi aku juga harus mengerjakan sesuatu. Kalau kalian mau minta bantuanku, bantu aku dulu. Setelah itu aku akan membujuk ayah." Jelas Nico.

Aku dan Jungkook bertukar pandangan lalu menekan keputusan tanpa suara. "Baiklah, kami akan membantumu." ucapku.
Nico tersenyum senang lalu menuntun kami berjalan menjauh dari pintu labirin.
"Apa meminta restu harus sesusah ini?" gerutu Jungkook.
"Jadi kalian masuk dari labirin?" Nico tidak menanggapi gerutuan Jungkook walaupun aku yakin pemuda pucat itu mendengar dengan jelas.
"Ya," aku menjawab ketika Jungkook memilih membungkamkan diri.
Nico mengangguk2 sambil menengok ke kanan dan kiri yg sebenarnya hanya lahan hitam kosong.
"Siapa yg kita cari?" tanyaku.
"Hmm, itu," Dari belakang saja aku bisa lihat jelas kalau dia sedang salah tingkah. "Namanya Will, rambutnya pirang, badannya besar, dan dia hanya pakai zirah yunani." jelas Nico. "Ohh, satu lagi. Dia berpendar."

The Gods : And The End Of Two Worlds [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang