05 | dewa pelindung dan sang jagoan

1.8K 442 94
                                    

Kalian pasti paham kan caranya menghargai seorang penulis? (◕ᴗ◕✿)








•|—|•







Author' POV

"Hari ini ke klub lagi?" Tanya seorang gadis dengan surai panjang dan bergelombang nya. Maki hanya mengangguk meladeni pertanyaan gadis itu. Onoda Sakaki, satu-satunya teman Maki yang sebaya dan satu kelas, mereka berteman sejak Sakaki mengajak bicara Maki duluan.

"Sibuk banget kayaknya jadi manager," ucap Sakaki sembari merapihkan wajahnya, alias merias sedikit agar terlihat cantik. Lagi-lagi Maki hanya mengangguk menanggapi nya.

"Kamu capek? Daritadi ngangguk-angguk doang." Lanjut Sakaki, menempelkan telapak tangannya di dahi Maki. "Gak kok, makasih udah khawatir." Balas Maki lalu tersenyum.

"Kalau capek, kamu keluar aja." Ucap Sakaki secara tiba-tiba sebelum Maki keluar dari kelas. Maki sejenak menoleh, menatap gadis yang terlihat khawatir padanya.

Maki tersenyum tipis, sedikit memiringkan kepalanya. Jarinya mulai menggaruk pelan pipi nya, "Jujur saja, aku senang berada disana." Balas Maki meyakinkan ucapan Sakaki, lalu beranjak pergi menuju gym.

Maki berjalan menuju gym dimana klub nya akan berkegiatan hingga matahari menghilang dari pandangan.

"Ah, Maki-san." Terdengar suara seorang perempuan di pendengarannya. Ternyata itu Kiyoko yang memakai seragam olahraga beserta jaket klub voli Karasuno.

Maki berhenti, membiarkan Kiyoko mengejarnya. "Mau ganti seragam?" Tanya Kiyoko saat ia sudah berada disamping Maki. Maki memang belum berganti seragam dan hendak menuju ruang ganti.

"Iya, Kiyoko-san." Jawab Maki. Mereka berdua berjalan beriringan. "Mau ku temani?" Tawar Kiyoko pada Maki. Tawaran Kiyoko tentu diterima dengan senang hati oleh Maki.

Mereka akhirnya berjalan ke ruang ganti perempuan, dan saat sampai Maki langsung masuk ke salah satu bilik. Sedangkan Kiyoko duduk, menunggu Maki.

"Maki-san, gimana?" Tanya Kiyoko tiba-tiba. Maki kebingungan dengan pertanyaan Kiyoko.

"Apa nya yang gimana?" Balas Maki sembari mengganti pakaian atasnya dengan baju olahraga.

"Kamu suka tidak jadi bagian dari kami?" Pertanyaan Kiyoko yang sebelumnya diperjelas agar membuat Maki paham.

"Kenapa bertanya seperti itu?" Tanya Maki balik, ia tidak tahu apa maksud pertanyaan Kiyoko yang mendadak, seperti tahu bulat 500-an.

"Kami kan sudah memaksa mu masuk tanpa mendengar pendapat mu." Jawab Kiyoko. Maki tersenyum, ternyata Kiyoko sangat khawatir akan hal itu.

Maki keluar dari bilik, terlihat rapih menggunakan seragam olahraga. Maki mengeluarkan jaket Karasuno dari tasnya, memakainya lalu,

"Kalo aku tidak suka, aku pasti ogah-ogahan memakai jaket ini." Ucap Maki pada Kiyoko, tersenyum lebar. Tangannya membentuk gaya peace.

"Phft, benar juga." Kekeh Kiyoko. Setelah Maki selesai mengganti pakaiannya, mereka pergi menuju gym.

Suara dentuman bola voli sudah terdengar dari jauh. Mungkin beberapa dari mereka ada yang datang lebih dulu, lalu berlatih karena ada waktu luang.

"Le-lebih pendek!" Terdengar teriakan Hinata dari ruang gym. Sepertinya dewa pelindung sudah menampakkan dirinya.

Maki dan Kiyoko masuk kedalam ruang gym. Memperlihatkan beberapa anggota yang lain sudah berkumpul, termasuk si rambut jabrik yang mirip Azis Gagap.

Exit | Haikyuu x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang