Chapter 2

8.1K 933 143
                                    

10.45 am

"Sudah selesai kan?" Rasanya setara dengan berlari mengelilingi lapangan. Menguras mental dan tenaga.

"Ngajarin nya agak lembut dikit ga bisa? Kasar amat kayak guru killer.." Tsukishima melirikku lalu menyentil dahiku sembari menunjukkan senyum nya yang mengesalkan.

"Gua makhluk kasar bukan makhluk halus .." ujarnya.

"Gua ke kamar bentar .. soal yang ini rada susah .." Ucapnya kemudian pergi ke kamarnya. Ku ambil handphone ku diam-diam setelah sebelumnya disita oleh nya.

 Ku ambil handphone ku diam-diam setelah sebelumnya disita oleh nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nih.." aku terdiam setelah Tsukishima membanting sebuah buku tebal miliknya, itu setebal dosa-dosa ku padanya. Didalamnya terdiri banyak angka-angka yang aku sendiri tidak mengerti.

Mirip bahasa alien.

"Gua mana bisa kayak gini bang mana isinya angka semua.." Ku buka halaman pertama hingga halaman akhir dan hanya melihat angka disana. Itu membuat ku mual.

"I'm back eperybady!" Dengan cepat aku berusaha berlari mencari pertolongan namun apa daya, Tsukishima menarik baju ku hingga seperti anak kucing yang diangkat oleh induknya.

"Turunin!!" Rengek ku sambil memberontak.

"Belajar! Gua turunin tapi lu belajar! Tugas aja belum kelar!" Aku berhenti memberontak. Tak ada pilihan lain selain mengiyakan ucapan Tsukishima.

"Kalian kenapa sih? Lu kenapa lagi dek?" Tanya Kuroo melihat ku. Aku menggembungkan pipi dan mengalihkan pandangan dari Kuroo.

Akaashi yang baru saja pulang dan mendengar suara random dari atas langsung menyusul, "Ada apa? Ribut terus sejak aku belum keluar rumah.." ujarnya.

"Suruh belajar susah amat.." ucap Tsukishima mengadukan ku sambil menurunkan ku. Aku meliriknya sinis lalu kembali duduk walaupun antara ikhlas tak ikhlas.

Akaashi menoleh ke arahku, "Belajar yang rajin gih, abang masakin daging buat adek .." mendengar imbalan berupa daging, aku mengangguk yakin dan langsung melanjutkan belajarku.

"Makasih Akaashi .."

"Bokuto kemana?" Tanya Kuroo. "Ada di bawah .." jawab Akaashi sambil keluar dari kamar dan berjalan ke dapur diikuti Kuroo.

"Kek bocah tau ga," Kuroo meletakkan tas nya di kursi dan menghampiri Bokuto yang masih asik mencuci sambil bermain air dan sabun.

"Eww .. Berisik lu bgst, btw gua mau ngajak adek sekalian ke tongkrongan.. gimana?" Kuroo berpikir sejenak lalu mengangguk.

"Gasskeun!"

*****

13.00 pm

My 4 big brother {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang