Bab 2

236 172 245
                                    

Hai haiii, aku up lagi nih 😍
Jangan lupa tinggalkan jejak yaa 🤩
Thank you! ❣️

Happy Reading!

💮💮💮

Dhira mengantarkan Dafa ke sekolahnya. Ya, itu adalah rutinitasnya sejak Dafa memasuki Sekolah Dasar. Ketika SMP, Dhira selalu mengantar Dafa walau dengan menaiki angkutan umum. Yang penting adik kesayangannya itu sampai dengan selamat.

Dan ketika SMA, Dhira di perbolehkan membawa kendaraan bermotor oleh sang Papa. Jadi, dia tidak harus naik turun angkutan umum.

"Gih masuk, kakak langsung jalan ya."

"Hati-hati, Kak!" teriak Dafa ketika kakak nya melanjutkan perjalanan menuju sekolahnya. Dhira hanya membunyikan klakson saja, kala mendengar sang adik berteriak.

Kadang Dafa berharap Papanya lah yang mengantarnya ke sekolah, seperti anak SD pada umumnya.

🌸🌸🌸

Tampak seorang gadis berseragam putih abu-abu memasuki pekarangan sekolah dengan memakai motor matic.

Anindhira Davina Vegard.

Seorang gadis yang masih menduduki bangku kelas X. Dia bukanlah gadis yang di juluki most wanted girl, karena kecantikan atau kekayaan yang dimilikinya. Namun, dia adalah gadis biasa dengan sejuta senyuman. Senyuman yang mampu menular kepada semua orang yang melihatnya.

Dhira tersenyum kala melihat dari kaca spion motornya seseorang sedang berdiri di belakangnya, mungkin berniat mengagetkannya.

"HAYO LOH." Dengan cepat Dhira berbalik ke belakang berniat mengagetkan seseorang tersebut. Dan benar saja, orang yang di belakangnya hampir saja terjengkang kala mendengar jeritan Dhira.

"Untung jantung aku engga copot, denger teriakan kamu, Ra," ucapnya seraya mengelus dadanya. Mendengar teriakan dari jarak dekat bukanlah hal yang ada dipikirannya.

Kenzo Abian Caiden. Lelaki dengan alis tebal, tubuh tegap, hidung mancung, yang menjabat sebagai kekasih dari gadis yang bernama Anindhira Davina Vegard.

"Lagian siapa suruh mau ngagetin aku, ya di kagetin duluan dong!" serunya sambil meletakkan helmnya di atas motor.

Dhira berjalan mendahului Kenzo yang sedang menggerutu untuk pergi ke kelasnya. Sadar dia ditinggalkan, Kenzo pun mensejajarkan langkahnya dengan Dhira, sambil memainkan rambut panjang Dhira dengan menjadikannya kumis-kumisan. "Lagian siapa juga mau ngagetin."

"Ya kamu lah, siapa lagi yang ada di belakang aku. Ya kali pak Maman yang mau ngagetin." Fyi, Pak Maman itu satpam sekolahnya Dhira dan Kenzo.

"Dih kan niatnya mau meluk pacar, bukan mau ngagetin."

"Apaan sih Ken, ini sekolah tau."

"Jadi kalau di luar sekolah boleh dong?" tanya nya sambil menaikkan turunkan alisnya. Terlihat menyebalkan di mata Dhira.

Dhira memberhentikan langkahnya, menarik rambutnya kembali. "BODO," ucapnya seraya menampilkan tatapan horor, tetapi malah terlihat menggemaskan bagi Kenzo.

"Ra." Dhira berbalik badan menghadap Kenzo yang memanggilnya tadi. Kenzo tersenyum, yang lantas membuat Dhira juga tersenyum. Kenzo maju perlahan dan saat tiba di depan Dhira, ia mengacak rambut gadis itu dan segera berlari.

Dhira ingin meneriaki Kenzo, tetapi ia tersadar jika dirinya sudah berada di depan kelasnya. Dan teman temannya sudah melihatnya sambil tersenyum senyum. Dhira jadi malu sendiri, padahal ini bukan pertama kalinya Kenzo seperti itu.

Ya, semenjak mereka meresmikan hubungan mereka, hal seperti ini selalu terjadi. Kenzo yang akan menunggu Dhira dan mengantar ke kelasnya, atau Kenzo akan mendatangi Dhira ke parkiran dan mengantarnya ke kelas.

Kenzo Abian Caiden, adalah mantan Ketua OSIS SMA NUSA BANGSA. Yang sekarang duduk di bangku kelas XII. Dan selama ini ia tak pernah terlihat memiliki pasangan. Kalau yang mengejarnya atau menyatakan perasaannya kepada Kenzo, pasti ada. Namun, tak pernah di gubris. Untuk teman perempuan di kelasnya pun ia tak begitu dekat.

Dhira dengan senyumannya mampu membuat Kenzo tertarik. Serta dengan pertemuan absurd mereka, membuat keduanya semakin dekat, hingga saat ini.

Namun, jangan lupakan orang orang orang yang merasa iri jika orang lain bahagia. Perjalanan Dhira dan Kenzo tidak semudah itu.

🌸🌸🌸

"Ra, kantin yuk."

"Yuk, Ra. Anak anak gue uda demo ni, kelaperan katanya."

Dhira menoleh seraya tertawa pelan melihat sahabatnya. Bel istirahat baru saja berbunyi, dan mereka dengan sigap mendatangi Dhira untuk pergi ke kantin, padahal guru masih berjalan hingga di depan pintu.

Dhira memasukkan barang-barangnya ke dalam tas, dan mengambil hp nya agar dibawa juga ke kantin.

"Yuk," ujarnya sambil menarik pelan lengan kedua sahabatnya.

Widya Berthilda dan Viany Akeyla. Kedua sahabat Dhira sejak SMP. Mereka bertiga memang sudah berteman sejak di bangku SMP. Dan kemudian dipertemukan di SMA yang sama lagi, bahkan mereka juga sekelas. Jadi mereka tidak susah untuk berbaur.

"Mau pesen apa? Biar gue aja yang pesan," ucap Dhira kala mereka sudah tiba di meja kosong. Jika mereka pergi bertiga, yang ada mereka akan kehilangan meja kosong. Disaat jam istirahat, meja kosong sudah terlihat seperti harta karun. Karena banyak nya siswa yang ada di sekolah ini.

"Gue nasi goreng, minumnya teh manis aja, Ra."

"Gue samain aja, Ra."

Widya dan Vian segera menyerahkan uang mereka ke Dhira. Dan Dhira segera pergi ke tempat Buk Atik, penjual nasi goreng. Namun, Dhira masih harus mengantri, karna yang membeli nasi goreng bukan hanya dia saja.

Lima menit kemudian, Dhira kembali ke mejanya dengan nampan yang berisi makanan serta minuman mereka.

Ting!

Ken 💙
Makan yang banyak, biar cepet gede 🍗

"Nape lo, kesambet?" Widya mengerutkan keningnya karna Dhira yang tersenyum malu malu.

Dhira melihat Widya, dan kemudian mendengus. Namun, setelah itu matanya menjelajah seisi kanting untuk mencari si pengirim chat tersebut.

Ketemu.

Dhira tersenyum, Kenzo pun melakukan hal yang sama. Namun, hal itu tidak bertahan lama, lantaran Kenzo di tarik oleh temannya. Dhira pun memulai acara makannya.

Mereka bertiga makan diselingi dengan candaan-candaan. Terlebih lagi, ini adalah hari pertama mereka bersekolah setelah dua minggu diliburkan.

Dhira melirik seorang gadis dengan nampan berisi makanan dan minuman sedang berjalan dengan anggunnya, ke arah meja yang tak jauh di belakang Dhira. Meja Kenzo dkk. Dhira tersenyum kecil, tau maksud terselubung wanita itu.

"Boleh aku gabung? Meja yang lainnya udah penuh."

🌸🌸🌸

Segini dulu yaaa
Bingung soalnya xixixi

Selamat membaca kalian ♥️

CHANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang