THE FIRST IMPRESSION

12 3 0
                                    

The First Impression

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The First Impression
.
.
.
.
Aku adalah Naina, si pencinta penyayang kucing. Kadang teman teman memanggilku si maniak kucing. Aku tidak begitu perduli. Yang jelas aku menyayangi kucing.

Umurku berusia 18 tahun. Namun sudah setua itu, aku tetap bertingkah seperti anak kecil jika bersama kucing.

Dan sekarang biarkan aku bercerita tentang pertama kali aku mengenal kucing. It's a long story and i will make it short but i promise, you, cat haters, must read this and change your mind about cat! TENTU SAJA!!!. Karena aku pun dulu tidak suka kucing, bagi ku dulu kucing adalah hewan yang menyeramkan, suka mencakar dan tidak penurut. Tapi suatu hari, pemikiran ku berubah terhadap hewan imut berbulu ini.

.
.
Saat aku berumur 6 tahun, aku tidak menyukai kucing. Aku merasa hewan itu menakutkan, giginya tajam, cakarnya pun bisa melukai kulit mu.

Meowng Meowng Meowng....

Suara meongnya kucing adalah suara yang menakutkan. Aku juga tidak suka diikuti kucing. Ketika mereka mengeow ke arah mu, itu sama seperti mereka menodong dengan pistol. Tak dapat apa yang mereka inginkan, kau langsung dicakar. Itu lah pemikiran ku dulu. Yeahh namanya juga baru 6 tahun, segala sesuatu ku anggap menakutkan.

Namun hal itu berubah.........

Berubah disaat aku beranjak sekolah Dasar. Aku termasuk anak yang cengeng. Hampir setiap hari aku menangis. Ibu memarahi ku ketika aku nakal, ya ampun saat itu aku benar-benar anak nakal. Ketika aku menangis, ibu ku tidak pernah menenangkan ku atau paling tidak berusaha agar aku tidak menangis lagi atau mengiming-imingi sesuatu, namun ibu ku tidak begitu. Ia membiarkan aku menangis hingga aku lelah dan tertidur.

Dan pada saat aku menangis (lagi) untun kesekian kalinya dan tak ada yang perduli (lagi-lagi), datanglah seekor kucing betina yang ku kenal. Kucing itu memang suka ke rumah dan berkeliaran di sekitar rumah. Kucing betina itu menghampiri ku. Mengeong ke arah ku tanpa henti. Bahkan aku hampir dibuat takut.

Aku tidak berhenti menangis hingga kucing itu menjilat jilat air mata ku yang turun dengan deras. Heyyyyy.....aku kan takut kucing!!! Namun diperlakukan seperti itu membuat ku luluh. Aku tak pernah merasa ada yang benar-benar menghentikan tangisanku lebih dari ini. Kucing betina itu terus menjilat air mata ku dan sesekali mengeong hingga aku berhenti menangis. Setelahnya ia duduk di samping ku.

Saat itu juga aku berpikir bahwa kucing tidak buruk juga. Tidak seseram yang aku bayangkan. Memang ia tidak seperti anjing, namun saat ia dibutuhkan ia akan datang tanpa terduga. Membuat mu senang tak terkira.

Hingga esok, esok hingga esokkannya lagi dan sampai sekarang hal itu merubah ku. Merubah pandanganku dan sikapmu terhadap kucing. Aku menjadi lebih penyayang.

.
.
.
Hanya sesederhana itu kau akan suka kucing. Yeahh sesederhana itu...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Yukkk komen pengalaman kalian pertama kali suka kucing^^

Btw illustrasi yang aku janjiin mudah2an trlaksana di chap selanjutnya yaa T-T

The Best Friend You Ever HaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang