1

164 16 1
                                    

Rosé lelah.
Rosé pengen nyerah.
Rosé gk kuat sama yg namanya hidup.
Tapi knp rosé pengen bunuh diri selalu aja ada halangan.Entah adiknya yg minta pertolongan,lisa yg tiba-tiba dateng dan nolongin rosé,atau dia selalu keinget bahwa ada orng yg dia sayang selalu ada di sisi dia.

Hanya satu orang yg tau masalah rosé yaitu—lisa.

Rosé udh gk tinggal sama orang tuanya.Dia tinggal di kost an.Di kost an dia nemu orang-orang yg bikin dia bisa bangkit.Dia kabur dari rumah.Knp kabur?dia dan adiknya selalu dapet kekerasan dari ayahnya.Ayahnya yg selingkuh.Mamahnya yg hamil entah siapa ayahnya.Hubungan keluarga yg tidak dinginkan siapa pun.

Adiknya tetap pengen tinggal di rumah.Alasannya ingin menjaga mamahnya yg sedang hamil.Walaupun sering mendapatkan kekerasan,dia tetap jaga mamahnya.Dia sayang bngt sma orang tuanya.Tapi entah orng tuanya sayang sama anaknya atau gk.Memang miris kehidupan kakak beradik ini.

                                  😔

Huft

Rosé menghela nafas.
Dia baru saja ke super market dan ketika ingin pulang adiknya,yg bernama chaeryeong menelpon rosé sambil menangis.Rosé tau,pasti adiknya baru saja dpt kekerasan dari papahnya.Entah itu tampar,dipukul,tendang dll.Tapi rosé dapat merasakan sakitnya juga.

Disepanjang jalan rosé menangis.Mengingat suara adiknya yg menangis membuat hatinya sesak.Dia ingin saja bawa kabur adiknya dari rumah,tapi gk bisa.Adiknya gk pernah mau.

Rosé menyeka air matanya yg membasahi pipinya,ketika sampai di depan gerbang kost an nya.

"Wihhh rosé bawa apaan tuh!"teriak yuta.Salah satu penghuni kost.

Sekrang di ruang tamu penghuni kost lagi pada kumpul,jadi ramai.

"Ini mau?"tanya rosé sambil tersenyum.

"Mau dong kakkk"teriak tzuyu.Perempuan ini juga teman dekat rosé.Tapi tidak sedekat lisa,karena rosé dan lisa sudah berteman sejak kecil.Maka dari itu lisa tau masalah rosé.

Plastik supermarket pun terlihat kosong.Di ruang tamu mereka bercanda ria.Sesekali rosé tertawa karena lelucon teman-temannya itu.Seketika tawa rosé berhenti ketika ada seseorang yg menelfonnya—adiknya.

Rosé menatap layar handphonenya beberapa detik lalu meminta izin ke temannya untuk mengangkat telfon.Setelah dapat persetujuan dari temannya pun,rosé keluar.

"Halo dek"ucap rosé lembut.
"Kak hiks ak-ku gk kuat kak hiks"suara lembut sambil tersesegukkan terdengar di telinga rosé.Yg pasti itu suara adiknya yg sedang menangis.
"Aku mau tinggal sama kakak aja hiks.Tapi mamah gmn kak?klo aku sama kakak gk ada di rumah,pasti mamah jadi korban selanjutnya"ucap adiknya.Rosé hanya bisa terdiam.Dia tidak bisa berkata apapun.Yg dia bisa mendengarkan semua keluh kesah adiknya. Rosé seperti kakak yg gk berguna.
"Dek kakak kan udh bilang.Mamah ada selingkuhannya,kmu gk perlu khawatir.Yg perlu kamu khwatirin diri kamu sendiri.Kakak tau dek,kebaikan kmu ke mamah kmu pun gk dianggap sama mamah.Buat apa kmu berjuang?kalau akhirnya gk dihargai"jelas Rosé panjang lebar.
"Besok kakak jemput ya.Kmu siap-siap ya"lanjut Rosé lembut.
"Ya kak"lirih adiknya.

Rosé nangis tanpa suara,karna gk mau kedengeran penghuni kost.

"Sie?"panggil seseorang.

Rosè menghapus air matanya.Lalu,membalikkan tubuhnya menghadap seseorang yg memanggilnya.

"Eh?kak jennie.Ngapain kak?" Tanya Rosé sambil tersenyum.

"Kakak mau ambil minum"jawab jennie sambil mengisi gelas yg kosong dengan air putih. Rosé hanya ber-oh ria saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hurt-roseanna parkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang