Ryujin tidur terlentang diatas bunga-bunga.
"Satella..."
"Hm?" Jawabnya tanpa mengalihkan pandangan dari bukunya.
"Minggu depan aku akan ikut operasi pembersihan pertama, tempat suci Labirin Keputusasaan. Disana ada laboratorium milik Dosa Besar Keserakahan, misi kami hanya menghancurkan tempat itu tapi..."
Satella menutup bukunya.
"Kalau aku mat-"
Satella memukul kepala Ryujin dengan buku. Ryujin meringis kesakitan.
"Aaaissh.."
"Kalau kau mati, aku akan membunuhmu 2x." Satella menatap tajam.
"Baiklah! Aku akan kembali hidup-hidup dan meminta hadiah darimu."
"Kenapa kau selalu meminta hadiah padaku?"
"Ayo kita makan malam bersama saat aku kembali." Ucap Ryujin dengan wajahnya yang memerah.
"Echidna, kau masih melakukannya?"
"Melakukan apa?"
"Meneliti sesuatu agar kita bisa kembali, mungkin."
Echidna terdiam, melihat gelagat Echidna sepertinya dugaan Satella benar.
"Bereskan tempat itu sebelum minggu depan."
Satella pergi meninggalkan gadis bermata sipit itu.
"Satella..." langkahnya terhenti.
"Tidakkah kau ingin kembali?"
"Tentu."
"Lalu kenapa?"
"Ksatria Agung akan segera ke tempatmu dan menghancurkan tempat itu, aku tidak mau kau kehilangan semua yang telah kau lakukan selama ini demi kita. Selamatkan apa yang bisa kau selamatkan, Echidna."
Satella meneruskan langkahnya.
"Rasanya baru kemarin aku bilang padamu aku akan berangkat minggu depan tapi ternyata besok sudah saatnya."
Ryujin menyenderkan kepalanya ke pundak Satella dan tentu saja Satella menepisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
E N V Y • 2SHIN
Fantasy"𝑪𝒊𝒏𝒕𝒂𝒊 𝒂𝒌𝒖." "..." "𝑨𝒌𝒖 𝒎𝒆𝒏𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂𝒊𝒎𝒖." Note : Cerita ini terinspirasi dari anime, menggunakan tema fantasi yang mirip namun alurnya tidak sama. Warning! GxG ; 2Shin.