48 // Sebuah Pilihan

3.5K 352 39
                                    

GAIS, MAU TANYA. KALAU AKU BUAT GC MwE DI WHATSAPP, PADA MAU JOIN? 🌚

.
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN
.

👆background-nya berwarna kayak hati Ocha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👆background-nya berwarna kayak hati Ocha

🐁🐈

Ocha duduk di atas rumput hijau sambil menyeka keringat yang mengalir di pelipisnya. Tangannya ia kibaskan di depan wajah, guna menambah udara segar.

"Duh, capek banget." Cara ikut duduk di samping kanan Ocha, disusul Meyka duduk di sebelah Cara. Jadi posisinya, Ocha-Cara-Meyka.

"Cangcimen, cangcimen!" teriak Rangga membuat Ocha refleks menoleh. Cowok itu langsung duduk di samping kirinya.

"Kebiasaan, abis lari lurusin kakinya," protes Rangga.

"Cie perhatian," cibir Ocha.

"Kasian otak lo ketekuk." Rangga memegang kedua lutut Ocha lalu meluruskan kaki cewek itu.

"Sialan."

"Nih minum dulu." Rangga menyodorkan botol minuman pada Ocha, membuatnya merasa seperti deja vu.

Ocha melirik botol minuman yang masih ditangan Rangga, ragu untuk mengambilnya. "Gak lo kasih garem lagi 'kan?"

Rangga mengendikkan kedua bahunya. "Enggak."

Ocha mengulurkan tangannya hendak mengambil minuman itu, tapi terhenti saat Rangga kembali melanjutkan ucapannya.

"Tapi gue kasih micin."

Ocha menatap tajam, lalu mendecak kesal.

"Enggak, bercanda," sambung Rangga.

Ocha langsung mengambil botol minuman itu, tenggorokannya terasa sangat kering. Mencicipi sedikit rasa airnya, takut jika kali ini dirinya masuk dalam jebakan Rangga lagi.

"Oke, aman."

Rangga yang gemas langsung mengacak rambut Ocha. "Ya gak mungkin gue lakuin hal jail yang sama."

Ocha meneguk sampai airnya tersisa setengah botol. "Terus kalau beda?"

"Ya lakuinlah. Gue 'kan kreatif. Mau jailin orang pasti caranya beda-beda." Rangga menyahut bangga.

Ocha mendecih.

"Nanti malem keluar yuk," bisik Rangga.

Married with Enemy [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang