Aku lebih suka memandang bulan sabit. Karna saat aku memandangnya, aku selalu membayangkan bahwa bulan itu adalah kamu yang sedang tersenyum.
🌜***
"Kon reti ora bedone Mbak'e karo bulan? Nek bulan kui enek'e gur mbengi, lek Mbak'e enek'e neng atikuu." Bayu meraih kedua tangannya Adit, dan melanjutkan perkataannya. "Mbak'e gelem orak dadi gandenganku?"
"Gue mau jadi pacar Lo," angguk nya dengan antusias.
"Woy, kalian berdua ini bener-bener kagak waras yaa, astaga demi apa Gue punya temen kaya kalian gini." Rafi merasa mual melihat tingkah kedua temannya itu.
"Sekarang kita udah jadian kan?" tanya Adit sambil tersenyum salah tingkah.
"Jadian-jadian, Ndas mu!" Ketus Bayu. "Wong, dewe gor latihan tok"
"Lo udah siap?" tanya Rafi.
"Aku wes siap," ucap Bayu sedikit ragu.
"Oke kita mulai misi kita," kata Rafi penuh semangat.
"Eit... bentar dulu, ngomong-ngomong kita namain apa misi kita ini?" tanya Adit.
"Ribet banget Lo monyet, pake cari nama misinya segala." cetus Rafi.
"Piye lek misi ngejar cinta?," ujar Bayu dramatis bak adegan di drama Korea.
"Lebay Lo!, eh tapi bagus juga sih kalo di pikir-pikir. Ya udah, boleh lah." sahut Rafi.
"Oke, kita mulai misi mengejar cinta!" Seru mereka kompak.
"Eh tunggu-tunggu!" lagi-lagi Adit menghentikan langkah mereka.
"Apa lagi sih nyet?!" ketus Rafi.
"Ini kan yang ngejar cinta si Bayu, kenapa kita ikut-ikutan?"
"Yo ra'popo to, ben cerita'ne seru,"
***
Kini tiga pentol korek, maksudnya Bayu, Rafi dan Adit sudah berada di kantin sekolah.
"Target sudah di depan, bagaimana Komandan, apakah kau sudah siap?" Adit bergaya seperti berada di medan tempur.
"Koyok'e aku durung siap," ujar Bayu ragu.
"Buset dah, mulut Lo bau banget. Habis makan apaan sih Lo?" Adit menutupi hidungnya.
"Aku bar mangan pete ne Mbak Sri," ujar Bayu.
"Udahlah, Lo nggak usah ngomong. Gak betah Gue, sono beli permen dulu!" suruh Rafi.
Bayu segera bangkit untuk mencari permen, tetapi tiba-tiba "Kang Bayu, ini ambil permen Susi aja." Susi teman sekelas Bayu memberikan permennya kepada Bayu. Bukan hanya satu bungkus permen yang di berikan Susi, melainkan satu pack bungkus permen. Bisa di bilang Susi ini adalah salah satu penggemar Bayu.
Bayu segera memakan permen pemberian Susi, "Matursuwon Mbak'e seng ayu." puji Bayu.
Susi terseyum mendengar Bayu mengucapkan kata 'Terima kasih'. Susi segera membalasnya, "Sami-sami Kang Bayu." dan pergi dengan hati yang berbunga-bunga.
"Nah, gini kan enak baunya." Cetus Rafi.
"Bagi-bagi nape?" Adit melirik permen yang di bawa Bayu.
"Ki nggo koe," ujar Bayu.
"Udah sono samperin sasaran Lo!" Adit mendorong tubuh Bayu untuk mendekati sasarannya.
Bayu mulai melangkah mendekati sasaran yang di maksud tersebut. Setelah sesampainya Bayu tepat di depan sasaran, malunya bukan main. Bayu merasakan malu, takut, panas, dingin. Buset semuanya campur aduk menjadi satu, rasanya seperti anda menjadi I Ron Man.
"Halo Mbak'e," sapa Bayu kikuk.
Gadis itu hanya membalasnya dengan senyuman.
"Mbak'e ojo senyum-senyum ngono tho, Bayu ndak kuat liat senyuman Mbak'e, rasa'ne arep pingsan sak iki." Kata Bayu.
"Lo ngomong apaan sih? Gue nggak ngerti bahasa Lo," ujar temannya.
Dari kejauhan Rafi dan Adit yang melihat tingkah Bayu, rasanya ingin sekali memotong lidahnya. "Kenapa dia nggak pake bahasa Indonesia aja sih?" geram Rafi.
"Gue juga nggak tau,"
"Besok kita harus ajarin dia pake bahasa Indonesia. Kan kalo kaya gini ribet," cetus Rafi.
"Gue jadi kasian sama si Bayu,"
"Kasian kenapa?" Bingung Rafi.
"Dia udah ngomong panjang lebar tapi mereka pada nggak ngerti," Adit merasa kasihan melihat temannya yang sedang berjuang sekarang.
"Ya elah, baru juga dua kalimat."
"Samperin si Bayu yok, Gue nggak tahan liat dia sendirian. Liat aja noh mukanya kaya monyet, eh maksudnya kaya orang kebingungan. Mana lagi cewek sasaran Bayu dingin banget kaya kulkas." Cetus Adit.
Rafi menatap Bayu dari kejauhan, terlihat jelas Bayu belum terbiasa seperti ini. "Yaudah yok samperin."
Rafi dan Adit berjalan ke arah Bayu.
"Hai, Gue temennya Bayu. Eh ngomong-ngomong kita belum kenalan yah, kenalin nama Gue Adit, ini temen Gue, Bayu dan yang satu ini namanya Rafi." ucap Adit dengan penuh percaya diri, "oh iya nama kalian siapa?"
(◕ᴗ◕✿)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Foolish
HumorKang Bayu panggilannya, memiliki badan yang ideal, rambut hitam pekat, kulit putih dan senyum yang manis semanis yang lagi baca. Dan ada satu ciri khas Kang Bayu yang bikin para kaum hawa terkesima yaitu, cara bicara yang super medok. Di dalam hati...