Kampung resonance.
Yap nama yang bagus tapi tidak dengan keadaan warga kampung ini yang kekurangan ekonomi dan sebagian warga sini murni hanya menjadi seorang petani dan peternak.
Kampung ini juga jauh dari yang namanya per-kotaan dan hampir masuk dalam kategori paling pelosok dan hampir masuk ke dalam hutan.
Mungkin saja pemerintah tidak mengetahui keberadaan kampung ini tapi tidak mungkin juga pasti data-data warga sini ada di daftar penduduk Indonesia.
Tapi bukannya memelas dengan keadaan sekitar warga kampung resonance ini malah pada gila ga anak nya ga orang tua nya sama saja.
Yuta yang sedari tadi melihat aneh ke arah Johnny yang bermain kelereng dengan anak-anak yang usianya agak terpental jauh dengan usia Johnny—"Lo ngapain sih John?" ucap Yuta lalu memegang pelipis nya.
"Buta lo? Ayok Sungchan giliran lo." seru Johnny senang.
Sungchan sekarang berdiri dan menargetkan supaya ia melempar kelereng nya ke arah lingkaran yang sudah Johnny buat dengan di area lingkaran tersebut terdapat kelereng pemain lain.
Satu lemparan berhasil mengenai semua kelereng yang berada di area lingkaran tersebut yang otomatis kelereng-kelereng itu menjadi hak milik Sungchan.
"Bangke gua belum lempar udah sold out duluan." kesal Haechan.
"PAKE JAMPI-JAMPI LO YA?." kata Renjun tidak terima.
"Astagfirullah kau hebat." kata Shotaro.
Johnny langsung melirik Yuta yang berada di samping nya yang menunggu nya dengan bosan.—"Yut beliin gua kelereng dong punya gua abis."
Yuta tak habis fikir dengan Johnny yang sangat suka bermain kelereng bersama para bocil kampung resonance ini.
"HAECHAN BALIK! SIA TEH POHO BOGA IMAH HAH?!" Teriak ibu-ibu yang sudah berumur. [Haechan pulang! Kamu tuh lupa punya rumah hah?!]
Sontak anak-anak yang berada di situ pun menoleh ke belakang dan melihat ibu-ibu dengan daster dan tangannya membawa sapu lidi.
"KABOR!!" Teriak anak-anak itu termasuk Johnny dan Yuta sudah lari terbirit-birit.
Haechan langsung gelagapan hampir saja Haechan ingin lari menyelamatkan diri tapi kolor bola yang ia kenakan sudah di tarik terlebih dahulu oleh ibunya.
Ibu nya langsung menjewer telinga Haechan sampai memerah—"Adoh mak maaf Echan janji kalo main bakal balik kerumah!!!" seru Haechan sambil meringis kesakitan.
"MANEH HAYANG EMAK CORET DARI KK?! SIA TEU BALIK-BALIK KA IMAH HAECHAN SURAHMAT!" [kamu mau emak coret dari kk?! Kamu ga pulang-pulang ke rumah Haechan Surahmat!!]
Ibu Haechan yang sedang marah pun melirik ke anak yang masih berjongkok mengambil kelereng yang masih berserakan dimana-mana.
"Heh keur naon maneh?!" tanya ibu nya Haechan dengan nada seperti orang marah. [Heh lagi ngapain kamu?!!]
Sungchan masih asik memungut kelereng nya dengan santai setelah selesai ia menatap ibu nya Haechan dengan tatapan aneh.
"Kau tak punya mata? marah-marah saja kau, terkena struk baru tau rasa!" kata Sungchan dengan santai nya lalu meninggalkan Haechan dan ibunya yang menatap Sungchan dengan tatapan bengong
'Gua harus berguru sama Sungchan!' batin Haechan.
♒♒♒
Sedangkan diwarung mpok Taeyeon banyak cowok emas kampung resonance yang lagi nongkrong sambil minum kopi siapa lagi kalo bukan Taeyong and the geng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kampung Resonance | Jung Jaehyun
Teen Fiction"Ini kampung bukan sembarang kampung, ini kampung isinya cogan semua."