1

3.3K 159 8
                                    

Suara sore yang mendung semakin membawa emosi dari permainan Biola seorang gadis cantik di balkon kamarnya, matanya terpejam seolah benar-benar hanyut pada permainan nya.

hhhh...

satu helaan nafas mengakhiri permainan nya, wajahnya mendadak tanpa ekspresi melihat sebuah mobil berwarna hitam muncul dan terlihat seorang perempuan sebayanya yang duduk di sebelah kemudi, terlihat jelas karena saat itu kaca mobilnya yang tak tertutup.

"Tiara"

lelaki berjas hitam melambaikan tangan nya setelah turun dari mobil mewah nya itu bersama perempuan tadi. Tiara sama sekali tak menggubris, ia justru masuk begitu saja tanpa memperdulikan sapaan Ayah nya.

"ayo lyodra, ini rumah mu sekarang"

lyodra terlihat ragu, tatapan Tiara tadi benar-benar membuat nyali nya ciut.

"Ayo nak"

Mau tak mau Lyodra menepis segala ketakutan nya dan mengikuti kemana Ayah nya melangkah.

"Tiara.., buka pintunya sayang"

Tak ada suara sedikit pun padahal sudah berkali kali pintu kamar itu diketuk.

"Tiara!" kali ini dengan nada yang berbeda tapi bukan berupa bentakan.

pintu pun terbuka, tatapan Tiara masih sama seperti tadi.

"kamar Lyodra belum selesai di renovasi, untuk sementara.."

"oke"

hanya itu yang diucapkan Tiara lalu kembali masuk tanpa menutup pintu.
Lyodra sedikit kaget dengan prilaku Tiara yang kurang sopan menurut nya tapi ia mengerti kenapa Tiara bersikap seperti ini karena ia banyak tau tentang Tiara dari sang Ayah.

"Ayo nak masuk, istirahat ya.. kamu pasti cape"

Lyodra tersenyum,hatinya menghangat saat sang Ayah mengelus lembut kepalanya.

"iya Ayah" sahut Lyodra.

Ayahnya pun turun meninggalkan Lyodra yang kini bingung harus berbuat apa.

Dengan ragu ia mulai melangkah masuk keruangan bertuliskan Tiara Anugrah itu.

Lyodra terlihat kagum dengan seisi kamar yang sangat tertata rapi berbeda dengan kamarnya saat di panti dulu.

"hai kak Tiara"

Lyodra mulai menyapa Tiara tapi tak ada respon sama sekali, Tiara justru hanya melihat Lyodra sekilas dan kembali membaca bukunya.

"lo boleh lakuin apa yang lo mau tapi jangan ganggu gue, gue ga akan anggep lo ada begitupun sebalik nya"

hati Lyodra terasa perih saat ini, entah kenapa penolakan Tiara benar-benar terasa menyakitkan, apa keputusan nya salah?, lagi-lagi Tiara menepis semua pikiran nya, tujuan nya disini bukan itu, ia benar-benar harus membuat Tiara luluh.

"kaka boleh ga anggep aku ada tapi jangan paksa aku untuk ikutin hal itu"

lyodra tersenyum sangat manis untuk Tiara walaupun ia tau pasti Tiara tak akan balas tersenyum padanya.

***

Lyodra duduk menatap langit, beruntung cuaca sangat cerah hari ini sehingga matanya bisa menangkap jelas bintang-bintang yang bertaburan di langit.

"sepi, kalau di panti pasti masih rame" gumam Lyodra.

Memang sulit rasanya beradaptasi di lingkungan yang baru terlebih lagi saat ini Lyodra seperti keluar dari zona nyaman nya, belum lagi ia harus menghadapi Tiara dengan segala sikap dingin nya.

Tiba-tiba telinga nya menangkap suara merdu dari arah balkon. Lyodra tersenyum lebar saat melihat Tiara dengan anggun memainkan biola miliknya, nada yang benar-benar terasa sopan masuk ketelinga Lyodra.

"yeaay kak Titi itu keren" teriak Lyodra kegirangan.

namun Tiara hanya menatap dingin kearah nya lalu masuk tanpa sepatah kata pun.

"iya..iya.. putri kutub, dingin amat dah"

Karena udara semakin dingin Lyodra memutuskan untuk kembali ke kamar nya, lebih jelas lagi adalah kamar Tiara.

Dengan hati-hati Lyodra membuka pintu, berharap jika Tiara sudah tidur ia tak mengganggu kakak nya itu, tapi yang terlihat tempat tidur masih kosong dan rapi, lyodra mengedarkan pandangan nya mencari sosok Tiara tapi tak ia temukan.

"ngapain lo?"

Lyodra tersentak kaget saat suara Tiara tepat di belakang nya.

"eh, aku kira kak Titi udah tidur"

Jangan tanya, Tiara masih tetap dengan sikap dingin nya, ia hanya melewati Lyodra lalu meraih beberapa butir obat di atas nakas dan meminum nya.

Melihat itu, senyuman Lyodra mengembang.

"makasih" ucap Lyodra pelan, tapi sepertinya masih jelas terdengar di telinga Tiara.

"untuk?" tanya Tiara dengan hanya melirik sekilas Lyodra.

"karna kak Tiara udah jaga..."

"Gue cuma cape ngerasain sakit, hanya itu"

"oke"

senyuman yang tadi terlihat perlahan memudar, ia menatap sendu ke arah Tiara yang kini tengah bersiap untuk tidur.

mama..

Lyodra mengusap air matanya setelah  hatinya menyebut nama yang selalu ia rindukan.

***

Melodi TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang