Halloween

24 3 41
                                    

Seorang wanita kini sedang memandangi sebuah foto. Tak ada yang istimewa dibalik foto tersebut. Foto yang berisikan ia dan seorang cowok dan cewek berusia 12 tahun dengan latar belakang sebuah pohon.

Walau begitu foto itu selalu mengingatkannya pada suatu kejadian dimasa kecilnya. Sambil tersenyum ia pun berusaha mengingat kejadian 10 tahun yang lalu.

*****

Mauryn namanya. Seorang gadis kecil berusia 12 tahun yang selama 2 tahun belakangan selalu menanti malam Halloween.  Malam dimana orang tuannya selalu melarangnya untuk keluar sendirian karena maraknya penculikan anak ketika malam itu tiba.

Dan kini diusianya yang telah menginjak 12 tahun akhirnya ia memperoleh izin untuk pergi walau harus bersama temannya Aza. Bukan permen dan kostum yang dinantikannya, melainkan sebuah hutan yang berada sekitar 500 meter dari belakang rumahnya, ia selalu saja melihat sebuah sinar kecil yang begitu terang yang selalu memanggil batinnnya untuk datang, tanpa pernah tau bahwa petualangan luar biasa menantinya.

*****

“Mauryn sudah siap belum ditungguin Aza tuh,” teriak Nadia, bunda dari Mauryn

“Sebentar Ma ini lagi mau pasang sepatu suruh masuk aja si Azanya”

“Kamu nih makan lama banget untung si Aza mau nungguin kalo engga jalan kaki dah kamu”

“Si Aza aja gak sewot kenapa Mama sewot sih,” ledek Mauryn yang membuat Nadia mendelik sempurna

“Heh kamu itu dibilangin aja susah banget anak siapa sih perasaan dulu Mama nggak sebandel kamu deh”

“Halah itukan perasaan Mama doang realitanya paling beda,” balas Mauryn santai

“Sudah sudah gak usah berantem masih pagi juga udah ribut Mama ntar yang ada malah Mauryn,” potong Justin Ayah dari Mauryn

Mendengar hal itu Mauryn hanya tersenyum mengejek yang membuat muka Nadia makin keruh karena Ayah dan Anak ini selalu saja begini. Aza yang melihat interaksi antara Ibu dan Anak itu diam saja.

“Yaudah Mauryn berangkat Ma, ayo Za,” pamit Mauryn

“Tante, Om Aza berangkat dulu ya,” pamit Aza juga

“Yaudah kalian hati hati ya sana berangkat ntar malah ketinggalan  bis lagi” ucap Justin yang langsung diangguki keduanya

Aza, bocah asal Indonesia yang sama sama tinggal dengan Mauryn di Michigan, Amerika Serikat. Berteman selama 3 tahun terakhir dan selalu satu sekolah walaupun kali ini mereka beda kelas.Tak tau kapan perasaan itu muncuk yang pasti seorang Aza kini jatuh cinta dengan sosok gadis mungil nan imut itu. Yahh bisa dibilang mereka terikat hubungan FRIENDZONE.

“Nanti jadi Ryn?” tanya Aza setelah mereka turun dari bis dan ingin menuju kelas masing masing

“Iya jadi makasih ya sudah mau nemenin kalo gak ada kamu pasti aku gak dibolehin pergi,” ujar Mauryn dengan senyumannya yang selalu mempesona bagi seorang Aza

“Yaudah kerumah mu jam berapa nih, wajib pake kostum juga gak”

“Jam 8 malam gak usah pake kostum ntar juga izinnya jalan jalan inget loh jangan telat ya”

“Iya iya untung temen,” ucap Aza yang membuat Mauryn hanya tersenyum kecil

Teman ya teman tapi saling sayang sulit mengakui bahwa Mauryn pun juga menaruh rasa pada Aza, tetapi apa mau dikata apabila gengsi berkata. 3 tahun selalu bersama membuatnya tak dapat menampik bahwa perasaan itu ia rasakan juga. 2 orang remaja berbeda jenis kelamin? Ayolah bahkan novel sendiri berkata tak mungkin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kumpulan Cerpen GabutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang