02

4.2K 752 48
                                    

"Dimana kau menginap semalam?" tanya Bangchan sambil menyetir.

Hazel hanya diam tidak menjawab, matanya menatap lurus ke depan dengan sorot mata tajam.

"Kau punya telinga kan? Kenapa hanya diam aku tanya," kata Bangchan.

Hazel malah menggerakkan tubuhnya dengan brutal, berusaha melepaskan diri dari sabuk pengaman yang dililitkan di tubuh serta pergelangan tangannya. Tetapi usahanya sia-sia.

Bangchan mendengus.

"Kau mau aku bawa ke tempat aku menginap semalam?"

Hazel masih diam, namun tak lama kemudian ia akhirnya memberitahu dimana semalam ia menginap.

"Kau istriku,"

"Aku bukan istrimu!"

Bangchan berdecak sembari menggelengkan kepala.

"Aku tahu aku salah karena sudah menikahimu secara paksa, oleh sebab itu, sebagai tanda penyesalanku, sebagai permintaan maafku, aku akan berusaha membahagiakanmu,"

Hazel mendengus, "Aku bisa bahagia meskipun tanpamu, malah dengan adanya kau, aku jadi terbeban,"

"Tapi aku mau menjagamu, dan membuatmu bahagia,"

"Aku sudah bilang, aku tidak perlu! Menambah orang di dalam hidupku, sama saja dengan menambah beban hidup, kau tahu?"

"Aku tidak mau tahu,"

"Shit!"

"Kau bicara kasar?"

"Aku akan terus mengumpat padamu, sialan!"

"Aku akan merobek bibirmu kalau mengumpat lagi padaku,"

"Hoh, silahkan, memangnya kau berani?"

"Kau menganggap remeh aku,"

"Karena kau memang remeh!"

"Lalu sekarang apa kau bisa lepas dari ikatan sabuk itu, heum?"

Hazel seketika berteriak frustasi, dengan tubuh menghentak-hentak untuk melepaskan diri. Bangchan malah tertawa melihatnya.

•••

Setibanya di penginapan yang Hazel sewa, Bangchan mendekati Hazel, hendak membuka lilitan sabuk di tubuh Hazel.

Hazel sudah punya rencana untuk langsung menggigit, mencakar dan melakukan serangkaian serangan lainnya, saat tangannya sudah terlepas, dan lehernya bisa bergerak bebas.

Tetapi dugaannya salah, begitu kedua tangannya dilepas dari lilitan sabuk, Bangchan langsung memegangi pergelangannya menggunakan satu tangannya dengan erat.

Hazel pun hendak menggigit leher Bangchan, tetapi Bangchan dengan sigap menghindar. Ia akhirnya mencoba menggigit tangan, namun Bangchan berhasil lolos kembali.

Bangchan tersenyum manis melihat raut wajah kesal Hazel, sembari membuka dasbor mobil menggunakan satu tangan.

Mata Hazel sontak melebar, saat pria itu mengeluarkan tali dari dalam sana.

"Kau mau apa? Gila," gumam Hazel, "Kenapa juga ada tali di mobilmu? Kau kriminal?"

"Kau ini bicara apa? Tali selalu berguna untuk kondisi-kondisi tertentu, seperti saat ini," tutur Bangchan.

"Kau mau mengikatku?"

Bangchan merespon dengan mengangkat kedua alisnya. Hazel tercengang untuk beberapa saat, dan tiba-tiba kedua lututnya naik dengan kencang, hingga menghantam dada Bangchan yang berada tepat di atas kakinya.

Wedding Bo2s | Bangchan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang