24. Mansion

4 1 0
                                    


Ketika Kholili dan regunya hampir mendekati mansion itu. Mereka dikejutkan dengan puluhan orang yang telah mengacungkan senjata ke hadapan regu Kholili.

Desir angin menyelisik di antara kedua kubu, Kholili merasakan hal yang aneh. Tiba-tiba secara lesat, peluru dari arah barat posisinya meluncur, Kholili lesat memberi isyarat kepada regunya untuk mengikuti gerakan tangannya dan benar saja, sebuah peluru membentur paving. Peluru yang tergolek itu mengeluarkan asap.

"Tembakan perunduk," Ucap Kholili, mengerling ke arah ujung menara mansion itu.

Renata ikut memperhatikan ke arah yang Kholili pandang.

Kholili melirik ke arah Renata untuk memberikan isyarat. Kemudian, Renata mengerling ke arah Mirshal memberi instruksi melalui lambaian jarinya. Sementara itu, Kholili dan anggota yang lain menghambur: ada yang ikut bersama dengan Renata; yang masih di tempat, sebagai garis pertahanan.

./-././.-./ --./..

Semua orang anggota regu Kholili segera menghunus pistol yang mereka bawa di sakunya.

Beberapa saat keadaan masih terasa aman, akan tetapi beberapa menit selanjutnya keadaan berubah: sekumpulan orang yang bersembunyi di balik jajaran patung yang berdiri di pelataran taman, bersembunyi di antara pepohonan mulai menunjukkan keberadaannya. Sekumpulan orang itu mulai memberondong regu Kholili dengan lemparan peluru yang bertubi.

Kholili dan regunya lesat mencari tempat aman untuk melindungi diri.

"Mereka tahu, kalau kita sudah mengetahui keberadaan mereka," duda salah satu anggota yang tepat berada di samping Kholili. Mereka memilih air mancur yang bersusun tiga sebagai tempat untuk berlindung. Namun, justru peluru lebih banyak mengarah pada tempat itu.

"Ya."

"Kita harus cepat membereskan mereka, dan mengejar Renata dan Mirshal," kata Kholili sambil terus menembak ke arah lawan beberapa kali.

"Baik, Pak."

Suara bising mengudara hingga ke angkasa.

Sementara kedua kubu yang tertinggal itu masih disibukkan, Renata dan Mirshal telah sampai pada pintu masuk utama mansion. Mansion ini sangat megah ketika dilihat dari dekat. Bentuknya seperti perpaduan beberapa bentuk: persegi panjang dengan tabung yang berada di tengah-tengah mansion itu. Terdapat selasar panjang di luarnya yang terletak di lantai dasar mansion itu. sekumpulan yang bersama Renata dan Mirshal tersentak ketika salah seorang anggota tertusuk peluru di bagian perut bawah sebelah kanan.

Orang itu berteriak, kemudian luruh dan tergolek.

"Sembunyi!" perintah Renata dengan intonasi yang tinggi.

Semuanya lesat mengambil tempat sembunyi, tak terkecuali Renata yang mengiring Mirshal untuk ikut dengannya, sambil mengarahkan pistolnya ke bawah dan mengokang senjatanya.

Mirshal gemetar dengan apa yang baru saja dilihatnya, sedangkan Renata yang melihat Mirshal kontan mencoba menenangkannya. "Shal, kau baik-baik saja?"

"Iya, Rena. Aku baik."

"Sepertinya tidak begitu. Berlindunglah di belakangku."

Mirshal langsung melakukan apa yang Renata perintahkan. Renata terus menembak ke arah musuh. Ketika sedang terkepung, Renata ke sisi yang lain, ia menjadi sedikit sangar: ia menembakkan pelurunya dengan membabi buta. Selama beberapa detik pistol ditangan Renata langsung kosong melompong dan beberapa kali ia memasang peluru. Beberapa tembakan merupakan tembakan yang sia-sia akibat jarak pandang dan benda-benda yang membuat peluru itu terpelanting.

E.N.E.R.G.Y [Action-Mystery]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang