Episode 1 : Munculnya Grimoire Clover 4 daun dan Clover 5 daun

62 4 0
                                    

Di sebuah desa yang paling jauh yang bernama Desa Hage terdengar suara tangisan dua bayi di sebuah gereja. Sang penjaga Gereja pun tahu pasti ada bayi yang sengaja ditaruh di depan gereja. Karena kasihan dengan kedua bayi itu sang penjaga gereja itu pun memutuskan untuk merawat kedua bayi itu sampai besar.

Beberapa saat kemudian, akhirnya sang penjaga berhasil menidurkan kedua bayi tersebut. “Akhirnya mereka diam juga. Apa mereka bersaudara… atau mugkin kembar? Tidak, tidak mungkin. Yang satu ini agak tenang, tapi yang ini kayaknya dia agak bersemangat. Lagian, mereka sama sekali tidak mirip.”seru penjaga gereja tersebut.

Ia pun membuka selimut kedua bayi itu. Ternyata di baju kedua bayi itu terdapat nama mereka masing-masing. “Yosh! Kalian berdua tidak perlu mencemaskan apapun. Mulai hari ini, disini adalah rumah baru kalian

15 Tahun Kemudian

“Sister Lily!!! Suatu hari nanti aku akan menjadi Kaisar sihir dan membuatmu bahagia. Makanya menikahlah denganku.”seru Asta dengan nada yang penuh semangat sembari merendahkan diri dan mengeluarkan sebuah bunga.

Akan tetapi, Sister Lily menolak ajakan Asta untuk menikah dengan nya. “Maaf ya Asta, tapi aku ini sister-nya semua orang.”seru Sister Lily. Tapi Asta tidak langsung menyerang walaupun ia ditolak oleh Sister Lily. “Masih belum!”seru Asta dengan nada semangat. “Anu…Maaf ya”.seru Sister Lily dengan memberikan senyuman kepada Asta. “Aku masih belum menyerah!”seru Asta dengan nada semangatnya. “Ah,anu…Makanya…”seru Sister Lily.

Ketika Sister Lily sedang berbicara, Asta langsung memotong perkataan Sister Lily. “Aku takkan menyerah!”seru Asta sambil membenturkan kepala nya berkali-kali dengan cepat ke permukan tanah. “ Aku benar-benar minta maaf. Berhentilah menggangguku! Sihir Cipta Air: Tinju Air Suci Penuh Cinta!”seru Sister Lily sambil membuka Grimoire miliknya dan menyerang Asta dengan jurusnya itu.
Asta pun langsung tersungkur ke tanah karena serangan Sister Lily tersebut. “Maafkan aku Asta. Aku sudah menggunakan sihir dari grimoire-ku tanpa berpikir dahulu.”seru Sister Lily sembari mendekati Asta yang sudah tersungkur di tanah. “Selamat, Sister.”seru anak perempuan sambil bertepuk tangan. “Sama sekali tidak ada ampun.”sambung anak lai-laki yang ada disebelah anak perempuan itu. “A-Aku Cuma tidak  sengaja…”seru Sister Lily. Tiba-tiba Asta langsung melompat tinggi dan mengarah ke Sister Lily. “Masih belum!”seru Asta dengan nada semangat nya.
Tiba-tiba  Asta langsung kembali terjatuh ke tanah. “Sudah berapa kali dia menolakmu?”seru anak kecil laki-laki tadi. Tiba-tiba  Asta langsung berlari kearah Yuno yang ada di belakang nya. “Kenapa kau juga ikut-ikutan menggangguku, Yuno?”seru Asta dengan nada semangatnya.
“Kenapa? Karena kau berisik, cebol, memuakkan, dan kekanakan. Intinya, kau sama sekali tidak ada menarik nya bagi wanita.”seru Yuno sambil berjalan mendekati Sister Lily. Kata-kata Yuno itu langsun memberikan damage yang besar kepada Asta.
“Ooi! Apa begitu caramu bicara pada seseorang yang sudah tumbuh bersamamu selama 15 tahun belakangan ini, cowok ikemen b*ngs*t?!”Teriak Asta dengan ada tinggi nya. Akan tetapi, Yuno tidak menggubris perkataan Asta, malahan ia malah membantu Sister Lily.”Biar Kubantu.”biar kubantu. “Terima kasih”seru Sister Lily. “Jangan cuekin aku, sialan!”teriak Asta.

“Asta, Sister adalah seorang biarawati, jadi dia tidak bias menikah. Dan juga, kau masih 15 tahun, makanya kau juga belum bias menikah.”seru Yuno sembari membalikkan badan nya.

Asta pun mulai merasa kesal kepada Yuno. “Berisik! Sialan kau, Yuno..Aku.. Akan menantangmu berduel, Yuno!”seru Asta dengan nada tingginya. “Tidak mau.”jawab Yuno. “Kenapa?!”seru Asta dengan nada tinggi. “Soalnya itu buang-buang waktu.”jawab Yuno.
“Apa katamu?!”seru Asta dengan nada tinggi. Tiba-tiba saja anak laki-laki yang tadi ikut menimpal perkataan Asta. “Sudahlah, Asta. Mustahil juga kau bias mengalahkan Yuno.”seru anak laki-laki tersebut.

Asta yang mendengar perkataan anak laki-laki itu pun merasa kesal. “Rasakan ini, Jurus pamungkas…”seru Asta. Tiba-tiba ank laki-laki tersebut memotong perkataan Asta. “Tunggu Asta. Maksudku, kau bahkan tidak bisa menggunakan sihir.”seru anak laki-laki itu.
“Tidak ada yang keluar! Masih belum!”seru Asta dengan nada tinggi. “Kau tidak punya sihi ya. Sulit dipercaya anak seumuranmu masih belum bias menggunakan sihir.”sambung anak lakii-laki itu.

Asta yang mendengar perkataan anak laki-laki itu pun tambah merasa kesal. “Kau ini kenapa, sih! Berani nya bicara begitu pada seniormu!!”seru Asta yang merasa kesal. Akan tetapi anak laki-laki itu menjawab dengan tenang.

“Diam. Di dunia ini, sihir adalah segala nya. Wajar bagi seseorang yang bisa menggunakan sihir. Cuma kau satu-satunya orang yang kuketahui tidak bisa  menggunakan sihir.”seru anak laki-laki itu sambil mengeluarkan api sihir angin milik nya.

Asta pun terdiam mendengar perkataan anak laki-laki itu, anak lai-laki itu ada benarnya. “Apa boleh buat. Akan kutunjukkan keboleham ku.”seru Asta.

Anak perempuan yang tadi pun heran, ketika mendengar perkataan Asta itu. “Kebolehanmu?”seru anak perempuan itu. Tiba tiba Asta melakukan sit up dengan sangat cepat. “Horaaa. Bagaimana?! Aku tahu kalau kau tidak bisa sit up secepat ini!”seru Asta dengan nada tinggi nya. “Terus kenapa, bodoh”seru anak laki-laki itu.

Di sisi lain Yuno membantu Sister mengeringkan pakaian mereka menggunakan sihir milik nya. Anak-anak yang berada di dekat Asta langsung mendekat kearah Yuno. “Kak Yuno memang hebat.”seru anak laki-laki tadi.

Asta pun tmbah merasa kesal, pun berlari ke tempat pemotongan kayu. “Kalau begitu…seahkan memotong kayu…padaku!”seru Asta sembari mengangkat Kapak keatas. Tiba-tiba Yuno langsung memotong kayu yang ada di depan Asta denan sihir angin milik nya.
Kayu yang ada di depan Asta pun terbelah menjadi dua bagian. “Aku masih tidak percaya kalau kalian seumuran.”seru anak laki-laki itu. Asta yang sudah kesal dengan anak laki-laki itu, ia pun mendekati anak laki-laki itu.

Tiba-tiba pintu gereja itu terbuka dengan kencang, Asta yang ada di depan pintu itu langsung terpental ke belakang. “Yuno adalah harapan gereja ini!”seru penjaga gereja. “Aku takkan heran bila Kak Yuno bergabung menjadi Ksatria Sihir yang bertugas melayani Kaisar Sihir.”seru anak laki-laki itu. Asta yang mendengar hal itu pun langsung meringkuk dan merasa sedih. “Upacara penghargaan sudah hamper dimulai, Asta. Setelah kau mendapatkan grimoire-mu, hal itu akan memicu sesuatu dari dalam dirimu, dan seharus nya kau juga akan bisa memakai sihir.”seru Sister yang berusaha menyemangati Asta. Asta yang mendengar hal itu, ia pun sudah tidak bersedih lagi.

Sister pun masuk ke dalam gereja, sesampainya di dalam gereja, Sister pun mengajak Yuno untuk mengobrol sebentar. “Hei, Yuno… Apa kau tidak bisa lebih baik pada Asta? Seperti dulu. Kau masih ingat, ketika kalian selalu bersama sewaktu masih kecil dulu?”Tanya Sister.

“Padahal dulu Yuno cengeng sekali, tapi sejak hari dimana dia membawa Asta pulang yang telah terluka parah, Yuno sudah tidak pernah menangis lagi.”gumam Sister sembari waktu Asta dan Yuno masih kecil.

“Aku tidak bisa lebih baik padanya.”jawab Yuno. Sister pun terkejut ketika mendengar jawaban dari Yuno. “Kalau diingat lagi, Asta selalu pulang sambil berlumuran lumpur sejak hari itu juga. Entah apa yang dilakukan nya diluar sana”gumam Sister.

“994…995, 996, 997, 998, 999… 1.000! Dan sekarang waktunya minum jus daun maguro ini, yang mestinya bagus untuk meningkatkan kekuatan sihir!”seru Asta sembari latihan fisik lalu meminum jus daun maguro yang ia bawa dari gereja.

Setelah istirahat beberapa saat, Asta pun kembali melanjutkan latihan fisik nya. “Aku akan menjadi Kaisar Sihir. Cuma hal itu aku tidak boleh menyerah! Tapi sebelum itu, aku harus membentuk badanku!”seru Asta sambil melakukan sit up dengan sangat cepat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Black Clover (real story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang