Pemuda tampan berhelaian raven turun dari mobil nya yang terpakir didepan halaman sekolah Konoha Gakuin dengan penjagaan ketat.
Para penjaga pakaian jas hitam dengan postur tubuh tegap sekitar sepuluh orang mengamankan para siswi yang tengah mengerubung menanti kehadiran pangeran mahkota.
"Hwaa kenapa dia tampan sekali"
"Pangeran, putri mu ada disini"
" hwaa biarkan aku mendekati pangeran ku"Teriakan histeris ini senantiasa menggema di penjuru sekolah setiap hari khusus nya jam berangkat dan pulang sekolah.
Setelah berusaha terlepas dari kejaran anarkis para fans nya akhirnya pemuda itu bisa bernafas lega setelah memasuki gedung sekolah khusus untuk para bangsawan.
"Teme" panggil seorang pemuda dengan rambut jabrik kuning tengah berlari mendekati sang pemuda raven dengan wajah sumringah.
" hnnn, ada apa dobe?" Jawab pemuda raven itu dengan sinis sambil memasang wajah datar .
"Kudengar kesehatan Raja akhir akhir ini menurun?"
"Hn" jawaban singkat dari pemuda berambut raven tak membuat pemuda berambut nanas itu berhenti.
"Terus apa yang akan kau lakukan dengan perjodohan itu?"
"Entahlah"
"Hei apa-apa an kau ini, kudengar dia sudah pulang teme"
"Benarkah?" Pemuda raven itu terlihat sumringah dan berlalu berjalan meninggalkan pria jabrik itu.
Tak menghiraukan tatapan memuja dari para gadis yang dilalui nya ia berhenti didepan gedung bidang seni tari. Tanpa ragu dia melangkah masuk sambil mengedarkan pandangan mencari sosok yang selama ini ia rindukan.
"Sasuke" panggil wanita bersurai hitam panjang dengan lensa mata abu melenggang mendekati sang pangeran.
"Ada perlu apa kau datang kesini?" Tanya nya ragu
"ikut lah dengan ku" ajak Sasuke menuju ke suatu tempat yang sepi diikuti tatapan bertanya dari gadis itu.
" Duduklah!" Ucap sasuke sambil mempersilahkan sang gadis untuk duduk di sofa yang ada di ruangan pribadi milik nya
"Baiklah, kenapa kau membawaku kesini hm?"
"Ada yang ingin aku bicarakan kepadamu?"
"Baiklah, jadi apa ada yang salah dengan pangeran kita ini?"
"Ayolah Hinata aku sedang tidak ingin bercanda"
"Baiklah, ada apa?"
"Begini, Raja sedang sakit jadi pengukuhan kota mahkota harus segera dilaksanakan"
"Jadi?"
"Jangan memotongku Hinata" dengus Sasuke kesal
"Ha ha ha kau tidak berubah setelah kutinggal selama 3 bulan ini"
"Ayolah , aku serius Hinata.
Dengarkan aku, kau tahu hanya kau gadis yang aku kenal selama ini. Kau bahkan mengerti segala tentang ku. Jadi aku akan merasa sangat beruntung bila kau bisa mendampingi diri ku sebagai putri mahkota" ucap Sasuke dengan tulus ia sekarang tengah berlutut di depan hinata sambil membuka kotak cincin yang dibawa nya.Hinata bahagia bercampur haru tak menyangka bila Sasuke akan melamar nya secepat ini. Tapi tatapan nya kembali sendu dengan lembut dia menggapai tangan sasuke lalu mengenggam nya seketika kotak cincin itu tertutup perlahan.
"Maafkan aku Sasuke aku tak ingin menikah secepat ini, aku tak ingin kebebasan ku serta mimpiku akan sirna dalam sekejap akibat pernikahan ini"
Dengan dingin Sasuke akhir nya berdiri dan kembali berwajah datar, belum sempat bersuara.
" Prang"
terdengar bunyi benda jatuh diluar ruangan tersebut. Kedua orang yang ada diruangan itu seketika menoleh kearah suara."Astaga, apa yang harus aku lakukan" ucap seorang gadis yang tengah bingung berlari mencari tempat persembunyian.
"Baiklah Hinata tak apa aku menghargai keputusan mu" ucap Sasuke datar sambil meninggalkan Hinata seorang diri disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
iCe pRince
Short StoryDi abad ke 20 meski era kerajaan tak berkuasa penuh terhadap pemerintahan, namun masyarakat tetap percaya dan menghormati para bangsawan berdarah biru tersebut. Di Negri Konoha ini misal nya, kerajaan Uchiha masih tetap mempertahankan kekuasaan ser...